Program RTMPE
Kerajaan Perak Malaysia Berharap Kerjasama Dengan Pemkab Kampar Terus Berlanjut
Selasa 31 Mei 2016, 02:21 WIB
Bupati Kampar Jefry Noer bersama Ketua yayasan Bina Upaya Kerajaan Perak
Malaysia Datok DR M Amin dialog interaktif di RRI Pekanbaru
ADVETORIAL
KAMPAR. Riaumadani. com - Bupati Kampar H Jefry Noer menutup secara resmi pelatihan petani dan pelaku agribisnis dan pelatihan rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE) Angkatan 1 tahun 2016 yang berjumlah 101 peserta dari seluruh kecamatan yang ada di kabupaten kampar serta 22 peserta pelatihan asal kenegerian kerajaan perak negara Malaysia.
Hadir dalam acara penutupan itu rombongan dari kerajaan perak Malaysia Dt Mohd Amin bin Zakaria Exco Pendidikan Sain dan Teknologi. Dt Ismail Safiah Ketua Pegawai Executif Yayasan Bina Upaya Negeri Perak. Abu bakar selaku pengarah unit perancangan timbalan ekonomi negeri perak yang datang menjemput masyarakat perak yang telah mengikuti pelatihan selama 2 minggu di kampar.
Saat memberikan arahannya Jefry Noer kembali mengingatkan masyarakat kenegrian perak Malaysia untuk memperhatikan PH tanah saat akan menanam cabe atau bawang di malaysia nantinya, jangan sampai menanam cabe ataupun bawang di tanah yang memiliki PH dibawah 6 agar hasilnya maksimal, selain itu jefry noer juga mengingatkan keberhasilan Muslim yang merupakan alumni pelatihan p4s yang berhasil meraup keuntungan lebih dari 1 milyar rupiah dari hasil bertani cabe.
Jefry juga mengingatkan 81 peserta pelatihan P4S asal kampar dan 22 peserta asal perak Malaysia yang lulus agar bersungguh - sungguh untuk menjadi petani yang berhasil dan tidak main-main dalam bekerja, dan segera memulai dari apa yang mampu dibuat dengan kemampuan yang ada. Kepada peserta Malaysia jefry menumpukan harapanya di pundak peserta asal Malaysia ini "jadilah pelopor dalam keberhasilan penanaman bawang di semenanjung Malaysia sana, agar terbebas dari import bawang. Perak berdikari dalam pertanian bawang sehingga terkenalah bawang disana berasal dari negeri perak,"harap jefry
Diharapkan jefry kepada peserta pelatihan agar dapat mengupayakan sekecil apapun ilmu yang didapatkan agar segera diaplikasikan, "segeralah sepulang dari pelatihan ini dimulai dari ayam 100 ekor, kolam lele dengan menggunakan terpal, menanam bawang atau cabe walau hanya dilahan 500 meter atau budidaya jamur, tidak musti harus memiliki sapi dahulu baru mulai membuat usaha, jangan menjadi manusia tulang rusuk panjang yang artinya diatas pemalas," ujar jefry
Dt Mohd Amin bin Zakaria Exco Pendidikan, Sain dan Teknologi saat memberikan pidatonya mengharapkan kepada 22 peserta asal kenegerian perak agar menjadi Pioneer yang dapat dicontoh bagi masyarakat perak lainya, "ujarnya
"Dengan telah selesainya 22 orang petani Kerajaan Perak menimba ilmu tentang bagaimana pelaksanaan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang bertujuan untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat, di Lokasi Pertanian Terpadu Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu tersebut, pemerintah Kerajaan Perak berharap kerjasama ini tidak terputus sampai disini saja, diharapkan kedepannya tetap terjalin kerjasama yang baik disegala bidang, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat .
Begitu dikatakan Dt.DR. M. Amin dari pendidikan sains dan alam sekitar dan teknologi hijau dari Kerajaan Perak Malaysia
Ditambahkan Amin, iklim geografis antara Perak Kabupaten Kampar tidak jauh berbeda, untuk itu kami berharap, ilmu yang telah didapat dari seluruh instruktur program RTMPE, dapat diaplikasikan dengan baik oleh para petani, tanpa ada kendala yang berarti, dan bila mereka berhasil nantinya menerapkan RTMPE di Perak, maka petani yang 22 orang ini diharapkan bisa membagikan ilmunya kepada petani lainnya yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan ini secara langsung.
"Kami tidak mau lagi memberi masyarakat kami ikan, tapi kami akan memberikan pancing, itu tergantung mereka, bila giat dan bersungguh-sungguh mereka akan berhasil, namun bila tidak serius dan bermalas-malasan, maka kehidupan mereka tidak akan pernah berubah" terang Amin.
"Saya sangat berharap suatu saat nanti Kabupaten Kampar benar-benar terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh, semoga program yang kita buat ini berhasil dan bisa diaplikasikan dengan baik oleh masyarakat, andaikan ada Sepuluh saja RTMPE disetiap Desa yang berhasil, maka swasembada bawang, cabe, telur, sayur mayur dan lainnya akan terwujud di Kabupaten Kampar sebagaimana yang kita harapkan
menjadikan 22 orang ini menjadi traineer dikenegerian perak, semoga project ini bisa diterapkan di perak nantinya," ujar Dt Mohd amin bin zakarya
Sementara itu, Datuk Ismail yang berperan khusus untuk membantu orang-orang miskin yang ada di Perak mengatakan bahwa , setiap tahunnya masyarakat Perak yang kurang mampu diberi dana oleh pemerintah untuk melakukan usaha peningkatan ekonomi, namun terkadang mereka kebingungan, usaha apa yang akan mereka buat dengan modal yang diberikan oleh kerajaan ini , setelah kami melihat program yang bagus yang dikeluarkan oleh Bupati Kampar ini, dan beliaupun tidak pelit membagi ilmunya maka kami mengirimkan petani kami ke Kabupaten Kampar ini, dengan harapan nantinya bisa menjadi petani yang sukses.
"setelah kembalinya dari Kubang nanti , kami akan mengadakan pertemuan dengan seluruh petani yang telah mengikuti pelatihan dan kami akan membicarakan rencana awal untuk pelaksana RTMPE di Perak agar semuanya berjalan cepat, tentunya dengan bantuan dana yang akan disediakan oleh kerajaan," jelas Ismail
Sementara itu saat diwawancarai peserta pelatihan asal kerajaan perak Malaysia yang juga merupakan ketua rombongan peserta pelatihan asal perak H.M Mohd saaidin bin yusof mengungkapakan rasa syukurnya atas semua perhatian yang telah diberikan selama mereka mengikuti pelatihan dan melalui pelatihan yang dijalaninya selama 2 minggu telah memberikan energi positif untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama disini agar segera menerapkan ilmunya dinegaranya. " lepas ini setibanya dikampong kami nak cube buat tanam bawang disana, tapi dengan jenis bawang yang di konsumsi oleh masyarakat Malaysia sana tentunya karena bawang konsumsi di malaysia ukuranya besar-besar asal negara india." Ujar saaidin
Lanjut pria berusia 60 tahun ini menjelaskan bahwa bawang yang dikonsumsi dimalaysia memiliki ukuran yang besar dan berasal dari india dan Myanmar, dirinya berharap semoga nanti dirinya dapat menularkan ilmu yang didapatnya dari pelatihan selama dip4s kepada masyarakat perak lainya.
