
TKA Ilegal Cina
Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo
DPR Menilai: Pemerintahan Jokowi Terkesan tak Jujur
Minggu 01 Januari 2017, 23:58 WIB

JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodiq Mujahid mengatakan pemerintah tidak mempunyai data yang akurat tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal dari Cina. Menurut Sodiq hal itu disebabkan pemerintah tidak mau mendengar masukan dari berbagai sumber yang punya fakta TKA di lapangan baik yang legal atau yang ilegal.
''Karena tidak ada data akurat dan menolak masukandari berbagai elemen maka penjelasan pemerintah menimbulkan kesan menutupi dan tidak jujur,'' katanya, Ahad (1/1).
Sodiq berharap dengan adanya Panitia Khusus (Pansus) TKA ilegal yang dibentuk DPR persoalan TKA Cina tidak jadi polemik. Yang lebih penting, kata Sodiq, ada solusi berbasis data dan fakta. Sepertikebijakan moratorium bebas visa TKA Cina.
''Pemerintah harus segra atasi ini karena menimbulkan keresahan berbagai sektor, ekonomi dan lapangan kerja, politik karena isu komunis, etnis karena isu SARA etnis TKA etnis Cina, budaya, moral dan agama karena tambahan temuan TKA asing Cina ilegal masuk dan bekerja sebagai PSK,'' tambahnya.
Indonesia Dinilai Sering Kebobolan Kedatangan Orang Asing
Sementara itu, Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo meminta masyarakat tidak langsung memercayai yang disampaikan Presiden Joko Widodo soal tenaga kerja asal Cina. Jokowi menyatakan tidak benar ada 10 juta TKA asal Cina masuk ke Indonesia.
"Jangan langsung percaya. Harus di-cross check data di lapangan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/12).
Untuk itu, menurut jenderal purnawiran polisi itu jika Jokowi ingin membantah tidak ada warga Cina, mesti menggunakan data dan angka yang ada di lapangan. "Bakteri berbahaya dan lain-lain itu bagaimana? Simbol-simbol PKI dan bendera RRC marak itu bagaimana? Dan jalur penerbangan langsung dari RRC ke Riau itu gimana?" ujarnya.
Menurut mantan ajudan presidan kedua itu, pemerintah Indonesia sering kebobolan kedatangan orang asing, khususnya dari Cina. Saat ini, orang Cina datang ke Indonesia tidak perlu transit karena sudah ada penerbangan Beijing-Jakarta.
"Yang langsung Beijing-Jakarta saja sering kebobolan apalagi di bandara-bandara pelosok-pelosok. Ngeri kebanjiran Cina ini. Demi NKRI, bebas visa untuk RRC dan program tenaga kerja Cina ke Indonesia juga harus dibatalkan," katanya.
Wakil Ketua MUI komisi hukum ini mengaku lebih percaya dengan pernyataan guru besar ilmu politik UI, Prof Nazarudin Samsudin yang menegaskan imigrasi dari RRC kini aneh luar biasa dan bisa mudah dalam pembentukan pasukan tentara-tentara RRC di Indonesia yang tinggal tunggu waktu. Untuk itu Nazarudin menyarankan Polri harus menangkapi imigran-imigran gelap dari RRC.
"Ini tentu sangat bertentangan dengan statemen Jokowi yang bilang tidak ada imigran gelap dari RRC, yang ada cuma 21 ribu tenaga kerja dari RRC," katanya.(ROL)
''Karena tidak ada data akurat dan menolak masukandari berbagai elemen maka penjelasan pemerintah menimbulkan kesan menutupi dan tidak jujur,'' katanya, Ahad (1/1).
Sodiq berharap dengan adanya Panitia Khusus (Pansus) TKA ilegal yang dibentuk DPR persoalan TKA Cina tidak jadi polemik. Yang lebih penting, kata Sodiq, ada solusi berbasis data dan fakta. Sepertikebijakan moratorium bebas visa TKA Cina.
''Pemerintah harus segra atasi ini karena menimbulkan keresahan berbagai sektor, ekonomi dan lapangan kerja, politik karena isu komunis, etnis karena isu SARA etnis TKA etnis Cina, budaya, moral dan agama karena tambahan temuan TKA asing Cina ilegal masuk dan bekerja sebagai PSK,'' tambahnya.
Indonesia Dinilai Sering Kebobolan Kedatangan Orang Asing
Sementara itu, Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo meminta masyarakat tidak langsung memercayai yang disampaikan Presiden Joko Widodo soal tenaga kerja asal Cina. Jokowi menyatakan tidak benar ada 10 juta TKA asal Cina masuk ke Indonesia.
"Jangan langsung percaya. Harus di-cross check data di lapangan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/12).
Untuk itu, menurut jenderal purnawiran polisi itu jika Jokowi ingin membantah tidak ada warga Cina, mesti menggunakan data dan angka yang ada di lapangan. "Bakteri berbahaya dan lain-lain itu bagaimana? Simbol-simbol PKI dan bendera RRC marak itu bagaimana? Dan jalur penerbangan langsung dari RRC ke Riau itu gimana?" ujarnya.
Menurut mantan ajudan presidan kedua itu, pemerintah Indonesia sering kebobolan kedatangan orang asing, khususnya dari Cina. Saat ini, orang Cina datang ke Indonesia tidak perlu transit karena sudah ada penerbangan Beijing-Jakarta.
"Yang langsung Beijing-Jakarta saja sering kebobolan apalagi di bandara-bandara pelosok-pelosok. Ngeri kebanjiran Cina ini. Demi NKRI, bebas visa untuk RRC dan program tenaga kerja Cina ke Indonesia juga harus dibatalkan," katanya.
Wakil Ketua MUI komisi hukum ini mengaku lebih percaya dengan pernyataan guru besar ilmu politik UI, Prof Nazarudin Samsudin yang menegaskan imigrasi dari RRC kini aneh luar biasa dan bisa mudah dalam pembentukan pasukan tentara-tentara RRC di Indonesia yang tinggal tunggu waktu. Untuk itu Nazarudin menyarankan Polri harus menangkapi imigran-imigran gelap dari RRC.
"Ini tentu sangat bertentangan dengan statemen Jokowi yang bilang tidak ada imigran gelap dari RRC, yang ada cuma 21 ribu tenaga kerja dari RRC," katanya.(ROL)
Editor | : | |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan