Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, AGAR WARGA PENERIMA BLT GUNAKAN DANA SESUAI KEBUTUHAN PRIMER   ●   
Tingkatkan Pendidikan
Luar Biasa Dinegeri Kaya Ini Ribuan Anak Riau Putus Sekolah
Sabtu 17 September 2016, 23:34 WIB
Poto int

PEKANBARU. Riaumadaani. com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Riau mencatat sekitar 162.000 anak di wilayah setempat mengalami putus sekolah mulai dari tingkat SD hingga SLTA.

"Angka anak putus sekolah cukup tinggi mencapai 162.000 anak dengan empat faktor penyebab di antaranya kondisi geografis, sosial, ekonomi dan kesenjangan dari prasana," kata Kepala Disdikbud Riau Kamsol di Pekanbaru, Kamis.

Kamsol mengakui, meski berdasarkan neraca pendidikan 2015 yang menitik beratkan pada penganggaran pendidikan, daerah setempat sudah cukup bagus dalam indikator pencapaian kinerja. Namun, kelemahan masih pada angka anak putus sekolah tinggi di kawasan itu. "Indikator capaian kinerja kedepannya harus berdasarkan investasi Sumber Daya Manusia bukan difokuskan pada pengeluaran atau pembiayaannya," kata Kamsol.

Kamsol menegaskan, berdasarkan Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan meningkat tiga persen pada 2015 dengan intervensi pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru, sehingga penanganan terhadap angka partisipasi sekolah tertangani dengan baik.

Menurut dia, penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga menjangkau anak putus sekolah sehingga mendapat hak akses pendidikan sama. Hingga kini pihak Pemprov Riau masih dalam tahapan sinkronisasi data penerima KIP dengan satuan kerja terkait.

Disamping itu, Kamsol memaparkan tentang bahaya generasi putus sekolah dikhawatirkan  berpotensi menjadi calon pelaku atau bersaing dengan bandar narkoba, dan sejumlah prilaku merusak lainnya karena terbatasnya kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan penghidupan yang layak.

"Masalah ini tidak bisa diabaikan begitu saja sehingga hal ini perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Riau dan semua pihak terlibat untuk mengajak mereka kembali untuk sekolah di jalur formal dan informal. Cari mereka di terminal-terminal,  di pasar-pasar," katanya dilansir antara.

Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, James Mondouw saat berada di Pekanbaru akhir Agustus lalu, mengatakan KIP merupakan solusi bagi anak putus sekolah untuk mengenyam pendidikan.

James memaparkan, Kemendikbud RI sedang melakukan verifikasi data KIP untuk anak putus sekolah sehingga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. "Diperlukan singkronisasi data dari kabupaten/kota mulai dari tingkat desa dan kelurahan agar mempermudah verifikasi terhadap anak-anak yang belum mendapat akses pendidikan," katanya. ANT




Editor : Antara
Kategori : Pendidikan
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top