Tuntut Pecat Karohumas dan KakanSatpol PP
Ratusan mahasiswa Universitas Riau menerobos masuk ke dalam pekarangan
Kantor Gubernur Riau, Petugas sempat terkecoh, karena mahasiswa masuk
melalui pintu belakang, .
Ratusan Mahasiswa UR Serbu Kantor Gubernur Riau
Jumat 15 April 2016, 03:27 WIB
Ratusan mahasiswa Universitas Riau menerobos masuk ke dalam pekarangan
Kantor Gubernur Riau, Petugas sempat terkecoh, karena mahasiswa masuk
melalui pintu belakang, .
PEKANBARU. Riaumadani.com - Ratusan mahasiswa Universitas Riau menggelar aksi di Kantor Gubernur Riau, Kamis (14/4/2016). Mereka menuntut Plt Gubri segera memecat oknum petugas protokoler, Humas dan Satpol PP Pemprov Riau, yang telah melakukan aksi kekerasan terhadap rekan mereka.
Seperti diketahui, aksi kekerasan terhadap tiga mahasiswa Universitas Riau itu terjadi ketika mereka hendak menyampaikan aspirasi, saat acara rapat koordinasi dan supervisi pencegahan dan penindakan korupsi oleh KPK, Rabu (13/4/2016) di Gedung Daerah.
Dari pantauan lapangan, para mahasiswa berhasil masuk menerobos Kantor Gubernur Riau tanpa ada pengawalan aparat Satpol PP dan Kepolisian. Berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya, kali ini mereka masuk melalui pintu belakang atau pintu keluar Kantor Gubernur Riau di Jalan Cut Nyak Dien.
Aksi itu ternyata sukses mengecoh aparat Kepolisian dan Satpol PP Riau, yang berjaga di pintu masuk depan dan samping Kantor Gubernur Riau.
Ratusan Setelah berhasil masuk, para mahasiswa langsung masuk ke ruangan Humas Setdaprov Riau, untuk mencari Karo Humas, Darusman.
"Kami ingin bertemu dengan Karo Humas Darusman, dia telah melakukan tindakan kekerasan terhadap teman kami. Mana dia, jangan pengecut," ujar Presiden Mahasiswa UR, Andreas Fransiska, yang disambut teriakan rekan-rekannya yang berada di luar ruangan.
Kepada wartawan, Andreas mengatakan, aksi itu mereka gelar sebagai bentuk protes dan tuntutan balasan kepada beberapa oknum pegawai protokoler dan pejabat di Pemprov Riau, yang telah melakukan aksi kekeraan terhadap rekannya, pada saat acara rapat koordinasi dan supervisi pencegahan dan penindakan korupsi oleh KPK, Rabu, (13/4/2016) di Gedung daerah.
"Oknum protokoler, Karo Humas dan Satpol PP terbukti melakukak tindakan kekerasan. Kami punya bukti rekamannya. Untuk itu kami minta Plt Gubernur Riau untuk mencopot mereka Karo Humas, Kakansatpol PP dan Protokoler dalam waktu 1x24 jam," teriak Andreas.
Setelah lebih dari setengah jam tidak berjumpa dengan Karo Humas di ruangannya, ratusan mahasiswa ini beranjak ke halaman Kantor Gubernur Riau. Di tempat ini, mereka meminta Plt Gubernur Riau menerima mereka.
Setelah beberapa lama, mahasiswa akhirnya diterima Asisten I Setdaprov Riau, Ahamdsyah Harrofie, Asisten II Masperi dan Asisten III Edi Kusdarwanto. Ikut mendampingi Kakansatpol PP Riau Zainal dan Kaban Kesbangpolinmas, Ardi Basuki.
Di hadapan mahasiswa, Ahmadsyah Harrofie yang mewakili Plt Gubernur Riau, mengatakan akan menyampaikan aspirasi mereka kepada Plt Gubri. Namun tawaran itu ditolak mahasiswa. Mereka meminta Ahmadsyah menelpon langsung Plt Gubri dan berbicara kepada mereka.
"Aspirasi adik-adik semua akan saya sampaikan ke Plt Gubernur. Sekarang beliau tugas ke Jakarta, tapi kalau minta untuk menelepon langsung saya tidak bisa. Yang jelas aspirasi ini akan saya sampaikan saat beliau ada di Pekanbaru," terang mantan Pj Bupati Bengkalis ini.
Tak terima dengan apa yang disampaikan oleh Ahmadsyah Harrofie, mahasiswa kembali akan mengancam akan mendatangi kembali Kantor Gubernur Riau, untul bertemu langsung dengan Plt Gubernur Riau.
Jika tidak ada kepastian pencopotan Karo Humas, Kakansatpol PP dan pegawai protokoler, maka ribuan Mahasiswa akan berdemo besar-besaran.
Setelah lebih dari satu jam berdialog dengan jajaran asisten setdpaorv Riau tidak menemui kata sepakat. Akhirnya mahasiswa membubarkan diri, dan tetap bertekat akan kembali akan berdemo kembali pada hari ini Jumat, (15/4/2016).
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Darusman, mengatakan, ia bersama petugas protokoler saat acara tersebut telah memberikan tempat yang layak bagi tiga mahasiswa yang ingin mengikuti acara yang ditaja KPK tersebut. Namun saat telah diberikan tempat duduk ketiga mahasiswa tersebut bukannya duduk mendengarkan malah berjalan ke depan forum dan membentangkan spanduk.
"Ini kan acara resmi, banyak pejabat penting. Mereka bahkan tidak diundang, namun kita berikan ruang untuk mengikuti acara. Tapi mereka melakukan hal yang tidak sopan. Kami bawa keluar baik-baik, tapi sampai di luar ada perkataan kotor yang mereka sampaikan. Inilah yang menyulut emosi saya spontan dan menendang mereka. Tapi tidak kena," ujar Darusman.
Bagi Darusman, mereka hanya menjalankan tugas agar acara berjalan dengan lancar dan aman. Jangan sampai acara rusak akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.
Proses Secara Hukum Terpisah, anggota DPRD Riau Ade Agus Hartanto, juga menyayangkan aksi kekerasan itu. Karena itu, ia meminta aparat penegak hukum memproses kasus pemukulan mahasiswa tersebut,
"Sapa pun tidak boleh main hakim sendiri, apalagi pegawai dan anggota satpol pp yang semestinya sudah memahami aturan yang berlaku,'' tegasnya.
Ketika disinggung cara mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan menggelar spanduk di tengah acara, legislator dapil Kuansing-Inhu ini menyebutkan, dalam menyampaikan aspirasi memang ada aturannya. Namun hal itu tidak membenarkan tindakan kekerasan kepada mahasiswa.
''Jadi, bukan dengan tindak kekerasan pemukulan, tetapi itu bisa diatasi dengan cara yang lebih arif dan bijaksana,'' tutur Ade.**
Seperti diketahui, aksi kekerasan terhadap tiga mahasiswa Universitas Riau itu terjadi ketika mereka hendak menyampaikan aspirasi, saat acara rapat koordinasi dan supervisi pencegahan dan penindakan korupsi oleh KPK, Rabu (13/4/2016) di Gedung Daerah.
Dari pantauan lapangan, para mahasiswa berhasil masuk menerobos Kantor Gubernur Riau tanpa ada pengawalan aparat Satpol PP dan Kepolisian. Berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya, kali ini mereka masuk melalui pintu belakang atau pintu keluar Kantor Gubernur Riau di Jalan Cut Nyak Dien.
Aksi itu ternyata sukses mengecoh aparat Kepolisian dan Satpol PP Riau, yang berjaga di pintu masuk depan dan samping Kantor Gubernur Riau.
Ratusan Setelah berhasil masuk, para mahasiswa langsung masuk ke ruangan Humas Setdaprov Riau, untuk mencari Karo Humas, Darusman.
"Kami ingin bertemu dengan Karo Humas Darusman, dia telah melakukan tindakan kekerasan terhadap teman kami. Mana dia, jangan pengecut," ujar Presiden Mahasiswa UR, Andreas Fransiska, yang disambut teriakan rekan-rekannya yang berada di luar ruangan.
Kepada wartawan, Andreas mengatakan, aksi itu mereka gelar sebagai bentuk protes dan tuntutan balasan kepada beberapa oknum pegawai protokoler dan pejabat di Pemprov Riau, yang telah melakukan aksi kekeraan terhadap rekannya, pada saat acara rapat koordinasi dan supervisi pencegahan dan penindakan korupsi oleh KPK, Rabu, (13/4/2016) di Gedung daerah.
"Oknum protokoler, Karo Humas dan Satpol PP terbukti melakukak tindakan kekerasan. Kami punya bukti rekamannya. Untuk itu kami minta Plt Gubernur Riau untuk mencopot mereka Karo Humas, Kakansatpol PP dan Protokoler dalam waktu 1x24 jam," teriak Andreas.
Setelah lebih dari setengah jam tidak berjumpa dengan Karo Humas di ruangannya, ratusan mahasiswa ini beranjak ke halaman Kantor Gubernur Riau. Di tempat ini, mereka meminta Plt Gubernur Riau menerima mereka.
Setelah beberapa lama, mahasiswa akhirnya diterima Asisten I Setdaprov Riau, Ahamdsyah Harrofie, Asisten II Masperi dan Asisten III Edi Kusdarwanto. Ikut mendampingi Kakansatpol PP Riau Zainal dan Kaban Kesbangpolinmas, Ardi Basuki.
Di hadapan mahasiswa, Ahmadsyah Harrofie yang mewakili Plt Gubernur Riau, mengatakan akan menyampaikan aspirasi mereka kepada Plt Gubri. Namun tawaran itu ditolak mahasiswa. Mereka meminta Ahmadsyah menelpon langsung Plt Gubri dan berbicara kepada mereka.
"Aspirasi adik-adik semua akan saya sampaikan ke Plt Gubernur. Sekarang beliau tugas ke Jakarta, tapi kalau minta untuk menelepon langsung saya tidak bisa. Yang jelas aspirasi ini akan saya sampaikan saat beliau ada di Pekanbaru," terang mantan Pj Bupati Bengkalis ini.
Tak terima dengan apa yang disampaikan oleh Ahmadsyah Harrofie, mahasiswa kembali akan mengancam akan mendatangi kembali Kantor Gubernur Riau, untul bertemu langsung dengan Plt Gubernur Riau.
Jika tidak ada kepastian pencopotan Karo Humas, Kakansatpol PP dan pegawai protokoler, maka ribuan Mahasiswa akan berdemo besar-besaran.
Setelah lebih dari satu jam berdialog dengan jajaran asisten setdpaorv Riau tidak menemui kata sepakat. Akhirnya mahasiswa membubarkan diri, dan tetap bertekat akan kembali akan berdemo kembali pada hari ini Jumat, (15/4/2016).
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Darusman, mengatakan, ia bersama petugas protokoler saat acara tersebut telah memberikan tempat yang layak bagi tiga mahasiswa yang ingin mengikuti acara yang ditaja KPK tersebut. Namun saat telah diberikan tempat duduk ketiga mahasiswa tersebut bukannya duduk mendengarkan malah berjalan ke depan forum dan membentangkan spanduk.
"Ini kan acara resmi, banyak pejabat penting. Mereka bahkan tidak diundang, namun kita berikan ruang untuk mengikuti acara. Tapi mereka melakukan hal yang tidak sopan. Kami bawa keluar baik-baik, tapi sampai di luar ada perkataan kotor yang mereka sampaikan. Inilah yang menyulut emosi saya spontan dan menendang mereka. Tapi tidak kena," ujar Darusman.
Bagi Darusman, mereka hanya menjalankan tugas agar acara berjalan dengan lancar dan aman. Jangan sampai acara rusak akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.
Proses Secara Hukum Terpisah, anggota DPRD Riau Ade Agus Hartanto, juga menyayangkan aksi kekerasan itu. Karena itu, ia meminta aparat penegak hukum memproses kasus pemukulan mahasiswa tersebut,
"Sapa pun tidak boleh main hakim sendiri, apalagi pegawai dan anggota satpol pp yang semestinya sudah memahami aturan yang berlaku,'' tegasnya.
Ketika disinggung cara mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan menggelar spanduk di tengah acara, legislator dapil Kuansing-Inhu ini menyebutkan, dalam menyampaikan aspirasi memang ada aturannya. Namun hal itu tidak membenarkan tindakan kekerasan kepada mahasiswa.
''Jadi, bukan dengan tindak kekerasan pemukulan, tetapi itu bisa diatasi dengan cara yang lebih arif dan bijaksana,'' tutur Ade.**
| Editor | : | Suanra,Hr |
| Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau