
Pesantren Pendidikan Agama dan Etika
Gubri Pembina Apel Akbar Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2016 Provinsi Riau di Halaman Kantor Gubernur
Pendidikan Agama dan Etika Tumbuhkan Ahlak Mulia Dari Pesantren Untuk Indonesia
Rabu 19 Oktober 2016, 23:42 WIB

ADVETORIAL

Ket. Poto Menteri Tenaga Kerja Hanif dhakiri ,Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Kapolda Riau Zulkarnaen berfoto bersama usai memperingati hari Santri Nasional

Ket Poto Ribuan santri dari seluruh Kabupaten/kota di Provinsi Riau menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Gubernur Riau
PEKANBARU, Riaumadani. com - Pendidikan agama di lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi merupakan bagian integral dari pelaksanaan pendidikan yang diselenggarakan di lembaga pendidikan formal dan sekaligus menjadi bagian dari pendidikan nasional. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 dinyatakan bahwa pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang.
Pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian, Pendidikan Agama merupakan bagian dari Pendidikan Nasional dan tujuan serta fungsi Pendidikan Agama adalah membantu terbinanya tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional. Pada PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 2 ayat (1) juga ditegaskan bahwa Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama.
Melihat demikian pentingnya Pendidikan Agama di sekolah dan perguruan tinggi sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang di atas, maka Pendidikan Agama, khususnya Pendidikan Agama Islam, memainkan peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam ikut serta mewujudkan tujuan pendidikan nasional, terutama untuk mempersiapkan peserta didik dalam memahami ajaran-ajaran agama serta melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mewujudkan tujuan di atas, bukanlah hal yang mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk membantu mewujudkan tujuan Pendidikan Agama di sekolah, di antaranya adalah yang terkait dengan status mata pelajaran Pendidikan Agama itu sendiri di sekolah, materi dan kurikulumnya, guru atau dosennya, peserta didiknya, metodologinya, sarana-prasarananya, dan lain sebagainya.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.
Pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian, Pendidikan Agama merupakan bagian dari Pendidikan Nasional dan tujuan serta fungsi Pendidikan Agama adalah membantu terbinanya tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional. Pada PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 2 ayat (1) juga ditegaskan bahwa Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama.
Melihat demikian pentingnya Pendidikan Agama di sekolah dan perguruan tinggi sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang di atas, maka Pendidikan Agama, khususnya Pendidikan Agama Islam, memainkan peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam ikut serta mewujudkan tujuan pendidikan nasional, terutama untuk mempersiapkan peserta didik dalam memahami ajaran-ajaran agama serta melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mewujudkan tujuan di atas, bukanlah hal yang mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk membantu mewujudkan tujuan Pendidikan Agama di sekolah, di antaranya adalah yang terkait dengan status mata pelajaran Pendidikan Agama itu sendiri di sekolah, materi dan kurikulumnya, guru atau dosennya, peserta didiknya, metodologinya, sarana-prasarananya, dan lain sebagainya.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.

Ket. Poto Menteri Tenaga Kerja Hanif dhakiri ,Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Kapolda Riau Zulkarnaen berfoto bersama usai memperingati hari Santri Nasional
Pada hari Kamis, (6/10/16), ribuan santri dari seluruh pondok pesantren di Riau berkumpul di halaman Kantor Gubernur Riau melaksanakan apel akbar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
Hadir pada peringatan hari santri tersebut, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI, Muhammad Hanif Dhakiri.Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Kapolda Riau Zulkarnaen serta berbagai undangan lainnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bertindak sebagai pemimpin upacara pada Apel Akbar peringatan Hari Santri di halaman Kantor Gubernur Riau, kamis (6/10/2016) sore. Dihadiri kurang lebih 4 ribu santri pondok pesantren (Ponpes) yang berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Acara ini pun dihadiri secara langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI, Muhammad Hanif Dhakiri.
"Anak-anak santri bukan cuma pandai mengaji dan mendoa. Sekarang sudah dibekali keilmuan yang sepadan dengan lulusan-lulusan sekolah pada umumnya.
Bahkan, pak Menakertrans saja dulunya nyantri," ungkap Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Riau Prof Dr H Ahmad Mujahidin saat memberikan kata sambutan dalam apel akbar peringatan hari santri di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (6/10/2016) sore.
