

Air Molek,Inhu,RIAU MADANI.Com- Folemik akibat truk angkutan batu bara yang melintasi jalan lintas tengah Peranap- Air molek hinga sampai di kecamatan kuala Cenaku terus bergulir. Hal ini terjadi akibat imbas dari keresahan masyarakat yang terdampak dari aktivitas Truck Odol tersebut. Adanya penomena tersebut, maka sejumlah elemen masyarakat melakukan Deklarasi yang dipusatkan di simpang empat Desa Batu Gajah, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Rabu, (24/9/2025), dimulai pagi hingga siang hari.
Tampak hadir Ketua Adat Melayu Riau, Kabupaten Inhu (Ali Fahmi Azizi) bersama jajaran pengurus LAMR, Kab. Inhu. Anggota DPRD Kab. Inhu (Muhamad syafaat). Forkopimcam Kecamatan Pasir Penyu. Pendiri dan Pengurus FPAN Hendra, Mantan Anggota DPRD Hatta Munir, Seno Harto dan Zaharman khaz, Sekretaris Aktivis PKN Inhu Aliamsar Siregar, Ketua Geranat Inhu Wiston Tomi Pandiangan, Aktivis Jagat Merah Putih Suharmani, SP, Sejumlah toko Masyarakat (Tomas), Aparat keamanan dari TNI, Polri, Satpol PP dan sejumlah perwakilan masyarakat yang terdampak mulai dari Kecamatan Peranap hingga kecamatan Kuala cenaku.
Ali Fahmi Ali menyampaikan, "Saya sebagai ketua LAM kabupaten Inhu turut prihatin terhadap anak kemanakan kami yang terdampak, akibat aktifitas truk angkutan batu bara ini, yang mana banyak menimbulkan kerusakan jalan, dengan rusaknya jalan tentunya dapat menghambat Transportasi ekonomi lokal. Belum lagi debu yang berterbangan jiga dapat mengancam kesehatan masyarakat. Oleh karena nya, kami tidak rela anak kemanakan kami di Zholimi, terlebih bila musim hujan jalan menjadi berkubang dan acapkali terjadi lakalantas yang dapat menimbulkan korban jiwa. Kami berharap persoalan ini bisa cepat terselesaikan sesuai dengan Hasil RDP pada tangal 5, bulan Agustus kemarin yang salasatu poin pentingnya adalah, Truck angkutan batu bara harus membuat jalan alternatif, " harap Ali Fahmi Azizi, menjelaskan.
Ditempat yang sama Muhamad Syafaat menyampaikan, "Kami tidak anti korporasi, dan silahkan berinfestasi di Inhu ini. Tetapi perlu di ingat, tentunya setiap korporasi harus taat dengan aturan. Jangan sampai bersinggungan dengan masyakat luas yang pada akhirnya dapat merugikan kepentingan umum, "tandas syafaat, mengingatkan.
Selain itu, Juwitono warga Desa Bongkal Malang, Keca. Kelayang menyampaikan kepada awak media ini, bahwa dengan adanya truk angkutan batu bara yang melintasi jalan lintas tengah ini sangat mengganggu dan merugikan kami dari beberapa segi, yakni ; secara ekonomi, kenyamanan, dan kesehatan kami. Oleh karena itu, saya sangat berharap agar segera bisa di stop truk muatan batu bara tersebut hingga mereka membuat jalan Alternatif sendiri, karena jalan lintas tengah ini di bangun oleh pemerintah bukan untuk lintasan angkutan truk batu bara, "tegas Juwitono bernada kesal.
Hal senada di keluhkan oleh Nasril warga Peranap, "Kami sudah lama menahan kesengsaraan ini, sehari kami disuguhkan dengan pekatnya debu bila musim kemarau dan disuguhkan lumpur bila musim penghujan, belum lagi persoalan anak anak kami yang hendak menuju tempat Sekolah nya, anak anak kami pergi dengan baju putih, namun jika pulang sekolah bajunya sudah bewarna abu abu karena debu. Perlu saya sampaikan, bahwa debu yang pekat berterbangan hinga mencemari rumah penduduk, hingga peralatan dapur warga, seperti kuwali, piring, gelas, dan meja makan kami tercemar oleh debu. Menyikapi hal ini, semoga Presiden RI Bpk. Prabowo mendengarkan keluh kesah kami, dan saya juga berharap, agar undang-undang yang berkaitan dengan Minerba bisa di implementasikan secara nyata dengan mendelegasikan aparat Hukum terkait untuk melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya, "papar Nasril.
Pewarta : ARSYAD G





01
02
03
04
05



