Senin, 29 April 2024

Breaking News

  • Bupati Bengkalis Buka Secara Resmi Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9   ●   
  • MTQ Riau ke-42 Resmi di Tutup, Bengkalis Raih Peringkat Kedua Jadi Tuan Rumah MTQ Riau ke-43 Th 2025   ●   
  • Bupati Kasmarni Atas Nama Pemkab Bengkalis Ucapkan Selamat dan Tahniah HUT Kota Dumai ke-25   ●   
  • Wabup Husni Merza: Selamat dan Tahniah Kepada Semua Kafilah dan Official   ●   
  • Husni Merza; Pemkab Siak Dukung PSN Pada PTPN Group, Guna Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat   ●   
Singapura Protes dilanda asap dari Indonesia
Empat bentuk protes Singapura dilanda asap dari Indonesia
Kamis 08 Oktober 2015, 04:58 WIB
Bukan hanya warga di Sumatera dan Kalimantan saja yang menderita lantaran kabut asap akibat kebakaran lahan, tapi negara tetangga Malaysia dan Singapura juga ikut kena getahnya.
SINGAPURA. Riaumadani. com - Bukan hanya warga di Sumatera dan Kalimantan saja yang menderita lantaran kabut asap akibat kebakaran lahan, tapi negara tetangga Malaysia dan Singapura juga ikut kena getahnya.

Pemerintah Malaysia sudah berkali-kali mengajukan protes, demikian pula dengan Singapura. Pertengahan bulan lalu Badan Lingkungan Nasional Singapura [NEA] mengatakan kepada BBC, kondisi udara sudah tidak sehat dan itu akan berlangsung hingga beberapa pekan.

Berikut empat protes Singapura akibat dipapar asap dari Indonesia.

1.Minta Indonesia tindak tegas pelaku pembakaran

Indeks kualitas udara di Singapura pertengahan bulan lalu menyentuh titik membahayakan. Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Vivian Balakrishnan menghubungi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya Bakar, untuk menyampaikan keprihatinan.

"Kami berharap langkah-langkah penanganan terpadu segera dilakukan, termasuk menghukum lebih keras pelaku pembakaran lahan," kata Balakrishnan, seperti dilansir surat kabar Strait Times, Jumat [11/9/2015].

Banyak turis asing melawat ke Singapura merasa kecewa karena bertandang saat asap menyelimuti kota. "Terakhir kali saya ke sini udaranya bersih. Tapi sekarang ternyata seperti ini," kata pelajar Taiwan, Chang Chun Wei.

2.Gugat lima perusahaan Indonesia pemicu kebakaran lahan

Pemerintah Singapura menempuh jalur hukum, mengguggat lima perusahaan bidang produksi kertas dan sawit Indonesia. Kelima korporasi itu dinilai bertanggung jawab atas pembakaran lahan yang membuat negara kota itu mengalami bencana asap dua pekan terakhir.

Seperti dilaporkan ABC Net, Minggu [27/9/2015], Singapura akan menggunakan dasar hukum UU Asap Lintas Negara yang dibuat pada 2014. Berbekal beleid itu, perusahaan lokal maupun asing dapat dijerat dengan pasal pencemaran lingkungan, dendanya maksimal USD 1,95 juta [setara Rp 28,6 miliar].

Buruan utama Singapura adalah Asia Pulp and Paper [APP] anak perusahaan grup konglomerat Sinarmas.

Selain APP, Singapura menggugat pula Rimba Hutani Mas, Sebangun Bumi Andalas Wood Industries, Bumi Sriwijaya Sentosa, dan Wachyuni Mandira. Selain diyakini otoritas Singapura membakar lahan, kelima perusahaan itu dinilai tidak serius memadamkan api di wilayah kerja mereka.

Badan Lingkungan Singapura [NEA] telah mengirim surat resmi, khususnya kepada APP, supaya menjelaskan apa saja bukti mereka tidak membakar lahan. APP memiliki unit usaha di Singapura, sehingga bisa disidik secara hukum.

Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan mengumumkan lima perusahaan tersangka utama pembakar lahan itu akhir pekan lalu. Dia mengatakan bukti awal menunjukkan tindakan beberapa korporasi tidak dapat ditolerir lagi.

Sepekan terakhir, warga Singapura menghirup kualitas udara yang membahayakan akibat asap.

"Asap ini bukan bencana alam, melainkan kelalaian manusia yang tidak bisa ditoleransi," kata Vivian.

Kepada the Strait Times kemarin [27/8/2015], APP mengaku akan mengikuti prosedur pemeriksaan yang digelar NEA. Namun perusahaan milik keluarga taipan Eka Tjipta Widjaja ini membantah meraih keuntungan dari kebakaran hutan.

"Adanya kebakaran lahan justru menimbulkan ongkos dan menyedot sumber daya yang besar dari perusahaan kami," kata juru bicara APP.

Bukan kali ini saja APP berurusan dengan hukum Singapura. Pada 2001, Komisi Persaingan Usaha Singapura [CAD] memeriksa perusahaan Sinarmas itu ketika mengajukan pailit atas utang jatuh tempo USD 13,9 miliar.

3.Desak pemerintah Indonesia umumkan daftar perusahaan pembakar lahan

Singapura secara resmi meminta Pemerintah Indonesia memberi informasi deretan perusahaan, termasuk kemungkinan dari negara mereka, yang turut membakar lahan di Sumatera ataupun Kalimantan. Lebih jauh lagi, mereka ingin perusahaan yang berperan memicu bencana asap ini namanya diungkap ke publik.

Channel News Asia melaporkan, Rabu [7/10/2015], nama-nama perusahaan itu sudah diminta oleh Singapura sejak dua pekan lalu, namun Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyatakan perlu ada permintaan formal. Sekarang surat resmi sudah dikirim oleh Negeri Singa.

Nama perusahaan ini penting bagi Singapura, agar mereka bisa menetapkan langkah hukum susulan. Negara kota itu telah mengguggat lima perusahaan Indonesia punya kantor cabang di Singapura, dengan UU Bencana Asap. Salah satu perusahaan diperkarakan oleh Singapura adalah Asia Pulp Paper, anak usaha konglomerasi Sinarmas.

"Sesuai surat yang diminta pemerintah Indonesia sebelumnya, kami berharap nama-nama perusahaan dapat diberikan sehingga pemerintah kami dapat mengambil langkah yang diperlukan,"seperti dikutip dari surat Kementerian Luar Negeri Singapura.

Selain meminta identitas perusahaan bertanggung jawab atas bencana asap sebulan terakhir, Singapura kembali mengulang tawaran mereka mengirim sumber daya untuk ikut memadamkan api di beberapa provinsi Sumatera. Dalam surat yang ditembuskan pada KBRI Singapura itu, dijelaskan bahwa negara kota ini siap mengirim satu pesawat C-130 untuk membuat hujan buatan, tim dari Angkatan Darat Singapura, serta satu helikopter Chinook buat mengirim bom air.

Terkait tawaran bantuan dari Singapura, pemerintah Indonesia maju mundur. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya memang menolak bantuan itu sebelumnya, karena tidak sesuai kebutuhan.

" Banyak yang menurut kita dibutuhkan tidak dipakai oleh mereka. Jadi kita sama, [jika] Singapura ingin membantu, butuh yang sesuai," ujarnya.

Dalam jumpa pers kemarin di Jakarta, Sutopo mengatakan yang dibutuhkan BNPB untuk memadamkan api adalah sokongan pesawat Beriev Be-2000. Sedangkan kalaupun Singapura bisa mengirim Chinook, jangan cuma satu unit. Soalnya target Indonesia adalah bom air bisa langsung menyasar 1,6 hektar lahan terbakar.

"Kecuali dibantu 20 chinook [oleh Singapura], mau kita," kata Sutopo.

Sebelumnya akhir September lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat menuding Singapura terlalu banyak wacana soal membantu pemadaman api di hutan. Dia pun menantang Negeri Singa bergerak aktif bila memang ingin ikut menyelesaikan isu bencana asap.

"Silakan saja kami terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silakan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara," kata Kalla saat melawat ke Amerika Serikat.

4.Tawarkan bantuan pesawat buat padamkan api di Indonesia

Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Air [MEWR] Singapura, periode Juni hingga Oktober 2015 akan sangat kering karena pengaruh El Nino di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah Negara Kota itu khawatir kondisi cuaca itu memicu kabut asap arah dari hutan Indonesia yang terbakar.

Berdasarkan Channel News Asia, Kamis [4/6/'2015], Negeri Singa berkomitmen mengirim bantuan penanganan bencana asap ke Indonesia. Bentuknya adalah satu pesawat C-130 untuk operasi hujan buatan, serta satu pesawat serupa untuk mengirim tim pemadam kebakaran Singapura di hutan yang kadung terbakar.

Tim bantuan itu termasuk pula satu kompi pasukan sipil Singapura [SCDF] yang bisa dikirim sewaktu-waktu seandainya kondisi memburuk. Satu helikopter Chinook juga siaga mengirim kantong air untuk pemadaman dari udara.

Di luar itu, pemerintah Singapura akan memasok citra satelit kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB] untuk memantau hutan di Tanah Air yang berpotensi terbakar.

Bantuan yang sudah diberikan sejak 2005, menurut MEWR, semakin penting untuk dioptimalkan karena kabut asap bisa lebih buruk akibat El Nino. "Cuaca akan lebih kering dari kemarau biasanya, sehingga dampak kabut asap di hutan yang terbakar lebih berbahaya," seperti tertulis dalam keterangan pers MEWR.

Singapura cukup sensitif dengan isu kabut asap dari Indonesia. Hubungan kedua negara pun kerap merenggang gara-gara bencana alam tersebut.

Kabut asap rata-rata muncul dari hutan di Provinsi Riau yang menjadi sentra industri kelapa sawit. Kebakaran hutan itu terjadi saban tahun, sehingga media maupun masyarakat Singapura selalu menyalahkan pemerintah Indonesia.

Kabut asap kiriman dari Indonesia terparah yang pernah dialami Singapura terjadi pada 2012. Saat itu pantauan pollutant standard index [PSI] saat pertama kali kabut asap memasuki Singapura mencapai 295, lalu PSI naik hingga level 401.

Angka itu merupakan rekor terparah sepanjang sejarah. Ratusan orang dilarikan ke rumah sakit akibat gangguan pernapasan. Sedangkan sepanjang 2013-2014, kabut asap pun masih menghantui warga Singapura.**



Editor : Mardeka.TIS
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top