Meski sebelumnya diperkirakan 5.000 santri yang akan hadir, nyatanya antusias para santri untuk menghadiri apel akbar peringatan hari santri di Riau terbilang cukup tinggi. Ini terlihat dari tingkat kehadiran apel yang mencapai 95 persen.
"Santri dari pesisir Riau pun antusias datang acara ini. Setelah ini, kita yang hadir di sini akan membacakan resolusi jihad KH Hasyim Asyari dan ikrar santri Indonesia," tuturnya.
Pgs.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Provinsi Riau, Drs. H. Mahyudin, MA. menambahkan bahwa Kementerian Agama konsisten dalam melaksanakan fungsi pembinaannya kepada pondok pesantren yang ada di provinsi Riau.
"Beberapa program Kementerian Agama dalam pengembangan pondok pesantren di provinsi Riau telah dilaksanakan diantaranya seperti pembinaan terhadap pondok pesantren baik terhadap guru maupun lembaga pondok pesantren. Pembentukan fkppi Riau merupakan salah satu upaya dalam memajukan pondok pesantren dalam bentuk wadah berkumpulnya para Ustadz Kyai pondok pesantren. Begitu pula melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memacu prestasi para santri seperti pospenas dan musabaqah qiraatil kutub, " jelas Mahyudin.
Hadir pada peringatan hari santri tersebut, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI, Muhammad Hanif Dhakiri.Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Kapolda Riau Zulkarnaen serta berbagai undangan lainnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bertindak sebagai pemimpin upacara pada Apel Akbar peringatan Hari Santri di halaman Kantor Gubernur Riau, kamis (6/10/2016) sore. Dihadiri kurang lebih 4 ribu santri pondok pesantren (Ponpes) yang berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Acara ini pun dihadiri secara langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI, Muhammad Hanif Dhakiri.
"Anak-anak santri bukan cuma pandai mengaji dan mendoa. Sekarang sudah dibekali keilmuan yang sepadan dengan lulusan-lulusan sekolah pada umumnya.
Bahkan, pak Menakertrans saja dulunya nyantri," ungkap Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Riau Prof Dr H Ahmad Mujahidin saat memberikan kata sambutan dalam apel akbar peringatan hari santri di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (6/10/2016) sore.
Meski sebelumnya diperkirakan 5.000 santri yang akan hadir, nyatanya antusias para santri untuk menghadiri apel akbar peringatan hari santri di Riau terbilang cukup tinggi. Ini terlihat dari tingkat kehadiran apel yang mencapai 95 persen.
"Santri dari pesisir Riau pun antusias datang acara ini. Setelah ini, kita yang hadir di sini akan membacakan resolusi jihad KH Hasyim Asyari dan ikrar santri Indonesia," tuturnya.
Pgs.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Provinsi Riau, Drs. H. Mahyudin, MA. menambahkan bahwa Kementerian Agama konsisten dalam melaksanakan fungsi pembinaannya kepada pondok pesantren yang ada di provinsi Riau.
"Beberapa program Kementerian Agama dalam pengembangan pondok pesantren di provinsi Riau telah dilaksanakan diantaranya seperti pembinaan terhadap pondok pesantren baik terhadap guru maupun lembaga pondok pesantren. Pembentukan fkppi Riau merupakan salah satu upaya dalam memajukan pondok pesantren dalam bentuk wadah berkumpulnya para Ustadz Kyai pondok pesantren. Begitu pula melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memacu prestasi para santri seperti pospenas dan musabaqah qiraatil kutub, " jelas Mahyudin.

Ket Poto Ribuan santri dari seluruh Kabupaten/kota di Provinsi Riau menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Gubernur Riau
Sementara itu Menteri Tenaga Kerja Hanif dhakiri yang sengaja diundang karena memilikilatar belakang Santri, dalam arahannya menyampaikan rasa bangga nya dapat hadir dalam kegiatan yang mulia ini dan berharap pesantren yang ada di Provinsi Riau mempunyak spirit perjuangan sebagaimana yg telah dilakukan oleh santri dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia
"Kita harus bangga sebagi santri. Kenapa bangga, Indonesia mungkin tak bisa seperti saat ini kalau tidak ada pondok pesantren. Dimana bersama kiyai dan santrinya yang telah berjuang melawan penjajah. Banyak pahlawan kita sesungguhnya berlatar belakang pondok pesantren," kata Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Hanif Dakhiri.
