Selasa, 4 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
Aksi 4 November
Presiden Jokowi Dinilai Melecehkan Aspirasi Rakyat
Jumat 04 November 2016, 22:41 WIB
Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11)
JAKARTA. Riaumadaani. com  - Presiden Joko Widodo dinilai telah melecehkan ratusan ribu masa demonstrasi yang merangsek ke Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi umat Islam. Sebab, Jokowi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya malah keluar Istana secara mendadak sekitar pukul 11.00.

"Meninggalkan demonstran, lebih memilih meninjau proyek kereta bandara di Soekarno-Hatta," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Sosial dan Politik (Puspol) Indonesia, Ubedilah Badrun, Jumat (4/11).

Padahal, kata dia, diketahui hari Jumat ini tidak ada agenda presiden untuk berkunjung ke proyek kereta bandara. "Kunjungan ke proyek kereta bandara itu sebenarnya cukup dilakukan oleh Menteri Perhubungan," katanya.

Menurut Ubedilah, hal ini juga kontras dengan antusiasme Jokowi saat ngajak rakyat untuk berdendang di Istana pada hari sumpah pemuda 28 Oktober lalu. Bahkan, ia umumkan sendiri melalui Twitter. "Jokowi lebih suka bersenang-senang di Istana dibanding mendengarkan aspirasi rakyat."

Ubedilah mencermati, menjauhnya Jokowi dari demonstrasi menunjukan gagalnya Jokowi memahami masalah rakyat. Bahwa, demonstrasi besar hari ini sesungguhnya ekspresi dari akumulasi berbagai persoalan Jakarta sekaligus warning untuk penguasa.

Selain melecehkan demonstrasi, hal ini menunjukan ketakutan Jokowi berdialog dengan para pemimpin demontrasi. Menariknya, kata dia, Jokowi ke proyek kereta bandara Soekarno-Hatta memperkuat munculnya tafsir bahwa jika terjadi sesuatu di istana, Jokowi dengan mudah meninggalkan Jakarta.

"Yang lebih berbahaya adalah membuka peluang tafsir bahwa Jokowi mengabaikan keresahan umat Islam dan mulai menunjukan kesombonganya," katanya. "Saya kira dengan cara meninggalkan istana saat ratusan ribu rakyat ingin menemuinya di istana adalah kemunduran dari kualitas kepemimpinan Jokowi." (ROL)




Editor : Antara
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top