Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
*SITI AISYAH SRIKANDI PDI PERJUANGAN ASAL INHU, LANTANG DI SENAYAN*
RDPU, SITI AISYAH ANGGOTA DPR RI, SENGGOL SPEKULAN SAWIT, ROKOK ILLEGAL DAN IMPOR BARANG PJ
Selasa 05 November 2024, 00:41 WIB
RDPU, SITI AISYAH ANGGOTA DPR RI, SENGGOL SPEKULAN SAWIT, ROKOK ILLEGAL DAN IMPOR BARANG PJ

Jakarta, RiauMadani. Com- Siti Aisyah (PDI Perjuangan) Srikandi yang berasal dari Indragiri Hulu Dapil Riau 2 ini dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), ikut membahas persoalan yang menyangkut Impor barang, industri tekstil, tembakau, dan persoalan Petani Kelapa Sawit.  RDPU ini, juga melibatkan narasumber, yakni :

-GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia).
-API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia).
-APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia).

RDPU di ikuti oleh anggota Baleg, yaitu ;
1. Sofwan (PDI Perjuangan).
2. Achmad Irawan (Golkar).
3. Dr. Daniel Johan (PKB).
4. Habib Syarif (PKB).
5. Firman Subagyo (Golkar).
6. Darori ( Gerindra).
7. Eddy Pasaribu (PAN).
8. Mohammad Cholid (PKS).
9. Siti Aisyah (PDI Perjuangan).
10. I Ketut Kariyasa (PDI Perjuangan).
11. Martin Manurung (Wakil Ketua Baleg Nasdem).

Dalam kesempatan itu, Siti Aisyah (Anggota Badan Legislasi Baleg DPR RI. PDI Perjuangan) memaparkan ;

Saya dari Riau, memang tidak ada tembakau, namun impor tekstil yang banyak. Maka negara kita perlu mendorong produksi tekstil yang murah dan berkualitas, sehingga dapat mengalahkan impor baju bekas dari luar negeri, juga persoalan Rokok Ilegal non cukai yang semakin tinggi di Riau, bahkan sudah merambah di beberapa kota lain nya di Indonesia.

Terkait kelapa sawit, yang wajib di lindungi terutama adalah pelaku sawit, karena ada banyak oknum yang nakal, hingga petani terbujuk untuk menyerahkan tanah nya agar dibangun pola Plasma, namun tidak kunjung terjadi. Kemudian, saat petani sawit melakukan MOU sering tertipu oleh oknum, salah satu persoalan nya, mungkin dikarenakan pendidikan petani sawit yang relatif masih rendah.

Petani Sawit juga menghadapi issue harga jual yang mahal di luar kotanya, sehingga petani sawit tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.

Harga pupuk kelapa sawit yang mahal.

Masalah lahan kelapa sawit, kebanyakan bermasalah.

Industri kelapa sawit juga banyak "ditunggangi" oknum oknum yang melakukan money loundry (pencucian uang).

Baleg perlu memanggil Asosiasi Petani Sawit untuk mendengarkan mereka, "Demikian Siti Aisyah memaparkan persoalan impor barang bekas (PJ, istilah orang Riau, Red). Selain itu, ia juga memaparkan masalah Tembakau, Rokok Ilegal non cukai, dan terkait dinamika persoalan petani kelapa sawit yang harga jualnya acapkali masih di permainan kan spekulan. Menyikapi persoalan ini, ia setuju regulasi ini, tentunya dengan harapan bisa menjadi Prolegnas untuk di buat aturan perundang-undangan nya, Senin (4 November 2024).

 

RiauMadani *MediaCenter SA* 

 

 




Editor : BUDI DARMA SARAGIH
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top