Tidak hanya berjasa dalam kemerdekaan, berkat pondok pesantren juga telah berkontribusi mencerdaskan bangsa sebelum zaman kemerdekaan. Tidak sedikit para pejuang dan tokoh-tokoh nasional berasal dari pondok pesantren.
Hanya saja dari catatan sejarah, terkesan 'menyembunyikan' latar belakang kesantrian banyak tokoh pejuang, dalam membela harga diri bangsa dari penjajah. Sebut saja Pangeran Diponegoro, yang selama ini hanya dikenal sebagai keturunan bangsawan dan terpandang.
Namun sesungguhnya, Pangeran Diponegoro merupakan berasal dari pondok pesantren. Bukti peninggalan perjuangannya pun jelas, yakni berupa Al Quran, tasbih dan kitab kuning. Masih banyak lagi para pejuang Indonesia yang berlatar belakang santri.
Kemudian dicontohkannya pula, bagaimana perjuangan rakyat Aceh dari keserakahan penjajah, semua berkat keteguhan agama Islam yang dianut. Mesjid Baitul Rahman di Banda Aceh adalah saksi bagaimana perjuangan rakyat Aceh dimulai.
"Karena itu saya menegaskan anggapan segelintir pihak yang menyebut pondok pesantren sebagai sarang teroris sangatlah tidak benar. Kalian harus bangga sebagai santri," ujar Menaker yang juga alumni santri di pondok pesantren di Salatiga, Jateng.
Lebih lanjut, Menaker Hanif juga menyatakan apresiasinya kepada pemerintah pusat yang telah menjadikan 6 Oktober sebagai hari santri. Hal ini menurutnya sebagai bentuk pengakuan pemerintah bahwa pondok pesantren bagian dari Indonesia.
Disdik Riau Terima Kunjungan dari Yayasan Ummatan Wasathan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan Nasioanl akan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK, memiliki iman dan taqwa yang kuat, serta terdepan dikawasan ASEAN. Pekanbaru 19/7/2016,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Mendapat kunjungan dari Yayasan Ummatan Wasathan beserta rombongan Mengenai Pembangunan dan Peningkatan Pesantren Teknologi Riau dan SMK di ruang Rapat lantai dua Disdikbud Prov Riau.
Sebelumnya Kamsol menyampaikan kebijakan Berkenaan dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 bahwa Pendidikan SD, Paud, serta pendidikan formal dan non formal akan menjadi kewenangan pemerintah kota sedangkan Yang menjadi kewenangan provinsi yaitu SLTA, SMK, dan Pendidikan Khusus dan layanan Khusus tuturnya.
Kunjungan Yayasan Ummatan Wasathan yang lansung dipimpin oleh Marjohan Yusuf menyampaikan beberapa pokok serta visi dari Pesantren Teknologi Riau dan SMK ini untuk mewujudkan lembaga terpilih sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan sumber Daya Manusia yang berbudaya Melayu dan berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ tahun 2025.
Lembaga Pendidikan Pada Pesantren Teknologi Riau Madrasah Aliyah (MA) Ummatan Wasathan, mulai operasional tahun 2013 dibawah pembinaan kementerian Agama Kota Pekanbaru, SMK Pesantren Teknologi Riau yang mulai beroperasional tahun 2010 di bawah pembinaan Dinas Pendidikan Kab. Kampar dan MTS Ummatan Wasatahan
Kamsol Juga menyampaikan bahwa kami akan berupaya mewujudkan pembangunan Pesantren Teknologi dan SMK, bersinergi serta melibatkan beberapa kalangan khususnya Dewan Pendidikan Riau, dikarenakan Dewan Pendidikan Riau Riau memiliki peran dan wewenang serta jaringan yang cukup luas dalam menaungi yayasan.
Kedepannya kami akan berupaya juga untuk menyampaikan masalah ini khususnya Kemendikbud dan Kemenag agar harapan dan apa yang kita cita citakan bersama terwujud dalam waktu yang telah kita tentukan, tutup kamsol. (Adv-hms)
"Kita harus bangga sebagi santri. Kenapa bangga, Indonesia mungkin tak bisa seperti saat ini kalau tidak ada pondok pesantren. Dimana bersama kiyai dan santrinya yang telah berjuang melawan penjajah. Banyak pahlawan kita sesungguhnya berlatar belakang pondok pesantren," kata Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Hanif Dakhiri.
Tidak hanya berjasa dalam kemerdekaan, berkat pondok pesantren juga telah berkontribusi mencerdaskan bangsa sebelum zaman kemerdekaan. Tidak sedikit para pejuang dan tokoh-tokoh nasional berasal dari pondok pesantren.
Hanya saja dari catatan sejarah, terkesan 'menyembunyikan' latar belakang kesantrian banyak tokoh pejuang, dalam membela harga diri bangsa dari penjajah. Sebut saja Pangeran Diponegoro, yang selama ini hanya dikenal sebagai keturunan bangsawan dan terpandang.
Namun sesungguhnya, Pangeran Diponegoro merupakan berasal dari pondok pesantren. Bukti peninggalan perjuangannya pun jelas, yakni berupa Al Quran, tasbih dan kitab kuning. Masih banyak lagi para pejuang Indonesia yang berlatar belakang santri.
Kemudian dicontohkannya pula, bagaimana perjuangan rakyat Aceh dari keserakahan penjajah, semua berkat keteguhan agama Islam yang dianut. Mesjid Baitul Rahman di Banda Aceh adalah saksi bagaimana perjuangan rakyat Aceh dimulai.
"Karena itu saya menegaskan anggapan segelintir pihak yang menyebut pondok pesantren sebagai sarang teroris sangatlah tidak benar. Kalian harus bangga sebagai santri," ujar Menaker yang juga alumni santri di pondok pesantren di Salatiga, Jateng.
Lebih lanjut, Menaker Hanif juga menyatakan apresiasinya kepada pemerintah pusat yang telah menjadikan 6 Oktober sebagai hari santri. Hal ini menurutnya sebagai bentuk pengakuan pemerintah bahwa pondok pesantren bagian dari Indonesia.
Disdik Riau Terima Kunjungan dari Yayasan Ummatan Wasathan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan Nasioanl akan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK, memiliki iman dan taqwa yang kuat, serta terdepan dikawasan ASEAN. Pekanbaru 19/7/2016,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Mendapat kunjungan dari Yayasan Ummatan Wasathan beserta rombongan Mengenai Pembangunan dan Peningkatan Pesantren Teknologi Riau dan SMK di ruang Rapat lantai dua Disdikbud Prov Riau.
Sebelumnya Kamsol menyampaikan kebijakan Berkenaan dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 bahwa Pendidikan SD, Paud, serta pendidikan formal dan non formal akan menjadi kewenangan pemerintah kota sedangkan Yang menjadi kewenangan provinsi yaitu SLTA, SMK, dan Pendidikan Khusus dan layanan Khusus tuturnya.
Kunjungan Yayasan Ummatan Wasathan yang lansung dipimpin oleh Marjohan Yusuf menyampaikan beberapa pokok serta visi dari Pesantren Teknologi Riau dan SMK ini untuk mewujudkan lembaga terpilih sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan sumber Daya Manusia yang berbudaya Melayu dan berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ tahun 2025.
Lembaga Pendidikan Pada Pesantren Teknologi Riau Madrasah Aliyah (MA) Ummatan Wasathan, mulai operasional tahun 2013 dibawah pembinaan kementerian Agama Kota Pekanbaru, SMK Pesantren Teknologi Riau yang mulai beroperasional tahun 2010 di bawah pembinaan Dinas Pendidikan Kab. Kampar dan MTS Ummatan Wasatahan
Kamsol Juga menyampaikan bahwa kami akan berupaya mewujudkan pembangunan Pesantren Teknologi dan SMK, bersinergi serta melibatkan beberapa kalangan khususnya Dewan Pendidikan Riau, dikarenakan Dewan Pendidikan Riau Riau memiliki peran dan wewenang serta jaringan yang cukup luas dalam menaungi yayasan.
Kedepannya kami akan berupaya juga untuk menyampaikan masalah ini khususnya Kemendikbud dan Kemenag agar harapan dan apa yang kita cita citakan bersama terwujud dalam waktu yang telah kita tentukan, tutup kamsol. (Adv-hms)
Editor | : | TIS.humas |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan