WNI KEMBALI DISANDERA KELOMPOK ABU SAYYAF
			
			Mantan Panglima TNI Djoko Santoso
			
					
										Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Sindir Lemahnya Kepemimpinan
			
        		Selasa 28 Juni 2016, 21:36 WIB
        
			Mantan Panglima TNI Djoko Santoso
     			JAKARTA. Riaumadani. com - Sejumlah kalangan mengaku prihatin atas penyanderaan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Demikian juga dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso.
Terlebih lagi, penyanderaan terhadap WNI yang merupakan anak buah kapal tersebut bukan kali pertama terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini. Namun, sudah yang ketiga kalinya.
"Saya menangis terus, sampai tiga kali kita disandera Abu Sayyaf," ujar Djoko saat jadi pembicara diskusi "Paket Ekonomi Gagal Total, Menko Perekonomian Layak Mundur", di Tebet, Jakarta, Selasa, (28/6/2016).
Lebih jauh, Djoko juga mengkritik pola keamanan dan diplomasi Indonesia yang menurutnya lemah. Dia mengatakan, apabila dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI, markas Abu Sayyaf akan digempurnya dengan kekuatan laut dan udara. Pasalnya, hal itu sudah menyangkut harga diri bangsa Indonesia.
"Masih saja kita jatuh ke lubang yang sama setelah 3 kali. Sudah saatnya kita dengan Filipina menyerang itu (Abu Sayyaf). Kita dengan kekuatan laut dan udara, biar Filipina yang masuk dari darat. Ini taruhan bagi bendera kita," tegas Djoko.
Meski berasal dari angkatan Darat, Jenderal Djoko sangat terinspirasi dengan kisah pertempuran antara Yunani dan Persia 5 abad Sebelum Masehi. Kala itu, Yunani berhasil menghancurkan Persia melalui penggalangan kekuatan laut yang mumpuni, dan sangat menjaga keamanan laut.
Dia pun menyatakan bahwa kejadian WNI disandera oleh Abu Sayyaf hingga 3 kali berturut-turut ini mencerminkan kepemimpinan Indonesia yang lemah, dan gagalnya Indonesia me-manage strategi keamanan bagi warga negaranya.
"Masak kita disandera 3 kali, ini belasungkawa saya dan ini masalah kepemimpinan," tandas Djoko.**
     		
Terlebih lagi, penyanderaan terhadap WNI yang merupakan anak buah kapal tersebut bukan kali pertama terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini. Namun, sudah yang ketiga kalinya.
"Saya menangis terus, sampai tiga kali kita disandera Abu Sayyaf," ujar Djoko saat jadi pembicara diskusi "Paket Ekonomi Gagal Total, Menko Perekonomian Layak Mundur", di Tebet, Jakarta, Selasa, (28/6/2016).
Lebih jauh, Djoko juga mengkritik pola keamanan dan diplomasi Indonesia yang menurutnya lemah. Dia mengatakan, apabila dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI, markas Abu Sayyaf akan digempurnya dengan kekuatan laut dan udara. Pasalnya, hal itu sudah menyangkut harga diri bangsa Indonesia.
"Masih saja kita jatuh ke lubang yang sama setelah 3 kali. Sudah saatnya kita dengan Filipina menyerang itu (Abu Sayyaf). Kita dengan kekuatan laut dan udara, biar Filipina yang masuk dari darat. Ini taruhan bagi bendera kita," tegas Djoko.
Meski berasal dari angkatan Darat, Jenderal Djoko sangat terinspirasi dengan kisah pertempuran antara Yunani dan Persia 5 abad Sebelum Masehi. Kala itu, Yunani berhasil menghancurkan Persia melalui penggalangan kekuatan laut yang mumpuni, dan sangat menjaga keamanan laut.
Dia pun menyatakan bahwa kejadian WNI disandera oleh Abu Sayyaf hingga 3 kali berturut-turut ini mencerminkan kepemimpinan Indonesia yang lemah, dan gagalnya Indonesia me-manage strategi keamanan bagi warga negaranya.
"Masak kita disandera 3 kali, ini belasungkawa saya dan ini masalah kepemimpinan," tandas Djoko.**
| Editor | : | Tis.RP | 
| Kategori | : | Nasional | 
							Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com						
											
	Komentar Anda
	Berita Terkait
  Berita Pilihan
  
        
                        Internasional
        

        		Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
        
			Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025   
        		Rabu 09 Juli 2025
            
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
        		Rabu 11 Juni 2025
            
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
        		Kamis 08 Mei 2025
            
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
        
                        Politik
        

        		Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
        
			Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
        		Jumat 17 Oktober 2025
            
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
        		Minggu 05 Oktober 2025
            
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
        		Rabu 27 Agustus 2025
            
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
         Nasional         
        

        		Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
        
			Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
        		Jumat 24 Oktober 2025
            
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
  Terpopuler
01
            Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
            
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har        02
            Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
            
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern        03
            Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
            
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan        04
            Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
            
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK        05
            Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
            
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta  Klarifikasi Harta ke KPK        
  
         Pekanbaru         
        

        		Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
        
			Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Senin 20 Oktober 2025
            
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Selasa 07 Oktober 2025
            
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
        		Rabu 01 Oktober 2025
            
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim  Ditreskrimsus Polda Riau