Mandor Panen Jadi Korban Pembacokan
Eko Tarigan Mandor Panen Di PT RIGUNAS AGRI UTAMA Jadi Korban Pembacokan Arisman
Eko Tarigan Mandor Panen Di PT RIGUNAS AGRI UTAMA Jadi Korban Pembacokan Arisman
Minggu 20 Desember 2015, 10:06 WIB
Eko Tarigan Mandor Panen Di PT RIGUNAS AGRI UTAMA Jadi Korban Pembacokan Arisman
PERANAP, INHU. Riaumadani.com - Sebelumnya telah terjadi cecok mulut antara mandor panen divisi. II Sengkilo PT Rigunas Agri Utama Peranap dengan anggotanya. Namun tak disangka perang mulut tersebut berujung pada pembacokan pekerja harian kepada mandor panennya tersebut. Menurut keterangan Asst. Afdeling II M. Sembiring, bahwa pada hari jumat tgl 4 Des 2015 bertepatan waktu itu PT Rigunas sekitar tengah hari sedang
memberikan gaji pada karyawan.
Kemudian, malamnya sekira pukul 01.30 wib terjadi cecok mulut antara Arisman dan Eko Tarigan. Arisman tercatat sebagai pekerja harian dan Eko Tarigan adalah mandor panen. Dulunya Arisman adalah anggota pemanen Eko Tarigan. Saat ini Arisman bekerja sebagai prasarana karena sudah hampir 1 tahun Arisman tidak lagi menjadi pemanen.
Pada saat Arisman menjadi tenaga pemanen dulu sering tidak memenuhi target atau basis yang diharapkan perusahaan, dan pelaku juga sering dibanguni mandor untuk masuk kerja karena pelaku termasuk karyawan yang tergolong malas," beber M. Sembiring. Informasi lain yang diterima wartawan media ini, bahwa antara korban dan pelaku sebelumnya adalah teman baik. Mereka berdua sering pergi minum bersama- sama dan bisa dibilang tidak pernah ada permasalahan antar keduanya. Namun, entah apa pemicunya, malam hari na-as itu, Jumat Tanggal 04 Desember 2015 , sekira jam 01.00 dini hari , Arisman pulang kerumahnya.
Namun, tak tahu entah dari mana asal muasal permasalahannya, persis dekat rumah Arisman, keduanya dalam keadaan mabuk, dan Arisman ngomel-ngomel dekat rumahnya sendiri. Pada saat itu, korban menegur Arisman (Pelaku,red) agar jangan riebut-ribut atau jangan ngoce-ngoce, mungkin karena kurang senang Arisman ditegur Eko Tarigan ( korban , red), kemudian Arisman pulang ke rumahnya dan kembali lagi ke tempat korban.
Dengan membawa Egrek atau sejenis Pisau untuk memanen sawit , seketika langsung diayunkan pisau egrek tersebut ke-kepala Eko Tarigan hingga koyak lebih kurang 10 cm dan kedalaman kurang lebih 3 cm. Malam itu juga korban dibawah ke Puskesmas Peranap, namun kerena kurangnya alat medis di puskesmas maka paginya langsung dibawah ke rumah sakit Safira Pekan Baru. Sampai berita ini naik cetak, korban masih berada di rumah sakit Safira Pekan Baru.
Informasi lain diduga pemicunya, bahwa beberapa hari yang lalu ada keluar perintah dari menagemen perusahaan yang menyatakan, bahwa mulai tanggal 01 Desember 2015 kepada karyawan baik SKU maupun BHL yang belum mempunyai identitas diri atau KTP dan KK tidak boleh bekerja seperti biasanya, harus diurus dulu atau dilengkapi data dirinya, baru boleh bekerja. Sementara itu, tersangka pada saat itu sudah tidak bekerja lagi, sehingga orang warung atau kedai tidak mau memberikan bon makan karena tersangka tidak bekerja.
Padahal tersangka ini punya KTP dan KK, namun kenapa korban harus di rumahkan atau diberhentikan dari tempat pekerjaannya sebagai tenaga pemanen TBS. Sementara tersangka sudah bertahun-tahun bekerja di PT Rigunas Agri Utama Kebun Peranap.
Menurut Malam Sembiring, Asst.Afdeling II Sengkilo, karena sudah tidak ada lagi budged atau anggaran untuk biaya prasarana,"kilahnya.
Selain itu, Menurut tetangga tersangka yang tidak ingin disebut namanya menjelaskan, " Pelaku memang sudah jarang makan alias terancam hidupnya, karena telah diberhentikan bekerja oleh perusahaan.
Dan semalam sebelum kejadian , tersangka pagi hari mendatangi Asistent Afd II menanyakan pekerjaan karena sudah 3 (tiga) hari pelaku belum makan dan pelaku tidak boleh bekerja dengan berbagai alasan dari sang asistennya yang dianggap korban sebagai alasan yang sengaja dibuat-buat.
Pada saat itu juga, tersangka meminta hak atau segera dikeluarkan haknya agar bisa menyambung hidup atau mendapat modal untuk pulang kampung atau mencari kerja tempat lain, namun tidak ada juga jawaban dari asistennya (Malam Sembiring, red), bahkan asisten tersebut malah menyuruh tersangka untuk menjumpai Senior Manager bapak J. Simanjuntak sebagai pimpinan di PT Rigunas Agri Utama," jelasnya. Ditambahkan sumber, mendengar alasan dari sang Asisten, lalu dijawab oleh tersangka, " Saya tidak kenal
dengan Senior Manager yang saya tahu bapak sebagai asisten kami.
Masih menurut teman pelaku sebagai narasumber media ini , "Kami sudah bosan dengan cara memimpin atau mengatur asistent kami, karena setiap ada masalah selalu menyuruh menjumpai Senior Manager, jadi buat apa dia sebagai asisten afd II?,
Apakah memang seperti ini jalan yang ditempuh pihak perusahaan saat menghadapi para karyawan atau buruhnya yang dianggap kritis , hingga perusahaan memberhentikan pekerja dengan seenaknya,"ucap sumber menirukan ungkapan pelaku. Ditegaskan sumber, "Kalau memang seperti ini cara perusahaan menghadapi pekerjanya, Tolong keluarkan hak-hak pekerja, sehingga tidak ada lagi karyawan yang melawan atasannya, terutama permasalahan Arisman yang saat ini sudah menjadi tersangka karena menganiaya atasannya sendiri.
Seandainya hak-hak pelaku sebagai pekerja dipenuhi oleh perusahaan tidak mungkin pelaku berani melakukan tindakan anarkis seperti ini, sehingga mandor menjadi korbannya.**FERDINAN.EDY TAYU
memberikan gaji pada karyawan.
Kemudian, malamnya sekira pukul 01.30 wib terjadi cecok mulut antara Arisman dan Eko Tarigan. Arisman tercatat sebagai pekerja harian dan Eko Tarigan adalah mandor panen. Dulunya Arisman adalah anggota pemanen Eko Tarigan. Saat ini Arisman bekerja sebagai prasarana karena sudah hampir 1 tahun Arisman tidak lagi menjadi pemanen.
Pada saat Arisman menjadi tenaga pemanen dulu sering tidak memenuhi target atau basis yang diharapkan perusahaan, dan pelaku juga sering dibanguni mandor untuk masuk kerja karena pelaku termasuk karyawan yang tergolong malas," beber M. Sembiring. Informasi lain yang diterima wartawan media ini, bahwa antara korban dan pelaku sebelumnya adalah teman baik. Mereka berdua sering pergi minum bersama- sama dan bisa dibilang tidak pernah ada permasalahan antar keduanya. Namun, entah apa pemicunya, malam hari na-as itu, Jumat Tanggal 04 Desember 2015 , sekira jam 01.00 dini hari , Arisman pulang kerumahnya.
Namun, tak tahu entah dari mana asal muasal permasalahannya, persis dekat rumah Arisman, keduanya dalam keadaan mabuk, dan Arisman ngomel-ngomel dekat rumahnya sendiri. Pada saat itu, korban menegur Arisman (Pelaku,red) agar jangan riebut-ribut atau jangan ngoce-ngoce, mungkin karena kurang senang Arisman ditegur Eko Tarigan ( korban , red), kemudian Arisman pulang ke rumahnya dan kembali lagi ke tempat korban.
Dengan membawa Egrek atau sejenis Pisau untuk memanen sawit , seketika langsung diayunkan pisau egrek tersebut ke-kepala Eko Tarigan hingga koyak lebih kurang 10 cm dan kedalaman kurang lebih 3 cm. Malam itu juga korban dibawah ke Puskesmas Peranap, namun kerena kurangnya alat medis di puskesmas maka paginya langsung dibawah ke rumah sakit Safira Pekan Baru. Sampai berita ini naik cetak, korban masih berada di rumah sakit Safira Pekan Baru.
Informasi lain diduga pemicunya, bahwa beberapa hari yang lalu ada keluar perintah dari menagemen perusahaan yang menyatakan, bahwa mulai tanggal 01 Desember 2015 kepada karyawan baik SKU maupun BHL yang belum mempunyai identitas diri atau KTP dan KK tidak boleh bekerja seperti biasanya, harus diurus dulu atau dilengkapi data dirinya, baru boleh bekerja. Sementara itu, tersangka pada saat itu sudah tidak bekerja lagi, sehingga orang warung atau kedai tidak mau memberikan bon makan karena tersangka tidak bekerja.
Padahal tersangka ini punya KTP dan KK, namun kenapa korban harus di rumahkan atau diberhentikan dari tempat pekerjaannya sebagai tenaga pemanen TBS. Sementara tersangka sudah bertahun-tahun bekerja di PT Rigunas Agri Utama Kebun Peranap.
Menurut Malam Sembiring, Asst.Afdeling II Sengkilo, karena sudah tidak ada lagi budged atau anggaran untuk biaya prasarana,"kilahnya.
Selain itu, Menurut tetangga tersangka yang tidak ingin disebut namanya menjelaskan, " Pelaku memang sudah jarang makan alias terancam hidupnya, karena telah diberhentikan bekerja oleh perusahaan.
Dan semalam sebelum kejadian , tersangka pagi hari mendatangi Asistent Afd II menanyakan pekerjaan karena sudah 3 (tiga) hari pelaku belum makan dan pelaku tidak boleh bekerja dengan berbagai alasan dari sang asistennya yang dianggap korban sebagai alasan yang sengaja dibuat-buat.
Pada saat itu juga, tersangka meminta hak atau segera dikeluarkan haknya agar bisa menyambung hidup atau mendapat modal untuk pulang kampung atau mencari kerja tempat lain, namun tidak ada juga jawaban dari asistennya (Malam Sembiring, red), bahkan asisten tersebut malah menyuruh tersangka untuk menjumpai Senior Manager bapak J. Simanjuntak sebagai pimpinan di PT Rigunas Agri Utama," jelasnya. Ditambahkan sumber, mendengar alasan dari sang Asisten, lalu dijawab oleh tersangka, " Saya tidak kenal
dengan Senior Manager yang saya tahu bapak sebagai asisten kami.
Masih menurut teman pelaku sebagai narasumber media ini , "Kami sudah bosan dengan cara memimpin atau mengatur asistent kami, karena setiap ada masalah selalu menyuruh menjumpai Senior Manager, jadi buat apa dia sebagai asisten afd II?,
Apakah memang seperti ini jalan yang ditempuh pihak perusahaan saat menghadapi para karyawan atau buruhnya yang dianggap kritis , hingga perusahaan memberhentikan pekerja dengan seenaknya,"ucap sumber menirukan ungkapan pelaku. Ditegaskan sumber, "Kalau memang seperti ini cara perusahaan menghadapi pekerjanya, Tolong keluarkan hak-hak pekerja, sehingga tidak ada lagi karyawan yang melawan atasannya, terutama permasalahan Arisman yang saat ini sudah menjadi tersangka karena menganiaya atasannya sendiri.
Seandainya hak-hak pelaku sebagai pekerja dipenuhi oleh perusahaan tidak mungkin pelaku berani melakukan tindakan anarkis seperti ini, sehingga mandor menjadi korbannya.**FERDINAN.EDY TAYU
| Editor | : | FERDINAN EDY TAYU |
| Kategori | : | Inhu |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 19 November 2025, 10:43 WIB
Bupati Afni Terima Penghargaan UHC Atas Pencapaian Dalam Memperluas Jaminan Kesehatan semesta
Rabu 29 Oktober 2025
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Nasional

Rabu 26 November 2025, 21:01 WIB
Satgas Kuasai Kembali Pos TNTN, Kodam XIX/TT Tegaskan Upaya Humanis Hindari Bentrokan dengan Warga
Rabu 26 November 2025
Satgas Kuasai Kembali Pos TNTN, Kodam XIX/TT Tegaskan Upaya Humanis Hindari Bentrokan dengan Warga
Senin 17 November 2025
*Usulan Hj. Siti Aisyah, Anggota DPR RI, Komisi XIII, Ka. LAPAS Kelas II B Rengat Gercep Beri Bantuan Warga Terdampak ISPA*
Kamis 13 November 2025
Semarak Fawai Ta'aruf MTQ Ke-54 di Air Molek, Kabupanten Inhu.
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau