
Kerja Sama Militer
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Hentikan Kerja Sama Militer dengan Australia
Panglima TNI Hentikan Kerja Sama Militer dengan Australia
Kamis 05 Januari 2017, 22:41 WIB

JAKARTA. RIAUMADANI. COM -Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghentikan sementara kerja sama militer dan pertahanan dengan Australian Defence Force (ADF). Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membenarkan adanya penghentian sementara kerja sama militer antara TNI dengan ADF.
''Penghentian kerja sama militer antara kedua negara tersebut, terkait adanya pelecehan terhadap idiologi Pancasila dan kurikulum pendidikan militer,'' kata Panglima TNI dihadapan awak media, usai memberikan ceramah pada acara Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian, di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (5/1/2017).
''Terlalu menyakitkan dan tidak perlu saya jelaskan di sini, tentang tentara yang dulu, tentang Timor Leste dan tentang Papua yang terus merdeka serta Pancasila yang diplesetkan menjadi Pancagila dengan lima silanya yang tidak benar,'' ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, penghentian kerja sama militer ini menunggu sampai adanya hasil investigasi dan penyelesaian serta klarifikasi dari pihak militer Australia kepada TNI. ''Saya sampaikan bahwa, untuk sementara kerja sama dibidang pendidikan militer dihentikan dulu dan akan kita evaluasi,'' ujarnya.
''Saya tidak akan ke Australia, tapi menunggu dari hasil investigasi dan saya berterimakasih atas niat baik Chief of Defence Force Air Chief Marshal Mark Binskin yang telah menyampaikan permohonan maaf dan kemudian mengganti kurikulum Australian Defence Force serta mengadakan investigasi,'' kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa, terkait penghentian sementara kerja sama militer kedua Negara (TNI dan ADF), beberapa waktu lalu Chief of Defence Force Air Chief Marshal Mark Binskin telah mengirim surat kepada saya selaku Panglima TNI terkait empat hal, yang berisikan permohonan maaf, perbaikan kurikulum, akan melaksanakan investigasi dan akan mengirimkan Chief of Army Australia untuk datang meminta maaf dan klarifikasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat dan kepada Panglima TNI.
''Saya dengan Marsekal Mark Binskin adalah sahabat, dia adalah teman baik saya, dan beliau sudah mengirim surat kepada saya terkait permohonan maaf tersebut,'' ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyatakan bahwa bagi militer, idiologi negara adalah hal yang sangat prinsip bahkan prajurit rela mengorbankan jiwa dan raganya demi mempertahankan idiologi negaranya. ''Dalam pendidikan doktrin militer, bahwa setiap tentara harus sangat mencintai idiologi bangsanya dan setiap prajurit rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk menghadapi apapun juga terkait ideologinya,'' ungkapnya.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam setiap pasukan khusus, doktrin terhadap idiologi harus diberikan secara luar biasa agar benar-benar mencintai negaranya dan kepada musuhnya pun harus di doktrin bahwa dia adalah musuh. ''Pada saat melaksanakan tugas operasi, pasukan khusus itu operasinya one way ticket, dia rela untuk itu,'' pungkasnya. (*puspentni)
''Penghentian kerja sama militer antara kedua negara tersebut, terkait adanya pelecehan terhadap idiologi Pancasila dan kurikulum pendidikan militer,'' kata Panglima TNI dihadapan awak media, usai memberikan ceramah pada acara Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian, di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (5/1/2017).
''Terlalu menyakitkan dan tidak perlu saya jelaskan di sini, tentang tentara yang dulu, tentang Timor Leste dan tentang Papua yang terus merdeka serta Pancasila yang diplesetkan menjadi Pancagila dengan lima silanya yang tidak benar,'' ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, penghentian kerja sama militer ini menunggu sampai adanya hasil investigasi dan penyelesaian serta klarifikasi dari pihak militer Australia kepada TNI. ''Saya sampaikan bahwa, untuk sementara kerja sama dibidang pendidikan militer dihentikan dulu dan akan kita evaluasi,'' ujarnya.
''Saya tidak akan ke Australia, tapi menunggu dari hasil investigasi dan saya berterimakasih atas niat baik Chief of Defence Force Air Chief Marshal Mark Binskin yang telah menyampaikan permohonan maaf dan kemudian mengganti kurikulum Australian Defence Force serta mengadakan investigasi,'' kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa, terkait penghentian sementara kerja sama militer kedua Negara (TNI dan ADF), beberapa waktu lalu Chief of Defence Force Air Chief Marshal Mark Binskin telah mengirim surat kepada saya selaku Panglima TNI terkait empat hal, yang berisikan permohonan maaf, perbaikan kurikulum, akan melaksanakan investigasi dan akan mengirimkan Chief of Army Australia untuk datang meminta maaf dan klarifikasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat dan kepada Panglima TNI.
''Saya dengan Marsekal Mark Binskin adalah sahabat, dia adalah teman baik saya, dan beliau sudah mengirim surat kepada saya terkait permohonan maaf tersebut,'' ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyatakan bahwa bagi militer, idiologi negara adalah hal yang sangat prinsip bahkan prajurit rela mengorbankan jiwa dan raganya demi mempertahankan idiologi negaranya. ''Dalam pendidikan doktrin militer, bahwa setiap tentara harus sangat mencintai idiologi bangsanya dan setiap prajurit rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk menghadapi apapun juga terkait ideologinya,'' ungkapnya.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam setiap pasukan khusus, doktrin terhadap idiologi harus diberikan secara luar biasa agar benar-benar mencintai negaranya dan kepada musuhnya pun harus di doktrin bahwa dia adalah musuh. ''Pada saat melaksanakan tugas operasi, pasukan khusus itu operasinya one way ticket, dia rela untuk itu,'' pungkasnya. (*puspentni)
Editor | : | Tis-Rls |
Kategori | : | Internasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan