Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Kerusuhan di Meranti
Demo Masyarakat Kepung Mapolres Meranti Berujung Maut, Satu Warga Tewas
Jumat 26 Agustus 2016, 03:27 WIB
Satu orang warga di kabarkan tewas dalam aksi demo ribuan warga di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (25/8/2016) siang
PEKANBARU, Riaumadani.com - Satu orang warga di kabarkan tewas dalam aksi demo ribuan warga di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (25/8/2016) siang

Korban diketahui bernama Isrusli (45) warga Jalan Dorak, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepualauan Meranti, Provinsi Riau.

Isrusli bersama ribuan masyarakat Selatpanjang lainnya mendatangi Mapolres Selatpanjang untuk menuntut kematian Apri Adi Pratama (24), tersangka pembunuh Brigadir Adil yang tewas usai ditangkap polisi, Kamis dini hari.

Masayarakat Selatpanjang tak terima atas tewasnya pegawai Honorer Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapulauan Meranti. Karena saat ditangkap Apti hanya mengalami luka tembak di kedua kakinya. Namun belakangan Apri dikabarkan tewas dengan sejumlah luka lebam dan memar akibat dianiaya oknum polisi.

Tidak adanya tanggapan dari Polres Meranti mengakibatkan ribuan masyarakat yang mengepung Mapolres Meranti mejadi emosi dan brutal dengan melempari Mapolres Meranti menggunakan batu, kayu dan tanah.

Dorong dan saling lempar antara masyarakat dengan petugas pun tak terelakkan. Personel Polres Meranti lalu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara bekali-kali, namun warga yang telah emosi tak menghiraukan tembakan peringatan tersebut.

Sehingga personil Polres Meranti melakukan penembakan kearah warga masyarakat yang melakukan aksi brutal sehimgga mengakibatkan satu orang warga diketahui bernama Isrusli (45) meninggal Dunia.

Masyarakat lainnya yang meilhat korban Isrusli roboh bersimbah darah lalu mengevakuasinya ke RSUD Selatpanjang di Jalan Dorak guna perawatan medis. Namun korban tak tertolong akibat luka serius dibagian kepalanya.

"Benar ada satu warga yang meninggal dunia. Korban meninggal bukan karena tembakan polisi, tetapi terkena lemparan batu oleh warga lainnya yang ikut berdemo," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK MM kepada wartawan

Ini Kata Kapolres Terkait Isue Korban Tewas dalam Unjuk Rasa di Mapolres Meranti

Simpang siurnya isue yang beredar mengenai penyebab dan jumlah korban jiwa akibat unjuk rasa masyarakat atas meninggalnya Adi di Mapolres Kepulauan Meranti dijawab oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar SIK, dalam wawancaranya bersama awak media, Kamis (25/08/2016) sore.

Dalam pernyataannya, Kapolres menyebutkan bahwa jumlah korban yang meninggal dunia hanya satu orang atas nama Isrusli bin Ramli (40). ''Jadi tidak benar ada korban meninggal lainnya,'' tegas Kapolres.

Sedangkan untuk penyebab kematian korban, Kapolres mengakui belum bisa memberikan informasi mengenai penyebab pasti korban tewas.

''Namun secara kasat mata, kita dapat melihat ada luka robek di kepala korban dan ini diperkirakan disebabkan oleh lemparan batu,'' jelasnya.

Kapolres juga memastikan akan menurunkan tim independen untuk menyelidiki insiden ini. ''Kita sedang menunggu tim dari provinsi untuk melakukan otopsi terhadap korban, sehingga diharapkan proses otopsi ini berjalan secara independen tanpa ada tekanan dari pihak manapun,'' tegas Kapolres.

Kapolres menambahkan, Kami atas nama pihak Polres Kepulauan Meranti meminta maaf atas insiden ini. Mari kita hormati proses hukum yang berjalan, dan kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing untuk melakukan aksi anarkis yang justru akan merugikan diri kita sendiri,'' ucapnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Iqaruddin meminta kepada masyarakat agar berhenti menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya, serta untuk tidak memposting poto-poto korban karena akan membuat pihak keluarga bertambah sedih.

Kepada seluruh masyarakat, kami berharap untuk bijak dalam menyikapi insiden ini. Jika hendak menyebarkan informasi, pastikan informasi itu bukan lah isu yang belum jelas kebenarannya.

Kami dan pemerintah daerah beserta tokoh masyarakat akan memantau perkembangan kasus ini dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan atau di zholimi dalam proses hukumnya.

"Sekali lagi kami harap masyarakat dapat menyikapi ini dengan kepala dingin dan biarkan pihak-pihak yang berwenang bekerja agar prosesnya berjalan lancar,'' pesan Iqaruddin.***




Editor : TIS.fr
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top