Pria yang memiliki usaha waralaba warung runcit (swalayan) Freshsmart ini mengaku usahanya saat ini tersebar cukup banyak di daerah perak dan sabah yang nantinya apabila usaha pertanian yang dibuatnya telah berhasil maka akan mencoba memasarkan hasil produksi pertaniannya sendiri, ambisinya terbangkit karena dirinya pernah menggeluti bisnis eksport import bawang untuk kebutuhan bawang dinegaranya "kita nak coba berdikari, nantinya kami akan musyawarah dengan pihak kerajaan menindaklanjuti penanaman bawang di perak sehingga Malaysia nantinya dapat terlepas dari mengimpor bawang,"ungkap saaidin
Terakhir yang merupakan rumusan yang sangat luar biasa bagi masyarakat perak saat mengikuti pelatihan ini adalah rumah tangga mandiri pangan dan energi karena mengajarkan pemanfaatan hasil pertanian dengan hasil yang maksimal walaupun dengan lahan yang hanya 1000 meter, mulai dari pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk dan biogas, budidaya ayam dan lele serta segala proses pengelolaanya sehingga sampai pada proses akhirnya" kita akan bincang dan mulakan pengusahaan yang dapat diterapkan dengan cost yang murah" ujar saaidin.**
Peserta pelatihan dari Negeri Perak Malaysia yang mengikuti pelatihan Pusat Pelatihan Pertanin dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang bermuara kepada Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), sangat menikmati masakan mie instan dimana mie instan tersebut dimasak langsung oleh Bupati Kampar H Jefry Noer,SH dengan menggunakan Biogas hasil kotoran sapi.
Hal tersebut dirasakan oleh peserta pelatihan P4S dari Negeri Perak Malaysia yang juga diikuti penghulunya Dt M Sa'adin di lokasi Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu kamis (26/5).
Ini merupakan pola pertanian terlengkap yang pernah kami pelajari, disini selain bagaimana mengolah tanah, kami juga diajarkan bagaimana cara mengolah pakan ternak sendiri, seperti pakan untuk ternak ayam maupun pakan untuk ternak ikan lele, selain itu secara langsung kami membuat pakan itu sendiri.
Demikian dikatakan Datuk Muhammad usai praktek membuat pakan ternak ayam yang didampingi instruktur dari Teknologi Pelatihan RTMPE pusat pelatihan dan lahan percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Selasa (24/5).
Selain materi pengolahan pakan ternak, disini kami juga diajarkan bagaimana cara pengembangbiakan ternak ikan lele, ikan patin, dan bagaimana pemijahan ikan air tawar tersebut ungkap Datuk Muhammad Saaidin.
Dipelatihan teknologi Pelatihan RTMPE ini kami juga diajarkan bagaimana cara pencegahan penyakit pada bibit induk ayam Alpu (Ayam Lokal Pedaging Unggul), dengan cara melakukan Vaksin pada anak ayam, didalam vaksin tersebut kita memasukkan bibit penyakit kedalam tubuh ayam agar ayam menjadi kebal terhadap penyakit ujarnya.
Untuk jadwal pelatihan Datuk Muhammad Saaidin juga mengatakan untuk materi yang diberikan kepada peserta pelatihan meliputi pembinaan fisik dimulai pukul 5.30 hingga 6.30,selanjutnya dilanjutkan praktek langsung budi daya tanaman Bawang Merah dimulai pukul 6.30 hingga pukul 10.00 Wib.
Selanjutnya pada pukul 13.30 hingga pukul 15.45 peserta pelatihan Teknologi RTMPE peserta Negeri Perak Malaysia masih menjalani praktek tanaman budi daya Bawang merah, untuk hari jumat ini memang peserta dipusatkan untuk budi daya tanaman Bawang Merah ungkapnya.
Untuk selanjutnya peserta pelatihan Teknologi RTMPE dari Negeri Malaysia ini akan memasuki tahapan pelatihan Budidaya Lele, Sabtu ini juga mereka hanya mengalami ilmu pengembangbiakan budi daya ikan lele ujarnya.
Datuk Muhammad Saaidin yang juga sebagai kepala rombongan peserta pelatihan Negeri Perak Malaysia menambahkan mereka merasa berbangga dan berbesar hati karena telah diberikan kesempatan untuk ikut dalam pelatihan yang sangat berguna, selama ini petani di Malaysia kurang memahami bagaimana menjadi seorang petani yang modern ungkapnya.
Dirinya juga mengharapkan selepas pelatihan ini ada petani lain yang juga menimba ilmu di pelatihan ini, karena pelatihan ini dirasa salah satu strategi atau program baik untuk merealisasikan penghapusan rakyat miskin di Negeri Perak Malaysia ujarnya.
Salah seorang peserta lainnya, Norma, seorang Ibu rumah tangga 48 tahun yang merupakan salah satu peserta pelatihan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) dari Negeri Perak Malaysia , mengaku sangat senang bisa dikirim ke lokasi Pertanian Terpadu untuk menimba ilmu di bidang pertanian, perikanan dan peternakan
Ditambahkan Norma, selama ini sebagai petani, yang saya lakukan hanya berladang dan memelihara sapi, ketika sampai di Kubang Jaya inilah saya baru tahu bahwa ada pertanian terpadu seperti ini, hanya dengan lahan 1000 Meter saja, sudah komplit dengan pertanian bawang, cabe, jamur, ikan, sapi yang kotorannya bisa dijadikan pupuk juga
"Selama ini saya tidak tau bagaimana caranya menanam cabe dan bawang, bagaimana membuat pupuk dari kotoran sapi dan banyak lagi ilmu dan pengalaman lainnya, jadi tidak sia-sia saya meninggalkan keluarga saya demi mendapatkan ilmu yang sangat berharga ini" ujar Norma.
Norma mengatakan, setelah pulang ke Perak nanti, beliau akan segera mengaplikasikan ilmu RTMPE yang telah didapatkan di lokasi Pertanian Terpadu ini, beliau sangat berharap agar apa yang dilakukannya nanti akan berhasil dan bisa merupakan perekonomian keluarga mereka
Ini merupakan pola pertanian terlengkap yang pernah kami pelajari, disini selain bagaimana mengolah tanah, kami juga diajarkan bagaimana cara mengolah pakan ternak sendiri, seperti pakan untuk ternak ayam maupun pakan untuk ternak ikan lele, selain itu secara langsung kami membuat pakan itu sendiri."pungkasnya (Adv-humas)
KAMPAR. Riaumadani. com - Bupati Kampar H Jefry Noer menutup secara resmi pelatihan petani dan pelaku agribisnis dan pelatihan rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE) Angkatan 1 tahun 2016 yang berjumlah 101 peserta dari seluruh kecamatan yang ada di kabupaten kampar serta 22 peserta pelatihan asal kenegerian kerajaan perak negara Malaysia.
Hadir dalam acara penutupan itu rombongan dari kerajaan perak Malaysia Dt Mohd Amin bin Zakaria Exco Pendidikan Sain dan Teknologi. Dt Ismail Safiah Ketua Pegawai Executif Yayasan Bina Upaya Negeri Perak. Abu bakar selaku pengarah unit perancangan timbalan ekonomi negeri perak yang datang menjemput masyarakat perak yang telah mengikuti pelatihan selama 2 minggu di kampar.
Saat memberikan arahannya Jefry Noer kembali mengingatkan masyarakat kenegrian perak Malaysia untuk memperhatikan PH tanah saat akan menanam cabe atau bawang di malaysia nantinya, jangan sampai menanam cabe ataupun bawang di tanah yang memiliki PH dibawah 6 agar hasilnya maksimal, selain itu jefry noer juga mengingatkan keberhasilan Muslim yang merupakan alumni pelatihan p4s yang berhasil meraup keuntungan lebih dari 1 milyar rupiah dari hasil bertani cabe.
Jefry juga mengingatkan 81 peserta pelatihan P4S asal kampar dan 22 peserta asal perak Malaysia yang lulus agar bersungguh - sungguh untuk menjadi petani yang berhasil dan tidak main-main dalam bekerja, dan segera memulai dari apa yang mampu dibuat dengan kemampuan yang ada. Kepada peserta Malaysia jefry menumpukan harapanya di pundak peserta asal Malaysia ini "jadilah pelopor dalam keberhasilan penanaman bawang di semenanjung Malaysia sana, agar terbebas dari import bawang. Perak berdikari dalam pertanian bawang sehingga terkenalah bawang disana berasal dari negeri perak,"harap jefry
Diharapkan jefry kepada peserta pelatihan agar dapat mengupayakan sekecil apapun ilmu yang didapatkan agar segera diaplikasikan, "segeralah sepulang dari pelatihan ini dimulai dari ayam 100 ekor, kolam lele dengan menggunakan terpal, menanam bawang atau cabe walau hanya dilahan 500 meter atau budidaya jamur, tidak musti harus memiliki sapi dahulu baru mulai membuat usaha, jangan menjadi manusia tulang rusuk panjang yang artinya diatas pemalas," ujar jefry
Dt Mohd Amin bin Zakaria Exco Pendidikan, Sain dan Teknologi saat memberikan pidatonya mengharapkan kepada 22 peserta asal kenegerian perak agar menjadi Pioneer yang dapat dicontoh bagi masyarakat perak lainya, "ujarnya
"Dengan telah selesainya 22 orang petani Kerajaan Perak menimba ilmu tentang bagaimana pelaksanaan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang bertujuan untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat, di Lokasi Pertanian Terpadu Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu tersebut, pemerintah Kerajaan Perak berharap kerjasama ini tidak terputus sampai disini saja, diharapkan kedepannya tetap terjalin kerjasama yang baik disegala bidang, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat .
Begitu dikatakan Dt.DR. M. Amin dari pendidikan sains dan alam sekitar dan teknologi hijau dari Kerajaan Perak Malaysia
Ditambahkan Amin, iklim geografis antara Perak Kabupaten Kampar tidak jauh berbeda, untuk itu kami berharap, ilmu yang telah didapat dari seluruh instruktur program RTMPE, dapat diaplikasikan dengan baik oleh para petani, tanpa ada kendala yang berarti, dan bila mereka berhasil nantinya menerapkan RTMPE di Perak, maka petani yang 22 orang ini diharapkan bisa membagikan ilmunya kepada petani lainnya yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan ini secara langsung.
"Kami tidak mau lagi memberi masyarakat kami ikan, tapi kami akan memberikan pancing, itu tergantung mereka, bila giat dan bersungguh-sungguh mereka akan berhasil, namun bila tidak serius dan bermalas-malasan, maka kehidupan mereka tidak akan pernah berubah" terang Amin.
"Saya sangat berharap suatu saat nanti Kabupaten Kampar benar-benar terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh, semoga program yang kita buat ini berhasil dan bisa diaplikasikan dengan baik oleh masyarakat, andaikan ada Sepuluh saja RTMPE disetiap Desa yang berhasil, maka swasembada bawang, cabe, telur, sayur mayur dan lainnya akan terwujud di Kabupaten Kampar sebagaimana yang kita harapkan
menjadikan 22 orang ini menjadi traineer dikenegerian perak, semoga project ini bisa diterapkan di perak nantinya," ujar Dt Mohd amin bin zakarya
Sementara itu, Datuk Ismail yang berperan khusus untuk membantu orang-orang miskin yang ada di Perak mengatakan bahwa , setiap tahunnya masyarakat Perak yang kurang mampu diberi dana oleh pemerintah untuk melakukan usaha peningkatan ekonomi, namun terkadang mereka kebingungan, usaha apa yang akan mereka buat dengan modal yang diberikan oleh kerajaan ini , setelah kami melihat program yang bagus yang dikeluarkan oleh Bupati Kampar ini, dan beliaupun tidak pelit membagi ilmunya maka kami mengirimkan petani kami ke Kabupaten Kampar ini, dengan harapan nantinya bisa menjadi petani yang sukses.
"setelah kembalinya dari Kubang nanti , kami akan mengadakan pertemuan dengan seluruh petani yang telah mengikuti pelatihan dan kami akan membicarakan rencana awal untuk pelaksana RTMPE di Perak agar semuanya berjalan cepat, tentunya dengan bantuan dana yang akan disediakan oleh kerajaan," jelas Ismail
Sementara itu saat diwawancarai peserta pelatihan asal kerajaan perak Malaysia yang juga merupakan ketua rombongan peserta pelatihan asal perak H.M Mohd saaidin bin yusof mengungkapakan rasa syukurnya atas semua perhatian yang telah diberikan selama mereka mengikuti pelatihan dan melalui pelatihan yang dijalaninya selama 2 minggu telah memberikan energi positif untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama disini agar segera menerapkan ilmunya dinegaranya. " lepas ini setibanya dikampong kami nak cube buat tanam bawang disana, tapi dengan jenis bawang yang di konsumsi oleh masyarakat Malaysia sana tentunya karena bawang konsumsi di malaysia ukuranya besar-besar asal negara india." Ujar saaidin
Lanjut pria berusia 60 tahun ini menjelaskan bahwa bawang yang dikonsumsi dimalaysia memiliki ukuran yang besar dan berasal dari india dan Myanmar, dirinya berharap semoga nanti dirinya dapat menularkan ilmu yang didapatnya dari pelatihan selama dip4s kepada masyarakat perak lainya.
Pria yang memiliki usaha waralaba warung runcit (swalayan) Freshsmart ini mengaku usahanya saat ini tersebar cukup banyak di daerah perak dan sabah yang nantinya apabila usaha pertanian yang dibuatnya telah berhasil maka akan mencoba memasarkan hasil produksi pertaniannya sendiri, ambisinya terbangkit karena dirinya pernah menggeluti bisnis eksport import bawang untuk kebutuhan bawang dinegaranya "kita nak coba berdikari, nantinya kami akan musyawarah dengan pihak kerajaan menindaklanjuti penanaman bawang di perak sehingga Malaysia nantinya dapat terlepas dari mengimpor bawang,"ungkap saaidin
Terakhir yang merupakan rumusan yang sangat luar biasa bagi masyarakat perak saat mengikuti pelatihan ini adalah rumah tangga mandiri pangan dan energi karena mengajarkan pemanfaatan hasil pertanian dengan hasil yang maksimal walaupun dengan lahan yang hanya 1000 meter, mulai dari pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk dan biogas, budidaya ayam dan lele serta segala proses pengelolaanya sehingga sampai pada proses akhirnya" kita akan bincang dan mulakan pengusahaan yang dapat diterapkan dengan cost yang murah" ujar saaidin.**
Peserta pelatihan dari Negeri Perak Malaysia yang mengikuti pelatihan Pusat Pelatihan Pertanin dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang bermuara kepada Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), sangat menikmati masakan mie instan dimana mie instan tersebut dimasak langsung oleh Bupati Kampar H Jefry Noer,SH dengan menggunakan Biogas hasil kotoran sapi.
Hal tersebut dirasakan oleh peserta pelatihan P4S dari Negeri Perak Malaysia yang juga diikuti penghulunya Dt M Sa'adin di lokasi Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu kamis (26/5).
Ini merupakan pola pertanian terlengkap yang pernah kami pelajari, disini selain bagaimana mengolah tanah, kami juga diajarkan bagaimana cara mengolah pakan ternak sendiri, seperti pakan untuk ternak ayam maupun pakan untuk ternak ikan lele, selain itu secara langsung kami membuat pakan itu sendiri.
Demikian dikatakan Datuk Muhammad usai praktek membuat pakan ternak ayam yang didampingi instruktur dari Teknologi Pelatihan RTMPE pusat pelatihan dan lahan percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Selasa (24/5).
Selain materi pengolahan pakan ternak, disini kami juga diajarkan bagaimana cara pengembangbiakan ternak ikan lele, ikan patin, dan bagaimana pemijahan ikan air tawar tersebut ungkap Datuk Muhammad Saaidin.
Dipelatihan teknologi Pelatihan RTMPE ini kami juga diajarkan bagaimana cara pencegahan penyakit pada bibit induk ayam Alpu (Ayam Lokal Pedaging Unggul), dengan cara melakukan Vaksin pada anak ayam, didalam vaksin tersebut kita memasukkan bibit penyakit kedalam tubuh ayam agar ayam menjadi kebal terhadap penyakit ujarnya.
Untuk jadwal pelatihan Datuk Muhammad Saaidin juga mengatakan untuk materi yang diberikan kepada peserta pelatihan meliputi pembinaan fisik dimulai pukul 5.30 hingga 6.30,selanjutnya dilanjutkan praktek langsung budi daya tanaman Bawang Merah dimulai pukul 6.30 hingga pukul 10.00 Wib.
Selanjutnya pada pukul 13.30 hingga pukul 15.45 peserta pelatihan Teknologi RTMPE peserta Negeri Perak Malaysia masih menjalani praktek tanaman budi daya Bawang merah, untuk hari jumat ini memang peserta dipusatkan untuk budi daya tanaman Bawang Merah ungkapnya.
Untuk selanjutnya peserta pelatihan Teknologi RTMPE dari Negeri Malaysia ini akan memasuki tahapan pelatihan Budidaya Lele, Sabtu ini juga mereka hanya mengalami ilmu pengembangbiakan budi daya ikan lele ujarnya.
Datuk Muhammad Saaidin yang juga sebagai kepala rombongan peserta pelatihan Negeri Perak Malaysia menambahkan mereka merasa berbangga dan berbesar hati karena telah diberikan kesempatan untuk ikut dalam pelatihan yang sangat berguna, selama ini petani di Malaysia kurang memahami bagaimana menjadi seorang petani yang modern ungkapnya.
Dirinya juga mengharapkan selepas pelatihan ini ada petani lain yang juga menimba ilmu di pelatihan ini, karena pelatihan ini dirasa salah satu strategi atau program baik untuk merealisasikan penghapusan rakyat miskin di Negeri Perak Malaysia ujarnya.
Salah seorang peserta lainnya, Norma, seorang Ibu rumah tangga 48 tahun yang merupakan salah satu peserta pelatihan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) dari Negeri Perak Malaysia , mengaku sangat senang bisa dikirim ke lokasi Pertanian Terpadu untuk menimba ilmu di bidang pertanian, perikanan dan peternakan
Ditambahkan Norma, selama ini sebagai petani, yang saya lakukan hanya berladang dan memelihara sapi, ketika sampai di Kubang Jaya inilah saya baru tahu bahwa ada pertanian terpadu seperti ini, hanya dengan lahan 1000 Meter saja, sudah komplit dengan pertanian bawang, cabe, jamur, ikan, sapi yang kotorannya bisa dijadikan pupuk juga
"Selama ini saya tidak tau bagaimana caranya menanam cabe dan bawang, bagaimana membuat pupuk dari kotoran sapi dan banyak lagi ilmu dan pengalaman lainnya, jadi tidak sia-sia saya meninggalkan keluarga saya demi mendapatkan ilmu yang sangat berharga ini" ujar Norma.
Norma mengatakan, setelah pulang ke Perak nanti, beliau akan segera mengaplikasikan ilmu RTMPE yang telah didapatkan di lokasi Pertanian Terpadu ini, beliau sangat berharap agar apa yang dilakukannya nanti akan berhasil dan bisa merupakan perekonomian keluarga mereka
Ini merupakan pola pertanian terlengkap yang pernah kami pelajari, disini selain bagaimana mengolah tanah, kami juga diajarkan bagaimana cara mengolah pakan ternak sendiri, seperti pakan untuk ternak ayam maupun pakan untuk ternak ikan lele, selain itu secara langsung kami membuat pakan itu sendiri."pungkasnya (Adv-humas)
Editor | : | |
Kategori | : | Kampar |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Rabu 17 April 2024, 07:50 WIB
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Kamis 28 Maret 2024
Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB