Kerusuhan di Meranti
Satu orang warga di kabarkan tewas dalam aksi demo ribuan
warga di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (25/8/2016)
siang
Demo Masyarakat Kepung Mapolres Meranti Berujung Maut, Satu Warga Tewas
Jumat 26 Agustus 2016, 03:27 WIB
Satu orang warga di kabarkan tewas dalam aksi demo ribuan
warga di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (25/8/2016)
siang
PEKANBARU, Riaumadani.com - Satu orang warga di kabarkan tewas dalam aksi demo ribuan warga di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (25/8/2016) siang
Korban diketahui bernama Isrusli (45) warga Jalan Dorak, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepualauan Meranti, Provinsi Riau.
Isrusli bersama ribuan masyarakat Selatpanjang lainnya mendatangi Mapolres Selatpanjang untuk menuntut kematian Apri Adi Pratama (24), tersangka pembunuh Brigadir Adil yang tewas usai ditangkap polisi, Kamis dini hari.
Masayarakat Selatpanjang tak terima atas tewasnya pegawai Honorer Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapulauan Meranti. Karena saat ditangkap Apti hanya mengalami luka tembak di kedua kakinya. Namun belakangan Apri dikabarkan tewas dengan sejumlah luka lebam dan memar akibat dianiaya oknum polisi.
Tidak adanya tanggapan dari Polres Meranti mengakibatkan ribuan masyarakat yang mengepung Mapolres Meranti mejadi emosi dan brutal dengan melempari Mapolres Meranti menggunakan batu, kayu dan tanah.
Dorong dan saling lempar antara masyarakat dengan petugas pun tak terelakkan. Personel Polres Meranti lalu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara bekali-kali, namun warga yang telah emosi tak menghiraukan tembakan peringatan tersebut.
Sehingga personil Polres Meranti melakukan penembakan kearah warga masyarakat yang melakukan aksi brutal sehimgga mengakibatkan satu orang warga diketahui bernama Isrusli (45) meninggal Dunia.
Masyarakat lainnya yang meilhat korban Isrusli roboh bersimbah darah lalu mengevakuasinya ke RSUD Selatpanjang di Jalan Dorak guna perawatan medis. Namun korban tak tertolong akibat luka serius dibagian kepalanya.
"Benar ada satu warga yang meninggal dunia. Korban meninggal bukan karena tembakan polisi, tetapi terkena lemparan batu oleh warga lainnya yang ikut berdemo," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK MM kepada wartawan
Ini Kata Kapolres Terkait Isue Korban Tewas dalam Unjuk Rasa di Mapolres Meranti
Simpang siurnya isue yang beredar mengenai penyebab dan jumlah korban jiwa akibat unjuk rasa masyarakat atas meninggalnya Adi di Mapolres Kepulauan Meranti dijawab oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar SIK, dalam wawancaranya bersama awak media, Kamis (25/08/2016) sore.
Dalam pernyataannya, Kapolres menyebutkan bahwa jumlah korban yang meninggal dunia hanya satu orang atas nama Isrusli bin Ramli (40). ''Jadi tidak benar ada korban meninggal lainnya,'' tegas Kapolres.
Sedangkan untuk penyebab kematian korban, Kapolres mengakui belum bisa memberikan informasi mengenai penyebab pasti korban tewas.
''Namun secara kasat mata, kita dapat melihat ada luka robek di kepala korban dan ini diperkirakan disebabkan oleh lemparan batu,'' jelasnya.
Kapolres juga memastikan akan menurunkan tim independen untuk menyelidiki insiden ini. ''Kita sedang menunggu tim dari provinsi untuk melakukan otopsi terhadap korban, sehingga diharapkan proses otopsi ini berjalan secara independen tanpa ada tekanan dari pihak manapun,'' tegas Kapolres.
Kapolres menambahkan, Kami atas nama pihak Polres Kepulauan Meranti meminta maaf atas insiden ini. Mari kita hormati proses hukum yang berjalan, dan kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing untuk melakukan aksi anarkis yang justru akan merugikan diri kita sendiri,'' ucapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Iqaruddin meminta kepada masyarakat agar berhenti menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya, serta untuk tidak memposting poto-poto korban karena akan membuat pihak keluarga bertambah sedih.
Kepada seluruh masyarakat, kami berharap untuk bijak dalam menyikapi insiden ini. Jika hendak menyebarkan informasi, pastikan informasi itu bukan lah isu yang belum jelas kebenarannya.
Kami dan pemerintah daerah beserta tokoh masyarakat akan memantau perkembangan kasus ini dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan atau di zholimi dalam proses hukumnya.
"Sekali lagi kami harap masyarakat dapat menyikapi ini dengan kepala dingin dan biarkan pihak-pihak yang berwenang bekerja agar prosesnya berjalan lancar,'' pesan Iqaruddin.***
Korban diketahui bernama Isrusli (45) warga Jalan Dorak, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepualauan Meranti, Provinsi Riau.
Isrusli bersama ribuan masyarakat Selatpanjang lainnya mendatangi Mapolres Selatpanjang untuk menuntut kematian Apri Adi Pratama (24), tersangka pembunuh Brigadir Adil yang tewas usai ditangkap polisi, Kamis dini hari.
Masayarakat Selatpanjang tak terima atas tewasnya pegawai Honorer Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapulauan Meranti. Karena saat ditangkap Apti hanya mengalami luka tembak di kedua kakinya. Namun belakangan Apri dikabarkan tewas dengan sejumlah luka lebam dan memar akibat dianiaya oknum polisi.
Tidak adanya tanggapan dari Polres Meranti mengakibatkan ribuan masyarakat yang mengepung Mapolres Meranti mejadi emosi dan brutal dengan melempari Mapolres Meranti menggunakan batu, kayu dan tanah.
Dorong dan saling lempar antara masyarakat dengan petugas pun tak terelakkan. Personel Polres Meranti lalu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara bekali-kali, namun warga yang telah emosi tak menghiraukan tembakan peringatan tersebut.
Sehingga personil Polres Meranti melakukan penembakan kearah warga masyarakat yang melakukan aksi brutal sehimgga mengakibatkan satu orang warga diketahui bernama Isrusli (45) meninggal Dunia.
Masyarakat lainnya yang meilhat korban Isrusli roboh bersimbah darah lalu mengevakuasinya ke RSUD Selatpanjang di Jalan Dorak guna perawatan medis. Namun korban tak tertolong akibat luka serius dibagian kepalanya.
"Benar ada satu warga yang meninggal dunia. Korban meninggal bukan karena tembakan polisi, tetapi terkena lemparan batu oleh warga lainnya yang ikut berdemo," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK MM kepada wartawan
Ini Kata Kapolres Terkait Isue Korban Tewas dalam Unjuk Rasa di Mapolres Meranti
Simpang siurnya isue yang beredar mengenai penyebab dan jumlah korban jiwa akibat unjuk rasa masyarakat atas meninggalnya Adi di Mapolres Kepulauan Meranti dijawab oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar SIK, dalam wawancaranya bersama awak media, Kamis (25/08/2016) sore.
Dalam pernyataannya, Kapolres menyebutkan bahwa jumlah korban yang meninggal dunia hanya satu orang atas nama Isrusli bin Ramli (40). ''Jadi tidak benar ada korban meninggal lainnya,'' tegas Kapolres.
Sedangkan untuk penyebab kematian korban, Kapolres mengakui belum bisa memberikan informasi mengenai penyebab pasti korban tewas.
''Namun secara kasat mata, kita dapat melihat ada luka robek di kepala korban dan ini diperkirakan disebabkan oleh lemparan batu,'' jelasnya.
Kapolres juga memastikan akan menurunkan tim independen untuk menyelidiki insiden ini. ''Kita sedang menunggu tim dari provinsi untuk melakukan otopsi terhadap korban, sehingga diharapkan proses otopsi ini berjalan secara independen tanpa ada tekanan dari pihak manapun,'' tegas Kapolres.
Kapolres menambahkan, Kami atas nama pihak Polres Kepulauan Meranti meminta maaf atas insiden ini. Mari kita hormati proses hukum yang berjalan, dan kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing untuk melakukan aksi anarkis yang justru akan merugikan diri kita sendiri,'' ucapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Iqaruddin meminta kepada masyarakat agar berhenti menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya, serta untuk tidak memposting poto-poto korban karena akan membuat pihak keluarga bertambah sedih.
Kepada seluruh masyarakat, kami berharap untuk bijak dalam menyikapi insiden ini. Jika hendak menyebarkan informasi, pastikan informasi itu bukan lah isu yang belum jelas kebenarannya.
Kami dan pemerintah daerah beserta tokoh masyarakat akan memantau perkembangan kasus ini dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan atau di zholimi dalam proses hukumnya.
"Sekali lagi kami harap masyarakat dapat menyikapi ini dengan kepala dingin dan biarkan pihak-pihak yang berwenang bekerja agar prosesnya berjalan lancar,'' pesan Iqaruddin.***
| Editor | : | TIS.fr |
| Kategori | : | Hukum |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau