BAGANSIAPIAPI. Riaumadani. com - Bagansiapiapi yang dulunya terdiri dari lima Kecamatan pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Peme" />
Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Bagansiapiapi Semakin Berkembang dari Masa Kemasa
Pemkab Rohil Raih WTN Bidang Transportasi
Selasa 20 September 2016, 23:48 WIB
Kota Bagansiapiapi

ADVETORIAL
BAGANSIAPIAPI. Riaumadani. com
- Bagansiapiapi yang dulunya terdiri dari Kecamatan Tanah Putih, kecamatan Kubu,  kecamatan Bangko serta kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan Bagan Sinembah pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Kabupaten Baru yakni Kabupaten Rokan hilir (Rohil) Provinsi Riau sesuai dengan Undang-undang Nomor 53 tahun 1999.

Selanjutnya dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2008 ditetapkan Bagansiapiapi sebagai Ibukota Kabupaten Rokan Hilir. Bagansiapiapi juga adalah ibu kota Kecamatan Bangko.

Bagansiapiapi Kota ini terletak di muara Sungai Rokan, di pesisir paling utara Rokan Hilir, dan merupakan tempat yang sangat strategis. Bagansiapiapi dapat ditempuh dari segala arah, baik darat maupun laut.

Terdapat beberapa istilah/nama untuk kota yang satu ini :  Awalnya para leluhur menyebut nama kota ini adalah : Bagan-Api, kemudian direvisi menjadi Bagan-Siapi-api dan terakhir menjadi Bagansiapiapi.

Bagansiapiapi : sebuah kota eksotis yang pernah terkenal di dunia karena hasil laut yang berlimpah hingga menjadi peringkat ke-2 terbesar penghasil ikan dunia setelah Norwegia. Tidak heran bila bank sebesar Bank Rakyat Indonesia mendirikan cabang ke-2 Indonesia di kota Bagansiapiapi karena arus perdagangan yang saat itu sangat aktif.

Secara kebetulan, karena kedatangan oleh para pendatang Tionghoa yang memulai kehidupan bisnis kelautan di Bagansiapiapi dan kemudian berkembang hingga mendirikan pabrik karet alam, tidaklah heran bila di kota yang kecil ini berkembang sebuah komunitas Tionghoa yang budayanya begitu kuat.

Kekuatan budaya inilah yang saat ini menjadikan kota Bagansiapiapi semakin unik di Indonesia, sehingga beberapa pihak mulai menggarap sektor pariwisata Bagansiapiapi dari sisi budaya Tionghoa dan keindahan alam.

Sejak tahun 1990, transportasi darat mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah setempat terlebih sejak Bagansiapiapi menjadi ibu kota kabupaten Rokan Hilir yang baru terbentuk, transportasi darat semakin baik dan aman. Kalau dulu Bagansiapiapi hanya bisa ditempuh dengan jalan laut kini orang lebih memilih jalan darat selain lebih nyaman juga lebih cepat.

Di Bagansiapiapi dikenal suatu ritual dari masyarakat Tionghoa yang sangat terkenal, yaitu ritual Bakar Tongkang atau GoCapLak, di mana ritual tersebut diadakan setiap penanggalan Imlek bulan kelima (Go) tanggal ke-16 (CapLak) setiap tahunnya.


Ritual Bakar Tongkang atau GoCapLak, di mana ritual tersebut diadakan setiap penanggalan Imlek bulan kelima (Go) tanggal ke-16 (CapLak) setiap tahunnya.

Pemda Kabupatan Rokan Hilir saat ini gencar mempromosikan potensi wisata ritual Bakar Tongkang tersebut dan telah menjadi agenda Tahunan karena mampu menyedot puluhan ribu wisatawan baik domestik maupun manca negara, sehingga menambah PAD bagi Kabupaten yang berjuluk negeri seribu Kubah ini.

Saat ini Pemkab Rohil melakukan sejumlah pembenahan transportasi, terutama di ibukota kabupaten itu, Bagansiapiapi. Selain demi kenyamanan para pengguna jalan, juga untuk mengejar Wahana Tata Nugraha (WTN).

