Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Permendagri 32 tahun 2011 dan 39 tahun 2012
Pemkab Rohil Jalankan Permendagri 32 tahun 2011 dan 39 tahun 2012
Kamis 10 September 2015, 05:38 WIB
Plt sekda Rohil drs. Surya Arfan.MSi

BAGAN SIAPIAPI. Riaumadani. com - Sampai saat ini tak sepeser pun dana bentuk hibah dicairkan oleh Pemkab Rohil. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011  dan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012.
 
Demikian ditegaskan Plt Sekdakab Rohil, H Surya Arfan, saat diwawancarai wartawan, Selasa (8/9/2015), di Bagan Siapiapi. "Belum bisa kita cairkan karena ada kendala  regulasi yang harus dipatuhi dan tidak bisa dilanggar sesuai Permendagri tentang tahapan pencairan dana hibah dan bansos," kata Sekda.
 
Sekda menambahkan, dana hibah ini termasuk bansos. Misalkan dana hibah anak yatim termasuk pos bantuan sosial dan hibah lainnya. "Dana ini baru bisa dipropses dan  cairkan apabila sudah melalui prosedur," jelas Sekda.
 
Adapun prosedurnya masing-masing organisasi mengajukan proposal ke Pemkab, dalam hal ini ke Bupati, kemudian Bupati arahkan ke Satker.
 
 Misalkan dana anak yatim masuk Bagian Kesra Setdakab Rohil.   "Selanjutkan akan dilakukan verivikasi oleh tim verivikasi dari Kesra dan dilanjutkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dalam hal Ini, Sekretaris Daerah.
 
Apabila memungkinkan dan dananya cukup baru dimasukan. Lalu akan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk dimasukkan ke APBD," jelas Sekda.
 
Untuk proposal masuk tahun ini, semuanya masuk pada tahun 2015, sehingga tak melalui prosedur verifikasi dan hasilnya sekarang tak bisa dicairkan. "Penyerahan proposal
 
harus sebelum penetapan APBD dan masuk dalam RKPD. Tahun ini semua proposal baru, sehingga tak bisa dicairkan sampai saat ini," tegas mantan Kadisdik Rohil itu.
 
Mengingat masih dalam tahapan sosialisasi, makanya setiap dana hibah dan bansos yang masuk tahun 2015 akan dialihkan pada APBD-P Rohil 2015.
 
"Makanya untuk APBD Murni tak ada yang cair, karena kita buat kebijakan masuk APBD-P dan terakhir tahun ini. Tahun depan tak bisa lagi," jelasnya.
 
Untuk itulah, bagi organisasi yang mau mengajukan proposal harus sudah dimulai, apabila masuk tahun 2015. Baru bisa dicairkan tahun 2016, begitu selanjutnya paling  lama setahun sebelum pencairan harus sudah diusulkan.
 
Solusi lainnya adalah, apabila tak mau mengantarkan ke SKPD langsung, maka masyarakat bisa memasukkannya ke dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbag) tingkat 
Kecamatan Februari 2016 dan Musrenbag tingkat Kabupaten bulan April.
 
Untuk bansos dan hibah 2015, masih menunggu pengesahan APBD-P oleh DPRD. "Mudah-mudahan bisa cepat dan dana usulan masyarakat bisa segera dicairkan," terangnya.

Untuk  RKPD tahun 2016 telah diserahkan oleh Pemkab Rohil ke Provinsi dengan total sekitar Rp4 triliun.
 
"Jadi sekarang penga-juan hibah dan bansos lebih tertib dan memang harus masuk dalam APBD. Kalau dulu saat butuh langsung bisa mengajukan, namun ini tahun terakhir dan 
mulai 2016 wajib masuk dalam RKPD untuk dilanjutlkan masuk dalam APBD," pungkas Sekda. **




Editor : Tam.Ro
Kategori : Rohil
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top