BANGKINANG. Riaumadani. com - Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE ) yang digagas oleh Bupati Kampar, H. Jefry Noer, mendapatk" />
Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, AGAR WARGA PENERIMA BLT GUNAKAN DANA SESUAI KEBUTUHAN PRIMER   ●   
FKMKI gelar Konferensi Pers
Program RTMPE, Program Pro Rakyat Oleh Bupati Kampar Didukung Mahasiswa Kampar Se-Indonesia
Sabtu 16 Juli 2016, 23:10 WIB

ADVETORIAL
BANGKINANG. Riaumadani. com
- Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE ) yang digagas oleh Bupati Kampar, H. Jefry Noer, mendapatkan dukungan dari kalangan mahasiswa.

Hal itu disampaikan ketika Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) menggelar konfersi pers di kolam pancing Gadis Kecil, Desa Salo, Jumat (14/7/2016).

Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) sangat mendukung Pemerintah Kabupaten Kampar dalam memajukan Kampar lewat program Lima Pilar Pembangunan yang diimplementasikan melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).
 
Hadir dalam kesempatan itu beberapa perwakilan mahasiswa Kampar dari berbagai kota di Indonesia seperti Ikatan Pelalajar Mahasiswa Kampar Batobo (IPMK) Bandung, Ikatan Pelajar Riau Yogjakarta (IPRY-KK), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar (PPMK) Surabaya, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kampar Sumatera Barat (IPMK-SM), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar Malang (PPMK-Malang), Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar Bogor (HIKAPEMAKA-Bogor) serta Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar (HKPMK) Solo.

Sebagai mahasiswa, FKMKI mengaku telah melakukan beberapa pengkajian terkait program RTMPE. "Kita sangat tertarik dan mendukung program yang Pemerintah lakukan sekarang ini, program yang membangun perekonomian masyarakat," ungkap Ikhsan.

Lebih lanjut Ihsan mengungkapkan bahwa FKMKI secara jernih dan independent melihat program pengentasan kemiskinan, kebodohan pengangguran serta pemberantasan rumah-rumah kumuh sudah dapat secara langsung dinikmati hasilnya oleh masyarakat di berbagai di desa di Kampar.

"Adalah hal mustahil jika segala kebijakan dan program yang telah digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Ihsan.



Ditambahkannya, FKMI menilai dalam masa Pemerintahan Bupati Kampar, H. Jefry Noer selama 4 tahun lebih secara proporsional. Katanya lagi, maka dengan ini, FKMKI mengakui ada kelemahan dan kekurangan di sana-sini. Namun, akan sangat naif menilai bahwa program lima pilar pembangun bupat Kampar hanya menghaslkan keburukan serta anya untuk kepentngtan bupati dan para kroninya seperti yang  senantiasa dibicarakan oleh sejumlah kalangan termasuk sebagian kalangan mahasiswa.

Ikhsan menambahkan program Rumah tangga Mandiri Pangan dan Energi patut dan layak jadi acuan sekaligus diaplikasikan mahasiswa yang sedang belajar maupun alumni di Kampus yang tersebar di Indonesia. Selain itu ini merupakan tambahan penghasilan bagi mahasiswa, agar tidak lagi meminta biaya dari orang tua ungkap Ikhsan.

"Berdasarkan kajian dan diskusi kawan-kawan FKMKI, program RTMPE sudah banyak dirasa manfaatnya oleh masyarakat. FKMI pun mengakui serta siap memberikan masukan dan kritik untuk setiap kelemahan dan kekurang pemerintahan bupati  Jefry Noer itu," bebernya lagi.

Semenatara itu, Muhammad Putra, Ketua IPMK Kota Padang berpendapat program lima pilar pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuahkan hasil dan menyentuh masyarakat di lapisan bawah. Ditegaskan oleh Putra bahwa program lima pilar ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga telah banyak pula mendongkrak taraf perekonomian masyarakat.

"Program RTMPE, pelatihan pertanian terpadu, pelatihan jahit menjahit dan layanan kesehatan 24 jam di seluruh pelosok Kampar telah benar-benar dirasakan manfaat oleh masyarakat," jelas Putra.

Lebih lanjut Putra menjegaskan tidak berlebihan FKMKI mengatakan dengan lantang bahwa setiap orang yang menentang paket-paket kebijakan pengentasan kemisikanan, kebodohan pengangguran dan rumah-rumah kumuh yang dikemas dalam Lima pilar pembangunan yang dikerucutkan pada 3 zero (zero kemiskinan, penganguran dan rumah-rumah kumuh) sama artinya menentang  rakyat itu sendiri.

"Selama ini, setiap kebijakan yang diluncurkan oleh bupati-bupati sebelumnya kurang dirasa oleh masyarakat terutama masyarakat miskin. Hanya pada periode Bupati Jefry Noer ini masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari kebijakan yang pro rakyat," ungkap dia lagi.

Dalam pandangan dan pernyataan sikap terhadap Pemerintah saat ini, pola RTMPE menjadi perhatian mahasiswa asal Kabupaten Kampar se-Indonesia.

''Daerah lain belum menemukan jawaban atas tantangan MEA yang tengah berlangsung, akan tetapi Pemerintah Kampar sudah memiliki dan memberikan solusi untuk perekonomian masyarakat Kampar dengan program pro rakyat,'' sambung mahasiswa STIE Bangkinangyang tak mau kalah dari temannya.

Lebih lanjut, FKMKI menyatakan perekonomian masyarakat kampar sekarang ini mulai membaik dengan program 5 pilar Bupati Kampar Jefry Noer yang dikerucutkan menjadi 3 Zero yakni zero kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh.




Sebelummnya Bupati Kampar Menjelaskan kepada
Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI),"RTMPE adalah program berupa pengelolaan lahan hanya seluas 1.000 meter persegi namun sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan tiap rumah tangga, Di dalam lahan seluas itu, masyarakat diajarkan untuk memelihara enam ekor sapi yang kemudian kotorannya diolah menjadi biogas, pupuk berat dan pupuk cair serta urinennya dijadikan bio urine,''kata dia

Jefry Noer menjelaskan lebih jauh bahwa Pupuk itu sendiri digunakan untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman sayuran yang juga berada di lahan RTMPE seperti cabai, Biogas ini merupakan rangkaian  kegiatan dari program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

Idenya menggarap program RTMPE sebelumnya tidak banyak dimengerti oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan pemerintahan daerah sendiri.

Program RTMPE tidak hanya untuk menekan kemiskinan, namun juga menekan pengangguran. Program ini fokus ditujukan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu di Kabupaten Kampar dalam meningkatkan ekonominya sekaligus membantu Pemerintah dalam program hemat energy.


"RTMPE ini diawali dengan pengolahan lahan 1.000 meter persegi yang mana di dalamnya terdapat 6 ekor sapi, ayam petelur, ikan lele, berbagai tanaman sayur mayur, bawang merah dan cabai merah, termasuk juga rumah jamur sebagai pendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan mampu menjadikan masyarakat petani di Kabupaten Kampar menjadi Kaya dan masuk surga," terang Jefry Noer.

Lebih jauh Jefry Noer mengatakan, idenya menggarap program RTMPE sebelumnya tidak banyak dimengerti oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan pemerintahan daerah sendiri. Jeffry Noer mengatakan, ia menggagas program RTMPE tidak hanya untuk menekan kemiskinan, namun juga menekan pengangguran.

Program RTMPE adalah program berupa pengelolaan lahan hanya seluas 1.000 meter persegi namun sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan tiap rumah tangga. Di dalam lahan seluas itu, masyarakat diajarkan untuk memelihara enam ekor sapi yang kemudian kotorannya diolah menjadi biogas, pupuk berat dan pupuk cair serta urinennya dijadikan bio urine.

Melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi, Pemerintah Kabupaten Kampar membimbing masyarakat memanfaatkan kotoran sapi jadi biogas dan air seninya jadi pupuk pungkas Jefry Noer.
(ADV-hms)



Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top