Kampanye Pilpres 2014
Prof.Dr.Moh.Mahfud.MD
Prof.Dr. H.M.Mahfud.MD, Kampanye di Riau
Sabtu 21 Juni 2014, 06:18 WIB
Prof.Dr.Moh.Mahfud.MD
PEKANARU, Riaumadani. com - Tim pemenangan Prabowo-Hatta menargetkan 80 persen suara, yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap [DPT] yang ada di Riau, hal ini dikatakan oleh Ketua Nasional Pemenangan Prabowo-Hatta Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, M,Hum, kepada wartawan usai menyampaikan orasinya pada kampanye Prabowo-Hatta di Pekanbaru, Jumat [21/06/14].
"Jika Prabowo menang menjadi Presiden, hak-hak khusus untuk Riau Pasti ada, seperti pembagian hasil kekayaan alam antara pusat dengan Riau akan lebih cukup,"katanya.
Dijelaskannya, hal itu sangat mudah dilakukan dan gampang diwujudkan, jika birokrasi di Indonesia bebas dari korupsi-korupsi.
Ketika di tanya wartawan menegenai hak pilih warga NU, Mahfud MD menjelaskan. NU, bukanlah orgnisasi Politik tetapi warga Nahdiyin [NU}bebas memilh calonnya seperti saya pilih Pak Prabowo - Hatta, ujarnya.
"Saya berharap, setelah saya berkeliling ini, semoga jumlah pendukung Prabowo terus meningkat, sehingga Prabowo menjadi Presiden Indonesia nantinya," jelasnya.
Dalam orasi politiknya Mahfud MD, membantah telah menyebut presiden Soekarno terlibat pelanggaran HAM. Menurut Mahfud, ada pembelokan masalah terkait pemberitaan tersebut,seperti yang diberitakan beberapa media Nasional..
"Saya membantah keras penulisan berita di media massa yang menyebutkan saya mengatakan 'Bung Karno terlibat pelanggaran HAM. Penulisan berita itu jelas disengaja untuk membelokkan masalah," kata Mahfud dalam klarifikasinya kepada para peserta yang hadir.
Menurut Mahfud, di depan ratusan orang dan puluhan wartawan, dirinya hanya mengatakan bahwa apabila membicarakan pelanggaran HAM masa lalu harus ditanyakan pelanggaran HAM masa lalu yang mana.
Sebab, lanjut Mahfud, pelanggaran HAM masa lalu itu banyak. Kalau diurut, pada 1998 ada pelanggaran HAM saat reformasi, tahun 1991 ada pelanggaran HAM di Dili, di Talangsari, tahun 1984 ada pelanggaran HAM di Priok.
Tahun 1965 ada pelanggaran HAM pra G30-S-PKI dan pasca G30-S-PKI. Sebelum itu, ada pembantaian terhadap orang-orang NU dan jenderal-jenderal, sementara sesudahnya ada pembantaian terhadap ratusan ribu orang-orang yang dianggap PKI.
Untuk kejadian sebelum G30-S-PKI, Bung Karno sebagai presiden harus bertanggung jawab atas peristiwa itu. Sesudah itu, Soeharto yang harus bertanggung jawab atas pembantaian ratusan ribu PKI itu.
Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengajak rekonsiliasi mengakhiri konflik dan membangun kerukunan membangun bangsa ke depan.
"Tak perlu lagi mengungkit-ungkit masa lalu. Sebab semua itu terjadi karena situasi politik saat itu. Saya merasa Tribunnews sering sengaja membuat potongan berita yang sengaja dibelokkan untuk membuat sensasi. Coba disetel lagi rekamannya, tak ada kata Bung Karno melanggar HAM. Intinya saya mengajak rekonsiliasi saja, tak usah mencari-cari. Hasto seharusnya membaca juga berita aslinya, jangan langsung menjawab Tribunnews," ujar Mahfud.
Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menuding mantan Presiden Soekarno juga ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat ia memerintah.
Mahfud mengatakan, jika mau buka-bukaan soal pelanggaran HAM, maka akan banyak yang kena. Bahkan, Bung Karno, Soeharto, dan seterusnya sekalipun harus bertanggung jawab.
"Mari kita mulai dari tahun 1965. Terjadi pelanggaran HAM besar-besaran ketika ratusan ribu orang yang dituding PKI itu dibantai, dan itu yang bertanggung jawab Pak Harto. Sebelum G-30 S PKI terjadi, ada juga pelanggaran HAM. Umat Islam banyak yang dibantai, jenderal-jenderal banyak yang dibantai, itu yang bertanggung jawab adalah Bung Karno sebagai Presiden," kata Mahfud dalam pidatonya.
Semetara Mantan Mentri Dalam Negri [Mendagri], Letjen [Purn] Syarwan Hamid putra daerah Riau kelahiran Siak, didepan pendukung Prabowo menyebutkan dirinya mendukung Prabowo-Hatta, untuk menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, tapi dirinya mengajukan suatu persyaratan khusus untuk Provinsi Riau. Hal itu diungkapkannya saat melakukan orasi dalam kampanye Capres Prabowo-Hatta di Pekanbaru, Jumat [20/06/14].
"Saya mendukung memang mendukung Prabowo, karena ada keinginan saya untuk Provinsi Riau, kalau nantinya dia terpilih saya minta Prabowo harus memperhatikan Riau, jangan seperti sekarang, dipandang sebelah mata saja," ujarnya.
Dituturkannya, hal ini telah ia sampaikan kepada Prabowo di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
"Jika Prabowo nantinya terpilih menjadi Presiden, tapi janji ini tidak ditepatinya maka saya lah orang yang pertama yang mengkritik Prabowo, " ujar Sawan Hamid. **.
"Jika Prabowo menang menjadi Presiden, hak-hak khusus untuk Riau Pasti ada, seperti pembagian hasil kekayaan alam antara pusat dengan Riau akan lebih cukup,"katanya.
Dijelaskannya, hal itu sangat mudah dilakukan dan gampang diwujudkan, jika birokrasi di Indonesia bebas dari korupsi-korupsi.
Ketika di tanya wartawan menegenai hak pilih warga NU, Mahfud MD menjelaskan. NU, bukanlah orgnisasi Politik tetapi warga Nahdiyin [NU}bebas memilh calonnya seperti saya pilih Pak Prabowo - Hatta, ujarnya.
"Saya berharap, setelah saya berkeliling ini, semoga jumlah pendukung Prabowo terus meningkat, sehingga Prabowo menjadi Presiden Indonesia nantinya," jelasnya.
Dalam orasi politiknya Mahfud MD, membantah telah menyebut presiden Soekarno terlibat pelanggaran HAM. Menurut Mahfud, ada pembelokan masalah terkait pemberitaan tersebut,seperti yang diberitakan beberapa media Nasional..
"Saya membantah keras penulisan berita di media massa yang menyebutkan saya mengatakan 'Bung Karno terlibat pelanggaran HAM. Penulisan berita itu jelas disengaja untuk membelokkan masalah," kata Mahfud dalam klarifikasinya kepada para peserta yang hadir.
Menurut Mahfud, di depan ratusan orang dan puluhan wartawan, dirinya hanya mengatakan bahwa apabila membicarakan pelanggaran HAM masa lalu harus ditanyakan pelanggaran HAM masa lalu yang mana.
Sebab, lanjut Mahfud, pelanggaran HAM masa lalu itu banyak. Kalau diurut, pada 1998 ada pelanggaran HAM saat reformasi, tahun 1991 ada pelanggaran HAM di Dili, di Talangsari, tahun 1984 ada pelanggaran HAM di Priok.
Tahun 1965 ada pelanggaran HAM pra G30-S-PKI dan pasca G30-S-PKI. Sebelum itu, ada pembantaian terhadap orang-orang NU dan jenderal-jenderal, sementara sesudahnya ada pembantaian terhadap ratusan ribu orang-orang yang dianggap PKI.
Untuk kejadian sebelum G30-S-PKI, Bung Karno sebagai presiden harus bertanggung jawab atas peristiwa itu. Sesudah itu, Soeharto yang harus bertanggung jawab atas pembantaian ratusan ribu PKI itu.
Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengajak rekonsiliasi mengakhiri konflik dan membangun kerukunan membangun bangsa ke depan.
"Tak perlu lagi mengungkit-ungkit masa lalu. Sebab semua itu terjadi karena situasi politik saat itu. Saya merasa Tribunnews sering sengaja membuat potongan berita yang sengaja dibelokkan untuk membuat sensasi. Coba disetel lagi rekamannya, tak ada kata Bung Karno melanggar HAM. Intinya saya mengajak rekonsiliasi saja, tak usah mencari-cari. Hasto seharusnya membaca juga berita aslinya, jangan langsung menjawab Tribunnews," ujar Mahfud.
Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menuding mantan Presiden Soekarno juga ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat ia memerintah.
Mahfud mengatakan, jika mau buka-bukaan soal pelanggaran HAM, maka akan banyak yang kena. Bahkan, Bung Karno, Soeharto, dan seterusnya sekalipun harus bertanggung jawab.
"Mari kita mulai dari tahun 1965. Terjadi pelanggaran HAM besar-besaran ketika ratusan ribu orang yang dituding PKI itu dibantai, dan itu yang bertanggung jawab Pak Harto. Sebelum G-30 S PKI terjadi, ada juga pelanggaran HAM. Umat Islam banyak yang dibantai, jenderal-jenderal banyak yang dibantai, itu yang bertanggung jawab adalah Bung Karno sebagai Presiden," kata Mahfud dalam pidatonya.
Semetara Mantan Mentri Dalam Negri [Mendagri], Letjen [Purn] Syarwan Hamid putra daerah Riau kelahiran Siak, didepan pendukung Prabowo menyebutkan dirinya mendukung Prabowo-Hatta, untuk menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, tapi dirinya mengajukan suatu persyaratan khusus untuk Provinsi Riau. Hal itu diungkapkannya saat melakukan orasi dalam kampanye Capres Prabowo-Hatta di Pekanbaru, Jumat [20/06/14].
"Saya mendukung memang mendukung Prabowo, karena ada keinginan saya untuk Provinsi Riau, kalau nantinya dia terpilih saya minta Prabowo harus memperhatikan Riau, jangan seperti sekarang, dipandang sebelah mata saja," ujarnya.
Dituturkannya, hal ini telah ia sampaikan kepada Prabowo di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
"Jika Prabowo nantinya terpilih menjadi Presiden, tapi janji ini tidak ditepatinya maka saya lah orang yang pertama yang mengkritik Prabowo, " ujar Sawan Hamid. **.
| Editor | : | Laporan : TAM |
| Kategori | : | Politik |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Jumat 24 Oktober 2025, 21:39 WIB
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Aqua Diduga Menipu Konsumen Gunakan Air Sumur, BPKN Investigasi dan Panggil Manajemen-Dirut
Kamis 16 Oktober 2025
PTPN IV Kucurkan CSR di Inhu, Bantu Sekolah & Stunting Anak Tepat Sasaran
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau