Pembangunan Pariwisata dan Budaya Melayu
Riau Punya 290 Tempat Daya Tarik Wisata dan Punya Agenda Wisata Tahunan
Minggu 21 Agustus 2016, 16:30 WIB
Tingkatkan Jumlah Pengunjung Wisata Riau Gubri Ajak Asita Bersinergi di
Pekanbaru
ADVETORIAL
PEKANBARU. Riaumadani. com - Secara geografi Propinsi Riau adalah sebuah wilayah yang dinilai strategis berdekatan dengan beberapa negara tetangga seperti malaysia dan Singapura. Tidak heran kota bertuah ini menjadi pintu gerbang utama sebagai pariwisata budaya melayu.
Berkembangnya kebudayaan melayu searah dengan perkembangan sebuah wilayah yaitu Provinsi Riau. Misalnya saja kesenian adalah salah satu kebudayaan yang berkembang pesat.Meskipun kondisi alam di Riau terbatas dan berbeda dengan daerah lainnya yang memiliki gunung, tapi Riau memiliki 290 daya tarik wisata, Riau memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Potensi wisata Riau ini sebenarnya dapat dilihat dari alamnya.
Sektor pariwisata di Indonesia memberikan kontribusi besar bagi devisa negara, setiap tahunnya sektor ini dapat menyumbang devisa negara kurang lebih Rp12,5 miliar dollar. Atas alasan inilah, pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menyusun upaya memajukan pariwisata Indonesia.
Melihat fenomena yang ada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang sedari awal tahun lalu berupaya mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya pun jadi semakin gencar menggali potensi-potensi wisata yang ada.
"Semua pihak terkait se-Sumatera berkumpul disini untuk menyinergikan promosi wonderful Indonesia untuk Sustainable Development Goals yaitu optimalisasi pembangunan sektor pariwisata," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad dalam acara Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto & Informasi Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-Sumatera Tahun 2016, Kamis (2/6/2016) di Hotel Aryaduta Pekanbaru.
Ket Poto : Sidang Paripurna DPRD Tentan Ranperda Pembangunan Wisata Riau
Tujuan pembangunan pariwisata ini pun telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 diantaranya yakni pariwisata ditonjolkan untuk mengangkat citra bangsa yang sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan pariwisata sangat mendukung tujuan pembangunan yang berkelanjutan, karena setelahnya akan berdampak pada pertumbuhan kunjungan wisman, pertumbuhan ekonomi, konservasi alam serta memajukan kebudayaan. Dalam hal ini, BPS berperan dalam melakukan sensus ekonomi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman yang diwakili oleh Plt Sekdaprov Riau M Yafiz mengungkapkan, bahwa sektor pariwisata berbasis budaya yang diseriusi Pemprov Riau dapat menjanjikan serta memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
"Pembangunan pariwisata memang perlu diprioritaskan, karena hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah. Kami di Riau telah berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya ini. Nantinya, sektor pariwisata dapat menyumbang kontribusi besar di sektor lapangan kerja dan penghasil devisa," ucapnya.
Untuk Provinsi Riau disetiap sudut daerah kota dan kabupatennya memiliki keindahan alamnya yang unik dan memiliki ciri khas tertentu, seperti air terjun (yang terdapat di Rokan Hulu dan Kuansing ), Taman Nasional seperti Bukit tiga puluh di Inhu, Tesso Nilo di Pelalawan, Tahura, Giam Siak Kecil hutan lindung, serta flora dan fauna yang indah dan unik, yang juga merupakan paru - paru dunia, Istana Siak di Kabupaten Siak, Danau (yang terdapat di regnat, indragiri Hulu) hutan mangrove di Bengkalis, Meranti, Kota Dumai, Indragiri Hilir, Pantai Rupat utara, Selat Baru Bengkalis dan Pantai Solop di Indragiri Hilir, Candi Muara Takus dan Buluh Cina di Kampar. Mesjid Annur dan Mesjid Raya di Pekanbaru, Mesjid Jamik Kampar, Makam Sech Abdurahman Sidik di Indragiri Hilir dan lainnya.
Bahkan saat ini Riau memiliki wisata minat khusus, yaitu Bono yang merupakan ombak di sungai yang terletak di kawasan Teluk Meranti, Pelalawan, yang ombaknya cukup indah dan memiliki ketinggian hingga mencapai enam meter dengan durasi bermain selancar yang mencapai dua jam sepanjang 18 kilometer.
Selain itu event tahunan yang diselenggarakan setiap kabupaten yang ada di Riau juga merupakan Industri pariwisata Riau yang cukup berpotensi sperti Pacu Jalur di Kuansing yang setiap tahunnya dikunjugi oleh ratusan ribu wisatawan domestik. Begitu juga dengan Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, Rokan Hilir, yang dapat menarik wisatawan domestik dan manca negara sampai 50 ribu wisatawan. Dan di beberapa kabupaten lainnya juga memiliki event seperti festival Budaya Melayu, Festival Budaya Serumpun, 10 K dan Festival Bandar Kayangan dan lainya.
Ket Poto Agenda Tahunan Wisata Riau Pacu Jalur dikabupaten uansing
Salah satu upaya dari pemerintah pusat dan Pemprov Riau dalam memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Riau kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. adalah bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI meluncurkan program event pariwisata Provinsi Riau yang diaksanakan di Gedung Balairung Soesilo Soedarman Kemenpar, Jakarta. Jumat (27/5/2016)
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan promosi ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun Riau sebagai objek destinasi wisata budaya. Pariwisata berbasis budaya melayu adalah prioritas promosi yang akan dilakukan untuk menggenjot jumlah wisatawan datang ke Riau.
"Kita punya potensi dengan mengembangkan objek praiwisata berbasis budaya melayu yang tak dimiliki oleh provinsi lain manapun. Itu yang akan menjadi ciri khas pariwisata kita dan akan kita perkenalkan kepada publik Indonesia serta internasional nanti sore di Jakarta," ucap gubernur yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Selama ini Andi mengakui, Pemprov Riau terlalu bergantung pada dua sektor yakni sektor migas dan perkebunan. Namun melihat kelesuan pada dua sektor ini selama beberapa tahun belakangan, ia menganggap harus ada perubahan prioritas pengembangan. Pariwisata berbasis budaya adalah prospek paling baik yang dipandangnya.
"Kita sudah melihat dampak melemahnya perekonomian kita beberapa waktu belakangan ini diakibakan turunnya kontribusi dua sektor ini. Tentu kita tidak akan berlama-lama menyandarkan perekonomian kita pada dua sektor ini saja," imbuhnya.
Selain pariwisata berbasis budaya, Andi juga tak akan meninggalkan agrowisata yang juga cukup banyak dimiliki Riau. Seperti Berbagai air terjun, juga Bono yang ada di Pelalawan. Menurutnya kedua basis pariwisata ini sudah cukup lengkap bagi Riau menjadi pusat wisata di Riau menggeser Sumatera Barat.
Peralihan pengembangan dari sektor migas dan perkebunan menjadi pariwisata berbasis budaya ini diharapkan Andi mampu memberikan dampak percepatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, wisata budaya ini merupakan realisasi dari tagline Riau The Homeland of Melayu yang dicanangkan pada ulang tahun Riau tahun 2015 lalu.
" Riau akan kita jadikan sebagai pusat pariwisata dan edukasi kebudayaan se-Asia Tenggara. Apalagi dengan Riau yang dikelilingi oleh 4 sungai besar yakni Sungai Siak, Kampar, Indragiri dan Batang kuantan. Keempat sungai ini mempunyai sejarah peradaban dan kebudayaan tersendiri yang bisa digali," tandasnya.
Riau memang kaya akan kesenian dan kebudayaan yang ada saat sekarang ini, semuanya berkembang dan dilestarikan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Banyak masyarakat luar yang berdatangan hanya untuk mengenal dan mempelajari sejarah budaya melayu dan keseniannya.
Disamping itu, selain seni dan budaya melayu yang terjaga selama ini, bumi yang dkenal dengan julukan Lancang Kuning ini ternyata juga menyimpan segudang sejarah melayu dan hasil kekayaan alam yang melimpah serta nuansa alam yang elok sehingga menjadi pusat wisata kebudayaan melayu.
Salah satu yang mendorong wisatawan lokal dan internasional adalah rasa keingintahuan mereka terhadap, Bahasa masyarakat, kerajinan tangan, makanan dan kebiasaan makan, musik dan kesenian, sejarah suatu tempat, cara kerja dan teknolgi, agama yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan, bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata, tata cara berpakaian penduduk setempat, sistem pendidikan dan masih banyak lainnya. (Advetorial)
PEKANBARU. Riaumadani. com - Secara geografi Propinsi Riau adalah sebuah wilayah yang dinilai strategis berdekatan dengan beberapa negara tetangga seperti malaysia dan Singapura. Tidak heran kota bertuah ini menjadi pintu gerbang utama sebagai pariwisata budaya melayu.
Berkembangnya kebudayaan melayu searah dengan perkembangan sebuah wilayah yaitu Provinsi Riau. Misalnya saja kesenian adalah salah satu kebudayaan yang berkembang pesat.Meskipun kondisi alam di Riau terbatas dan berbeda dengan daerah lainnya yang memiliki gunung, tapi Riau memiliki 290 daya tarik wisata, Riau memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Potensi wisata Riau ini sebenarnya dapat dilihat dari alamnya.
Sektor pariwisata di Indonesia memberikan kontribusi besar bagi devisa negara, setiap tahunnya sektor ini dapat menyumbang devisa negara kurang lebih Rp12,5 miliar dollar. Atas alasan inilah, pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menyusun upaya memajukan pariwisata Indonesia.
Melihat fenomena yang ada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang sedari awal tahun lalu berupaya mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya pun jadi semakin gencar menggali potensi-potensi wisata yang ada.
"Semua pihak terkait se-Sumatera berkumpul disini untuk menyinergikan promosi wonderful Indonesia untuk Sustainable Development Goals yaitu optimalisasi pembangunan sektor pariwisata," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad dalam acara Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto & Informasi Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-Sumatera Tahun 2016, Kamis (2/6/2016) di Hotel Aryaduta Pekanbaru.
Ket Poto : Sidang Paripurna DPRD Tentan Ranperda Pembangunan Wisata Riau
Tujuan pembangunan pariwisata ini pun telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 diantaranya yakni pariwisata ditonjolkan untuk mengangkat citra bangsa yang sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan pariwisata sangat mendukung tujuan pembangunan yang berkelanjutan, karena setelahnya akan berdampak pada pertumbuhan kunjungan wisman, pertumbuhan ekonomi, konservasi alam serta memajukan kebudayaan. Dalam hal ini, BPS berperan dalam melakukan sensus ekonomi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman yang diwakili oleh Plt Sekdaprov Riau M Yafiz mengungkapkan, bahwa sektor pariwisata berbasis budaya yang diseriusi Pemprov Riau dapat menjanjikan serta memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
"Pembangunan pariwisata memang perlu diprioritaskan, karena hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah. Kami di Riau telah berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya ini. Nantinya, sektor pariwisata dapat menyumbang kontribusi besar di sektor lapangan kerja dan penghasil devisa," ucapnya.
Untuk Provinsi Riau disetiap sudut daerah kota dan kabupatennya memiliki keindahan alamnya yang unik dan memiliki ciri khas tertentu, seperti air terjun (yang terdapat di Rokan Hulu dan Kuansing ), Taman Nasional seperti Bukit tiga puluh di Inhu, Tesso Nilo di Pelalawan, Tahura, Giam Siak Kecil hutan lindung, serta flora dan fauna yang indah dan unik, yang juga merupakan paru - paru dunia, Istana Siak di Kabupaten Siak, Danau (yang terdapat di regnat, indragiri Hulu) hutan mangrove di Bengkalis, Meranti, Kota Dumai, Indragiri Hilir, Pantai Rupat utara, Selat Baru Bengkalis dan Pantai Solop di Indragiri Hilir, Candi Muara Takus dan Buluh Cina di Kampar. Mesjid Annur dan Mesjid Raya di Pekanbaru, Mesjid Jamik Kampar, Makam Sech Abdurahman Sidik di Indragiri Hilir dan lainnya.
Bahkan saat ini Riau memiliki wisata minat khusus, yaitu Bono yang merupakan ombak di sungai yang terletak di kawasan Teluk Meranti, Pelalawan, yang ombaknya cukup indah dan memiliki ketinggian hingga mencapai enam meter dengan durasi bermain selancar yang mencapai dua jam sepanjang 18 kilometer.
Selain itu event tahunan yang diselenggarakan setiap kabupaten yang ada di Riau juga merupakan Industri pariwisata Riau yang cukup berpotensi sperti Pacu Jalur di Kuansing yang setiap tahunnya dikunjugi oleh ratusan ribu wisatawan domestik. Begitu juga dengan Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, Rokan Hilir, yang dapat menarik wisatawan domestik dan manca negara sampai 50 ribu wisatawan. Dan di beberapa kabupaten lainnya juga memiliki event seperti festival Budaya Melayu, Festival Budaya Serumpun, 10 K dan Festival Bandar Kayangan dan lainya.
Ket Poto Agenda Tahunan Wisata Riau Pacu Jalur dikabupaten uansing
Salah satu upaya dari pemerintah pusat dan Pemprov Riau dalam memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Riau kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. adalah bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI meluncurkan program event pariwisata Provinsi Riau yang diaksanakan di Gedung Balairung Soesilo Soedarman Kemenpar, Jakarta. Jumat (27/5/2016)
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan promosi ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun Riau sebagai objek destinasi wisata budaya. Pariwisata berbasis budaya melayu adalah prioritas promosi yang akan dilakukan untuk menggenjot jumlah wisatawan datang ke Riau.
"Kita punya potensi dengan mengembangkan objek praiwisata berbasis budaya melayu yang tak dimiliki oleh provinsi lain manapun. Itu yang akan menjadi ciri khas pariwisata kita dan akan kita perkenalkan kepada publik Indonesia serta internasional nanti sore di Jakarta," ucap gubernur yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Selama ini Andi mengakui, Pemprov Riau terlalu bergantung pada dua sektor yakni sektor migas dan perkebunan. Namun melihat kelesuan pada dua sektor ini selama beberapa tahun belakangan, ia menganggap harus ada perubahan prioritas pengembangan. Pariwisata berbasis budaya adalah prospek paling baik yang dipandangnya.
"Kita sudah melihat dampak melemahnya perekonomian kita beberapa waktu belakangan ini diakibakan turunnya kontribusi dua sektor ini. Tentu kita tidak akan berlama-lama menyandarkan perekonomian kita pada dua sektor ini saja," imbuhnya.
Selain pariwisata berbasis budaya, Andi juga tak akan meninggalkan agrowisata yang juga cukup banyak dimiliki Riau. Seperti Berbagai air terjun, juga Bono yang ada di Pelalawan. Menurutnya kedua basis pariwisata ini sudah cukup lengkap bagi Riau menjadi pusat wisata di Riau menggeser Sumatera Barat.
Peralihan pengembangan dari sektor migas dan perkebunan menjadi pariwisata berbasis budaya ini diharapkan Andi mampu memberikan dampak percepatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, wisata budaya ini merupakan realisasi dari tagline Riau The Homeland of Melayu yang dicanangkan pada ulang tahun Riau tahun 2015 lalu.
" Riau akan kita jadikan sebagai pusat pariwisata dan edukasi kebudayaan se-Asia Tenggara. Apalagi dengan Riau yang dikelilingi oleh 4 sungai besar yakni Sungai Siak, Kampar, Indragiri dan Batang kuantan. Keempat sungai ini mempunyai sejarah peradaban dan kebudayaan tersendiri yang bisa digali," tandasnya.
Riau memang kaya akan kesenian dan kebudayaan yang ada saat sekarang ini, semuanya berkembang dan dilestarikan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Banyak masyarakat luar yang berdatangan hanya untuk mengenal dan mempelajari sejarah budaya melayu dan keseniannya.
Disamping itu, selain seni dan budaya melayu yang terjaga selama ini, bumi yang dkenal dengan julukan Lancang Kuning ini ternyata juga menyimpan segudang sejarah melayu dan hasil kekayaan alam yang melimpah serta nuansa alam yang elok sehingga menjadi pusat wisata kebudayaan melayu.
Salah satu yang mendorong wisatawan lokal dan internasional adalah rasa keingintahuan mereka terhadap, Bahasa masyarakat, kerajinan tangan, makanan dan kebiasaan makan, musik dan kesenian, sejarah suatu tempat, cara kerja dan teknolgi, agama yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan, bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata, tata cara berpakaian penduduk setempat, sistem pendidikan dan masih banyak lainnya. (Advetorial)
Editor | : | TIS |
Kategori | : | Budaya |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Rabu 17 April 2024, 07:50 WIB
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Kamis 28 Maret 2024
Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting
Nasional
Sabtu 20 April 2024, 09:46 WIB
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Selasa 09 April 2024
Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2024 Rabu 10 April
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB