Minggu, 7 Desember 2025

Breaking News

  • "Mahasiswa STKIP Insan Madani Airmolek Lakukan Aksi Jemput Donasi Bencana Sumatera"   ●   
  • Kapus Sungai Apit, Dr Adrian Hidayat, Menghimbau  Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD   ●   
  • Bumdes Meskom Adakan  Pelatihan Program Peningkatan Kapasitas Untuk Pengurus   ●   
  • Hadapi Natal dan Tahun Baru 2025 - 2026, Pemkab Rohul Matangkan Kesiapsiagaan Lintas Sektor   ●   
  • Upacara Peringatan HUT ke-54, Para Srikandi KORPRI Bengkalis Ambil Alih Semua Petugas   ●   
Harga TBS Sawit
Kabar Gembira Buat Petani Pekan Ini, Harga TBS Sawit Riau Naik
Rabu 14 Desember 2016, 23:21 WIB
Harga TBS di Riau pekan ini alami kenaikan. Pningkatan harga dipengaruhi meningkatnya permintaan CPO di Natal, Tahun Baru dan Imlek.
PEKANBARU. Riaumadani. com - Berdasarkan hasil penetapan harga TBS Provinsi Riau periode 14- 20 Des 2016, harga TBS sawit di Riau pekan ini naik sebesar Rp 35,08 perkilogram.

Untuk TBS sawit umur 3 tahun naik menjadi Rp1.552,35 perkilogram. TBS sawit umur 4 tahun naik menjadi Rp 1.731,66 perkilogram. TBS sawit umur 5 tahun naik menjadi Rp 1.852,25 perkilogrm. TBS sawit umur 6 tahun naik menjadi Rp1.908,38 perkilogram.

TBS sawit umur 7 tahun naik menjadi Rp 1.980,73 perkilogram. TBS sawit umur 8 tahun naik menjadi Rp2.042,60 perkilogram. TBS sawit umur 9 tahun naik menjadi Rp2.109,22 perkilogram.

"TBS sawit umur 10-20 tahun naik menjadi Rp 2.167,13 perkilogram," terang Kadisbun Riau, Ferry HC Putra Rabu (14/12/16).

Peningkatan permintaan terhadap produk CPO pekan ini terlihat dari gairah pasar. Untuk pasar lokal Riau, kenaikan mencapai 2,1% pada perdagangan awal pekan dibandingkan penutupan minggu sebelumnya.

"Hal ini terjadi akibat peningkatan kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru, ditambah lagi semakin dekatnya Imlek yang biasanya terjadi kenaikan konsumsi CPO," terang Kadisbun Riau.

Korelasi positif juga terjadi akibat persaingan antar minyak nabati dan minyak fosil. Sepanjang pekan harga minyak bumi menguat dengan ditetapkannya kesepakatan pengurangan produksi negara-negara OPEC.

Minyak jagung dan rapeseed menurutnya juga mengalami penguatan yang mantap meskipun harga kedelai mengalami fluktuasi tipis yang secara prorata mengalami pelemahan.

"Kita berharap agar CPO dapat mempertahankan daya saing terhadap komoditi substitusi lainnya pada perdagangan selanjutnya," pungkasnya.**




Editor : Rtc
Kategori : Ekonomi
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top