Setiap tahun Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) diperingati. Dalam peringatan itu terselip penghargaan untuk sejumlah daerah yang telah memiliki tata kekola transportasi yang baik. Pihak Kementerian Perhubungan menyebutkan Wahana Tata Nugraha (WTN). Semua daerah, tingkat provinsi sampai kabupaten berlomba untuk mendapatkan penghargaan yang bergengsi tersebut.

Begitu juga Rokan Hilir, tim penilai WTN sudah beberapa kali mendatangi Kota Bagansiapiapi, yang menjadi objek penilaian. Secara langsung, tim mengekspose hasil penilaiannya, terutama meminta pembenahan disana sini, agar sistem pelayanan transportasi di Kota Bagansiapiapi menjadi baik.

Tahun lalu, tim penilai dari kementrian perhubungan memfokuskan pembenahan pada terminal. Namun tahun ini tim menyoroti tidak adanya angkutan umum di Kota Seribu Kubah.Untuk mengetahui, seperti apa kondisi pengelolaan transportasi di Kota Bagansiapiapi, perlu didalami hasil temuan Tim WTN dan pantauan lapangan.


Lalu perlu diketahui bagaimana komitmen Pemkab Rohil dalam membenahi transportasi tersebut.

Kondisi terkini, transportasi yang memenuhi standar, tentu harus ada pembanding, maka perlu ada perbandingan dari transportasi di daerah lain yang sudah baik.

Setelah dilakukan membandingkan akan bisa menjadi patokan untuk pembenahan.

Tim Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2015 mengunjungi Kabupaten Rokan Hilir untuk memberikan masukan dan penilaian kepada Pemda Rohil.

Salah satu yang menjadi sorotan tim penilai di Kabupaten Rokan Hilir adalah terminal Kota Bagansiapiapi yang belum memenuhi kata layak.

"Terminal juga menjadi sorotan oleh tim. Kita tidak malu, tapi kenyataan seperti itu. Itu kedepan, perlu kita benahi kembali. Atas masukan-masukan oleh tim WTN tadi. Ada yang bocor-bocor atapnya akan kita benahi lah,"kata Bupati Rohil H Suyatno

Tim Penilaian Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahap II dan III dari Kementrian Perhubungan akhir Agustus 2016 kembali mendatangi Rohil.

Tim WTN Riau itu terdiri dari Ketua Tim Penila WTN yakni Endi Suprasetio M.Si, Budi Santoso, Yugo Antoro, Triana Nurria Pawening, Evi Sudarma Putri, Ongki Hertawan, Roy Candra, Henry Tambunan.

Dalam pemaparan WTN tahun 2016 yang digelar yang dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hilir itu dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Rohil, Drs Jamiludin. Pemaparan hasil penilaian tahap II dan III dilakukan oleh Ketua Tim

Pemaparan WTN tahap I administrasi menyangkut perencanaan, pendanaan, kelembagaan dan perundang-undangan, sumber daya manusia, angkutan, prasarana, lalu lintas, lingkungan (provinsi).

Pemaparan tahap II teknis dan operasional, sarana, prasarana, lalu lintas, pelayanan kepada masyarakat.

Pemaparan tahap III komitmen Kepala Daerah, penilaian kebijakan dan komitmen pemerintah daerah dalam pengembangan dan pembangunan transportasi perkotaan.

Adapun beberapa kategori penghargaan, yakni Sertifikat WTN, Plakat WTN, Piala WTN, Piala WTN Kencana, Piala WTN Wiratama, Piala WTN Wiratama Kencana, Piala WTN Kategori Lalu Lintas, Piala WTN Kategori Angkutan.

Penilaian lapangan, terdiri dari sarana angkutan umum, prasarana LLAJ, disiplin lalu lintas, pelayanan masyarakat. Untuk sarana angkutan umum, indikator penilaian, penampilan, papan trayek, tanda/nama perusahaan, jenis trayek, seragam pengemudi, identitas pengemudi, daftar tarif, kaca film, load factor, sarana angkutan umum dalam trayek.

"Namun angkutan umum dan angkutan perkotaan tidak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir,"katanya.

Plt Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Kadishubkominfo) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Rahmatul Zamri mengatakan bahwa Kota Bagansiapiapi merupakan kota kecil, jika diambil dari titik tengah Jalan Merdeka depan kantor bupati hanya memiliki panjang 3 kilo meter sehingga perlu angkutan umum yang sesuai dengan kondisi kota di Bagansiapiapi.

"Bahkan saya berfikir, ada jenis kendaraan baterai gitu kan, saya pernah lihat di Fhilipina, mereka angkutan kotanya pakai tenaga baterai itu. Itu sangat efisien dan ramah lingkungan. Ini perlu semacam uji, perlu diuji dulu, apakah secara teknis memungkinkan,'' pendapatnya.

Namun untuk usaha angkutan dengan jumlah penumpang yang terbatas serta kendala lain, dinilai tidak ekonomis, sehingga pengusaha angkutan akan mengalami kerugian.

''Cuman harus disubsidi memang, kalau kita mau membuat angkutan umum di Bagan ini, ini harus kita pikirkan juga kan, karena dengan sistem keuangan kita yang sekarang ini, dengan anggaran APBD yang jauh turun,'' ujarnya.

Namun dia berjanji akan membenahi sistem transportasi, jalan harus bagus, rambu-rambu ditata dengan baik. ''Seperti tadi kita lihat, hasil pemaparan tadi, jalan pejalan kaki, mungkin kecil, kurang layak, tapi memang ruang jalan kita memang kecil. Tapi harus kita benahi betul seefisien mungkin, pejalan kakinya aman, arus lalu lintasnya lancar,'' tutupnya.

Sementara itu Wakil Bupati Drs. Djamiludin menyatakan, Kabupaten Rokan Hilir sudah dua kali mengikuti penilaian kinerja penyelenggaraan transportasi, sehingga mungkin dari penilaian Tim Kementerian Perhubungan masih banyak hal-hal yang harus dibenahi terkait permasalahan transportasi di Rokan Hilir.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir menurutnya senantiasa berusaha membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan serta meningkatkan kinerja penyelenggaraan dan kinerja operasional sistem transportasi perkotaan.



Dia berharap penghargaan Wahana Tata Nugraha yang diberikan Presiden Republik Indonesia kepada pemerintah propinsi dan kabupaten/kota dapat kembali diraih tahun ini.

Pemberian penghargaan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan transportasi di kawasan perkotaan yang handal, berkelanjutan dan menjamin kesamaan hak pengguna jalan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam disiplin berlalu lintas sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.

Penghargaan WTN bukanlah suatu tujuan, tapi merupakan sebuah proses. Dan penghargaan ini bukan merupakan prestasi serta merta dan bukan hasil karya dan hasil kerja individu atau perorangan. Tapi penghargaan WTN merupakan hasil kerjasama sebuah tim dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir juga senantiasa berkomitmen untuk terus membangun dan membenahi sarana prasarana infrastruktur transportasi di Kabupaten Rokan Hilir agar tertata rapi guna melayani kebutuhan transportasi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir juga berharap dukungan dari Kementrian Perhubungan Republik Indonesia terkait program-program penataan transportasi yang baik, karena untuk dapat meraihnya dibutuhkan kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah dengan instansi terkait serta masyaraka

Guna memenuhi standar dari Tim penilai WTN, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi setempat berkeinginan tetap ingin mempertahankan status sebagai peraih Wahana Tata Nugraha (WTN) pada tahun 2017 mendatang. Yakni daerah yang mampu menata sistem transportasi publik secara baik.

Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah pusat kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publiknya. Penghargaan ini diberikan setiap tahun pada bulan April oleh dishub pusat.

Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. aspek penataan transportasi yang berkelanjutan, dan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaiannya.

Plakat Wahana Tata Nugraha yang diserahkan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kepada Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman di Istana Negara Jakarta baru-baru ini untuk beberapa Kabupaten kota di Provinsi Riau selain Kabupaten Rokan Hilir ada tiga Kabupaten yang mendapat WTN yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Kampar.

Pemberian penghargaan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan transportasi di kawasan perkotaan yang handal, berkelanjutan dan menjamin kesamaan hak pengguna jalan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam disiplin berlalu lintas sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.




Editor : Ishaq.y./Humas
Kategori : Rohil
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top