Pejabat Riau
Ilustrasi
Pejabat Riau Masih Jadi Incaran KPK
Rabu 13 Januari 2016, 11:23 WIB
Ilustrasi
JAKARTA. Riaumadani. com - Provinsi Riau ternyata masih masuk dalam daerah di Tanah Air yang menjadi perhatian serius Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu disebabkan Riau termasuk salah satu daerah yang sering ditemukan kasus korupsi.
Selain Riau, ada lima daerah yang lain yang masuk dalam perhatian khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Sumatera Utara, Banten, Aceh, Papua dan Papua Barat.
Menurut rencana, pada awal tahun ini, lembaga antirasuah ini akan melakukan kolaborasi di bidang pencegahan dan penindakan dengan menggali sumber masalah di enam daerah tersebut, karena dinilai berpotensi melakukan tindak pidana korupsi. Karena itu, KPK akan memberikan bimbingan khusus agar wilayah ini tak terjerembab dalam lembah korupsi.
"Akan berdosa sekali kalau di Riau, kita menindak tetapi perbaikan tidak kita lakukan dengan baik. Sumut, Banten ke depan kita juga bersamaan lakukan (perbaikan)," ujar Ketua KPK, Agus Rahardjo, Selasa (12/1/2016).
Seperti diketahui, Riau termasuk kerap diselimuti kasus rasuah. Mantan Gubernur Rusli Zainal tersangkut kasus menerima uang suap untuk meloloskan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang PON Riau. Sementara, Gubernur Riau Annas Maamun terseret kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau pada 2014.
Di Sumatera Utara, Gubernur Syamsul Arifin divonis bersalah karena terlibat korupsi dana APBD Kabupaten Langkat 2000-2007 senilai Rp98,7 miliar. Lalu, pada 2015, Gubernur Gatot Pujo Nugroho juga terlibat suap panganan perkara di Kejaksaan Tinggi Sumut.
Sementara di Banten, Gubernur Ratu Atut Chosiyah terseret kasus suap Pilkada Lebak dan korupsi dana pengadaan alat kesehatan. Padahal sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Banten pernah menetapkan Gubernur Banten Djoko Munandar sebagai tersangka kasus penyimpangan dana APBD 2003 yang merugikan negara sebesar Rp14 miliar.
Sementara itu, Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, mengatakan, rencana tersebut merupakan kegiatan pertama terpadu pencegahan dan penindakan. Terkait rencana itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang Sekretaris Daerah di enam provinsi tersebut.
"Kita minta sekdanya ke KPK karena kita minta mereka manfaatkan apa yang di KPK," ucap Pahala.
Menurutnya, tiga daerah yakni Sumatera Utara, Banten dan Riau, merupakan tiga daerah yang paling banyak berkasus di KPK. Sementara Aceh, Papua, dan Papua Barat memiliki dana otonomi khusus yang lumayan besar.
"Kita akan undang dengan penindakan dan juga dengan Kemendagri. Kita dengar apa problemnya," kata Pahala.
Ada tiga hal yang akan digali KPK dari enam daerah tersebut yaitu pengelolaan APBD, pengadaan barang dan jasa, serta perizinan sumber daya alam. Ketiga permasalahan itu akan dimintakan kepada enam sekda tersebut dan dicarikan jalan keluar oleh KPK.
Setelah nantinya keenam sekda tersebut hadir di KPK dan didengarkan presentasinya, Pahala menyebut tim KPK akan menyambangi keenam daerah itu. Tak hanya itu, KPK juga akan mengajak kementerian dan lembaga terkait.
"Rencananya setelah mereka datang, kita dengar presentasi 6 tersebut dan kita datang dengan tim besar dari Kemendagri, Kemenkeu, BPK dan BPKP," kata Pahala.
"Itu yang akan dikembangkan ke depan. Tidak tertutup dinas atau pemda atau sektor tertentu. Kita lihat provinsi dulu," pungkas Pahala menambahkan.** (bbs, mtv, dtc, ral, sis)
Selain Riau, ada lima daerah yang lain yang masuk dalam perhatian khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Sumatera Utara, Banten, Aceh, Papua dan Papua Barat.
Menurut rencana, pada awal tahun ini, lembaga antirasuah ini akan melakukan kolaborasi di bidang pencegahan dan penindakan dengan menggali sumber masalah di enam daerah tersebut, karena dinilai berpotensi melakukan tindak pidana korupsi. Karena itu, KPK akan memberikan bimbingan khusus agar wilayah ini tak terjerembab dalam lembah korupsi.
"Akan berdosa sekali kalau di Riau, kita menindak tetapi perbaikan tidak kita lakukan dengan baik. Sumut, Banten ke depan kita juga bersamaan lakukan (perbaikan)," ujar Ketua KPK, Agus Rahardjo, Selasa (12/1/2016).
Seperti diketahui, Riau termasuk kerap diselimuti kasus rasuah. Mantan Gubernur Rusli Zainal tersangkut kasus menerima uang suap untuk meloloskan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang PON Riau. Sementara, Gubernur Riau Annas Maamun terseret kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau pada 2014.
Di Sumatera Utara, Gubernur Syamsul Arifin divonis bersalah karena terlibat korupsi dana APBD Kabupaten Langkat 2000-2007 senilai Rp98,7 miliar. Lalu, pada 2015, Gubernur Gatot Pujo Nugroho juga terlibat suap panganan perkara di Kejaksaan Tinggi Sumut.
Sementara di Banten, Gubernur Ratu Atut Chosiyah terseret kasus suap Pilkada Lebak dan korupsi dana pengadaan alat kesehatan. Padahal sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Banten pernah menetapkan Gubernur Banten Djoko Munandar sebagai tersangka kasus penyimpangan dana APBD 2003 yang merugikan negara sebesar Rp14 miliar.
Sementara itu, Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, mengatakan, rencana tersebut merupakan kegiatan pertama terpadu pencegahan dan penindakan. Terkait rencana itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang Sekretaris Daerah di enam provinsi tersebut.
"Kita minta sekdanya ke KPK karena kita minta mereka manfaatkan apa yang di KPK," ucap Pahala.
Menurutnya, tiga daerah yakni Sumatera Utara, Banten dan Riau, merupakan tiga daerah yang paling banyak berkasus di KPK. Sementara Aceh, Papua, dan Papua Barat memiliki dana otonomi khusus yang lumayan besar.
"Kita akan undang dengan penindakan dan juga dengan Kemendagri. Kita dengar apa problemnya," kata Pahala.
Ada tiga hal yang akan digali KPK dari enam daerah tersebut yaitu pengelolaan APBD, pengadaan barang dan jasa, serta perizinan sumber daya alam. Ketiga permasalahan itu akan dimintakan kepada enam sekda tersebut dan dicarikan jalan keluar oleh KPK.
Setelah nantinya keenam sekda tersebut hadir di KPK dan didengarkan presentasinya, Pahala menyebut tim KPK akan menyambangi keenam daerah itu. Tak hanya itu, KPK juga akan mengajak kementerian dan lembaga terkait.
"Rencananya setelah mereka datang, kita dengar presentasi 6 tersebut dan kita datang dengan tim besar dari Kemendagri, Kemenkeu, BPK dan BPKP," kata Pahala.
"Itu yang akan dikembangkan ke depan. Tidak tertutup dinas atau pemda atau sektor tertentu. Kita lihat provinsi dulu," pungkas Pahala menambahkan.** (bbs, mtv, dtc, ral, sis)
| Editor | : | IAM.HR |
| Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau