Mampu Aliri Listrik 2.000 Rumah Warga
PLTBg Asian Agri Berkapasitas 2 Mega Watt Resmi Beroperasi
Selasa 26 Januari 2016, 09:14 WIB
Dirjen EBTKE Kementrian ESDM, Rida Mulyana didampingi Komisaris PT Asian
Agri saat meninjau pembangkit listrik tenaga biogas berkapasitas 2 MW
di PMKS PT Inti Indosawit Subur, Ukui, Pelalawan, Sabtu (23/1).
PELALAWAN. UKUI. Riaumadani.com - Direktorat Jenderan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Sabtu (23/1/2016) bertempat di Pabrik Minyak Kelapa Sawit milik PT Inti Indosawit Kebun Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).
Peresmian pembangkit listrik berbahan bakar memanfaatkan limbah cair pabrik yang diolah menjadi energi listrik hingga menghasilkan energi berkapasitas 2 Mega Watt ini dihadiri Muspida Provinsi Riau, Pelalawan, Ketua DPRD Pelalawan, Komisaris PT Asian Agri serta tamu lainnya.
Komisaris PT Asian Agri dalam sambutannya mengungkapkan grup Asian Agri ini telah sukses memanfaatkan sampah pabrik yang sebelumnya hanya digunakan untuk pupuk kebun kelapa sawit, kini telah ditangkap dan dikelola menjadi energi listrik atau biogas. Untuk membangun satu unit pembangkit, perusahaan berinvestasi mencapai 4,7 juta dolas Amerika Serikat atau setara dengan Rp65 miliar lebih.
"Untuk di Sumatera ini Asian Agri telah membangun pembangkit tenaga biogas ini lima unit, satu unit di Ukui ini. Tentu saja, energi yang mencapai 2 MW akan dijual ke pihak PT PLN dan di distribusikan ke masyarakat yang membutuhkan, prioritas masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Dengan kapasitas 2 MW ini, asumsinya bisa menerangi 2.000 rumah kepala keluarga," ungkap Komisaris PT Asian Agri, Pengarapen Gurusinga, Sabtu (23/1/2016), seraya menyebutkan Asian Agri akan menargetkan membangun 20 puluh unit PLTBg tahun 2025.
Sementara itu, Nasarudin, Ketua DPRD Pelalawan mengharapkan perusahaan kelapa sawit yang berinvestasi di Pelalawan, juga membidik peluang memanfaatkan air limbah pabrik diolah menjadi sumber energi listrik, agar masalah kelistrikan tidak hanya menjadi tanggung jawab PT PLN dan Pemkab saja, namun semua pihak turut berperan dalam mengatasi krisis listrik.
"Pengelolaan energi listrik yang bersumber dari limbah pabrik ini untuk di Kabupaten Pelalawan sudah ada dua unit. Satu unit sebelumnya telah beroperasi, yakni biogas milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Musim Mas. Biogas PT Musim Mas ini arusnya telah dijual ke pihak PLN untuk didistribusikan kepada masyarakat sekitar operasionalnya. Kami pun berharap demikian dengan PT Inti Indosawit Subur ini, agar berperan mengatasi krisis listrik di daerah ini," ungkapnya.
Ditambahkan Nasar, seyogyanya Pemerintah Pusat mulai memikirkan bahwa tidak seharusnya bergantung dengan energi di bawah perut bumi, namun masih banyak energi lainnya yang bisa di kelola dengan baik dan menghasilkan energi listrik.
"Kita mengharapkan pusat mengelola energi baru terbarukan ini, jangan hanya bergantung dari energi dari perut bumi. Selain itu, Pelalawan sebelumnya berada di posisi buncit elektrifikasi listrik untuk se-Riau, namun sekarang sudah mencapai 75 persen. Ini semua tentu tak terlepas dari peran Pemkab dan pihak swasta mencarikan solusi agar krisis lisitrik di negeri ini teratasi," tegas Nasar dihadapan Dirjen EBTKE, Rida Mulyana.
Dirjen EBTKE, Rida Mulyana didaulat menggantikan Kementerian ESDM yang tak bisa hadir menyebutkan, upaya pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi energi adalah bentuk optimalisasi waste to energy yang merupakan salah satu langkah kontribusi Indonesia dalam menurunkan emisi GRK dunia sebesar 29 persen pada tahun 2030.
"Pembangunan PLTBg ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian yang tersebar di seluruh penjuru nusantara dan menjadi solusi jitu bagi daerah-daerah yang hingga saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN dan tidak memungkinkan untuk ditarik jaringan listrik PLN. Maka?, biogas ini menjadi jawabannya," ungkap Dirjen, Rida Mulyana sekaligus membuka secara resmi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas milik Asian Agri,**
Peresmian pembangkit listrik berbahan bakar memanfaatkan limbah cair pabrik yang diolah menjadi energi listrik hingga menghasilkan energi berkapasitas 2 Mega Watt ini dihadiri Muspida Provinsi Riau, Pelalawan, Ketua DPRD Pelalawan, Komisaris PT Asian Agri serta tamu lainnya.
Komisaris PT Asian Agri dalam sambutannya mengungkapkan grup Asian Agri ini telah sukses memanfaatkan sampah pabrik yang sebelumnya hanya digunakan untuk pupuk kebun kelapa sawit, kini telah ditangkap dan dikelola menjadi energi listrik atau biogas. Untuk membangun satu unit pembangkit, perusahaan berinvestasi mencapai 4,7 juta dolas Amerika Serikat atau setara dengan Rp65 miliar lebih.
"Untuk di Sumatera ini Asian Agri telah membangun pembangkit tenaga biogas ini lima unit, satu unit di Ukui ini. Tentu saja, energi yang mencapai 2 MW akan dijual ke pihak PT PLN dan di distribusikan ke masyarakat yang membutuhkan, prioritas masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Dengan kapasitas 2 MW ini, asumsinya bisa menerangi 2.000 rumah kepala keluarga," ungkap Komisaris PT Asian Agri, Pengarapen Gurusinga, Sabtu (23/1/2016), seraya menyebutkan Asian Agri akan menargetkan membangun 20 puluh unit PLTBg tahun 2025.
Sementara itu, Nasarudin, Ketua DPRD Pelalawan mengharapkan perusahaan kelapa sawit yang berinvestasi di Pelalawan, juga membidik peluang memanfaatkan air limbah pabrik diolah menjadi sumber energi listrik, agar masalah kelistrikan tidak hanya menjadi tanggung jawab PT PLN dan Pemkab saja, namun semua pihak turut berperan dalam mengatasi krisis listrik.
"Pengelolaan energi listrik yang bersumber dari limbah pabrik ini untuk di Kabupaten Pelalawan sudah ada dua unit. Satu unit sebelumnya telah beroperasi, yakni biogas milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Musim Mas. Biogas PT Musim Mas ini arusnya telah dijual ke pihak PLN untuk didistribusikan kepada masyarakat sekitar operasionalnya. Kami pun berharap demikian dengan PT Inti Indosawit Subur ini, agar berperan mengatasi krisis listrik di daerah ini," ungkapnya.
Ditambahkan Nasar, seyogyanya Pemerintah Pusat mulai memikirkan bahwa tidak seharusnya bergantung dengan energi di bawah perut bumi, namun masih banyak energi lainnya yang bisa di kelola dengan baik dan menghasilkan energi listrik.
"Kita mengharapkan pusat mengelola energi baru terbarukan ini, jangan hanya bergantung dari energi dari perut bumi. Selain itu, Pelalawan sebelumnya berada di posisi buncit elektrifikasi listrik untuk se-Riau, namun sekarang sudah mencapai 75 persen. Ini semua tentu tak terlepas dari peran Pemkab dan pihak swasta mencarikan solusi agar krisis lisitrik di negeri ini teratasi," tegas Nasar dihadapan Dirjen EBTKE, Rida Mulyana.
Dirjen EBTKE, Rida Mulyana didaulat menggantikan Kementerian ESDM yang tak bisa hadir menyebutkan, upaya pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi energi adalah bentuk optimalisasi waste to energy yang merupakan salah satu langkah kontribusi Indonesia dalam menurunkan emisi GRK dunia sebesar 29 persen pada tahun 2030.
"Pembangunan PLTBg ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian yang tersebar di seluruh penjuru nusantara dan menjadi solusi jitu bagi daerah-daerah yang hingga saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN dan tidak memungkinkan untuk ditarik jaringan listrik PLN. Maka?, biogas ini menjadi jawabannya," ungkap Dirjen, Rida Mulyana sekaligus membuka secara resmi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas milik Asian Agri,**
Editor | : | TIM.RO |
Kategori | : | Pelalawan |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Kamis 16 Mei 2024, 20:23 WIB
Keindahan Kiswah Ka'bah di Jakarta dari Perspektif Arsitek dan Ulama
Kamis 16 Mei 2024
Keindahan Kiswah Ka'bah di Jakarta dari Perspektif Arsitek dan Ulama
Kamis 16 Mei 2024
RUDI WALKER PURBA BERHARAP PENYELESAIAN KONFLIK PT. RPI DENGAN WARGA KEDEPANKAN KEARIFAN LOKAL*
Rabu 15 Mei 2024
Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran, Ancaman Independensi dan Profesionalisme
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 06:11 WIB
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 15 Mei 2024
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem