Karhutla
			
			Rapat koordinasi terkait kasus darurat asap di Sumatera dan Kalimantan kembali digelar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [LHK]. Kali ini langsung dipimpin Menko Polhukam Luhut Panjaitan didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya.
			
					
										Menko Polhakam: Tangkap dan Penjarakan Pembakar Hutan Cabut Izin Perusahaan
			
        		Sabtu 19 September 2015, 03:33 WIB
        
     			JAKARTA. Riaumadani. com - Rapat koordinasi terkait kasus darurat asap di Sumatera dan Kalimantan kembali digelar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [LHK]. Kali ini langsung dipimpin Menko Polhukam Luhut Panjaitan didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya.
Rakor kali ini lebih tegas. Menko Polhukam Luhut meminta semua pihak, khususnya para kepala daerah yang di wilayahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga menimbulkan kabut asap, agar tidak main-main. "Ini kondisinya sudah kritis. Negara harus hadir. Masyarakat harus dilindungi. Jangan ada yang coba bermain-main, khususnya para kepala daerah. Tangkap dan penjarakan pelaku pembakaran. Ini perintah Presiden," tegas Luhut membuka rapat.
Di Sumatera, ungkap Luhut, banyak perusahaan yang terlibat pembakaran hutan dan lahan. Oleh sebab itu, segera cabut izin perusahaan tersebut dan adili pemiliknya. "Lokasinya sudah jelas. Perusahaannya juga sudah jelas. Segera eksekusi. Cabut izinnya. Jangan lagi kita panjang lebar. Jangan lagi ada yang ragu-ragu. Ini perintah Presiden. Kita juga sudah malu kepada negara tetangga. Ini sudah menyangkut harga diri negara,"tegas Luhut lagi.
Pada rakor kali ini, juga hadir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala BNPB Willem Rampangilei, beberapa gubernur, seperti Plt. Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Plt Gubernur Jambi H Irman. Sementara dari wilayah Kalimantan semuanya diwakilkan. Hal ini sempat membuat berang Luhut selaku pimpinan rapat. Ketidakhadiran mereka disebut Luhut sebagai bentuk ketidakseriusan dalam menangani bencana kabut asap.
Dalam pada itu, Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman dalam laporannya menjelaskan bahwa titik api [hot spot] di Riau saat ini sebenarnya sudah jauh menurun. Per Selasa [15/9/2015] tinggal dua hot spot. Tapi asap di Riau masih sangat tebal dan kondisi udara sangat buruk. Asap ini adalah kiriman terutama dari Sumsel dan Jambi karena angin bertiup ke utara, sehingga Riau jadi korban.
Plt Gubri juga berterima kasih kepada pihak TNI dan Polri yang terus menambah personilnya untuk memadamkan hot spot di Riau. Plt Gubri juga berharap bantuan kesehatan dari Kementerian Kesehatan menyusul banyaknya warga Riau yang terserang ISPA dan penyakit lainnya akibat kabut asap. "ISPU di Riau sangat mengkhawatirkan. Kita sangat berharap ada bantuan kesehatan dari pusat," harapnya.
Dalam rapat itu juga dibahas tentang masa depan lahan-lahan yang terbakar. Panglima TNI Gatot meminta agar lahan-lahan yang sudah terbakar tidak boleh dijadikan kebun, tapi dihutankan lagi.
Sementara Kapolri Badrodin meminta agar para pemilik perusahaan, komisaris, termasuk jajaran direksi yang terlibat pembakaran, segera di-blacklist dan diumumkan ke publik agar mereka jera."Jadi selain sanksi hukum, juga diberi sanksi lain, yakni di-blacklist. Jadi ke depan mereka tidak bisa lagi macam-macam," pintanya.
Saran kedua petinggi negara itu langsung diamini dan diakomodir Luhut selaku pimpinan rapat. Luhut menyatakan setuju. Bahkan Luhut juga meminta agar Kapolri segera memerintahkan para Kapolda agar segera menangkap dan mengadili para pembakar, termasuk perusahaan yang terbukti terlibat. "Tidak ada lagi main-main," tegas Jenderal dari angkatan darat itu.
Di akhir rapat, Luhut juga meminta semua kepala daerah untuk menginventarisir gambut di wilayah masing-masing. Sebab ada sekitar 4,8 juta hektar gambut yang diberikan izin untuk perkebunan. Padahal, tegasnya, hal itu jelas dilarang."Setahu saya, gambut tidak boleh diberikan izin untuk perkebunan. Ini sudah menyalahi," pungkasnya.
Sepuluh hari ke depan, rakor serupa akan kembali digelar di Kementerian LHK. Jaksa Agung juga diminta Luhut untuk hadir karena terkait penegakan hukum. "Nanti kita evaluasi lagi. Kita semua harus berupaya keras agar dalam beberapa hari ini, semua titik api sudah padam," demikian Luhut.**
     		
| Editor | : | TIM.Humas | 
| Kategori | : | Nasional | 
							Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com						
											
	Komentar Anda
	Berita Terkait
  Berita Pilihan
  
        
                        Internasional
        

        		Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
        
			Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025   
        		Rabu 09 Juli 2025
            
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
        		Rabu 11 Juni 2025
            
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
        		Kamis 08 Mei 2025
            
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
        
                        Politik
        

        		Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
        
			Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
        		Jumat 17 Oktober 2025
            
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
        		Minggu 05 Oktober 2025
            
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
        		Rabu 27 Agustus 2025
            
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
         Nasional         
        

        		Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
        
			Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
        		Jumat 24 Oktober 2025
            
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
  Terpopuler
01
            Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
            
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har        02
            Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
            
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern        03
            Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
            
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan        04
            Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
            
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK        05
            Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
            
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta  Klarifikasi Harta ke KPK        
  
         Pekanbaru         
        

        		Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
        
			Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Senin 20 Oktober 2025
            
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Selasa 07 Oktober 2025
            
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
        		Rabu 01 Oktober 2025
            
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim  Ditreskrimsus Polda Riau