Selasa, 8 Oktober 2024

Breaking News

  • Ketua Umum KEA'98 Joko Priyoski: UU MD3 Tahun 2019 Ambigu, Harus Direvisi   ●   
  • Pjs Bupati Siak Indra: Festival Film Pendek Siak Ruang Bagi Penggiat Seni Untuk Tampilkan Karya Terbaik.   ●   
  • Sikap Mencintai Lingkungan Perlu Ditanamkan Sejak Usia Dini   ●   
  • Tahanan Kabur Melompat di Jembatan Batang Lubuh Berhasil Diamankan Polres Rohul   ●   
  • Pj Bupati Siak Indra Purnama: Penilaian EKK Upaya Mengukur Kinerja Kecamatan   ●   
75 Pendaki Korban Erupsi Gunung Merapi Sumbar Ditemukan
23 Jenazah Erupsi Gunung Marapi Berhasil Diidentifikasi dan Telah Dijemput Keluarga
Kamis 07 Desember 2023, 10:49 WIB

75 Pendaki Korban Erupsi Gunung Merapi Sumbar Ditemukan, 23 Jenazah Erupsi Gunung Marapi Berhasil Diidentifikasi dan Telah Dijemput Keluarga


RIAUMADANI. COM, SUMATERA BARAT - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dari Polda Sumatera Barat bersama tim forensik Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi memastikan berhasil mengidentifikasi seluruh jenazah korban erupsi Gunung Merapi.

Semua pendaki gunung yang menjadi korban erupsi Gunung Merapi di Sumatera Barat telah ditemukan. Total ada 75 pendaki dengan rincian 52 selamat dan 23 meninggal dunia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, Agam Ichwan Pratama Danda mengatakan pendaki terakhir dalam keadaan meninggal dan telah teridentifikasi terakhir ditemukan pada Rabu, (6/12/2023). Rencananya, operasi pencarian korban erupsi merapi akan ditutup karena semua pendaki telah ditemukan.

"Semua korban sudah ditemukan, terakhir satu orang meninggal dunia. Dengan begitu untuk pencarian dan pertolongan yang dikomandoi rekan Basarnas, sesuai hasil rapat evaluasi tadi dan sudah ditemukan, operasi SAR kita tutup," ujar Ichwan, Kamis, (7/12/2023).

Meski begitu, BPBD Kabupaten Agam akan tetap mengaktifkan posko tanggap darurat. Menurut Ichwan, pembukaan posko tersebut bertujuan agar apabila ada pihak yang masih mencari anggota keluarganya dapat berkoordinasi lebih lanjut di posko tersebut.

"Tapi untuk BPBD, posko tanggap darurat masih akan kita aktifkan dalam situasi darurat ini, karena mana tahu ada keluarga yang mencari anggota keluarganya maka bisa mencari ke sini (posko) dengan membawa data valid dan kami lebih sarankan apabila ada yang mencari untuk datang ke posko karena kalau lewat telepon rawan miskomunikasi," tambahnya.

Sementara itu, pihak BPBD juga direncanakan akan berkoordinasi dengan lintas instansi mulai dari instansi yang menangani sektor pertanian, kehutanan, hingga kesehatan guna menangani dampak lanjutan dari erupsi Gunung Marapi ini.

Ia juga memberikan imbauan kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 km dari puncak. Selain itu, masyarakat yang berada di 4 kecamatan terdekat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.

Untuk identifikasi korban Kabiddokkes Polda Sumatera Barat, Lisda Cancer mengatakan,
"Malam ini sudah diselesaikan proses identifikasi seluruh korban, satu lagi terakhir sesuai data pendaki terdaftar atas nama Siska Afrina (22). Total 23 berhasil diidentifikasi," kata Kabiddokkes Polda Sumatera Barat, Lisda Cancer, Rabu (06/12/2023) malam.

Ia mengungkap identifikasi jenazah korban dilakukan dengan pencocokan sidik jari dan data medis lain serta pengenalan ciri-ciri khas korban.

Lisda memastikan seluruh korban juga telah dijemput dan diantarkan ke keluarga masing-masing hingga tidak ada lagi jenazah yang berada di kamar jenazah.

"Semua sudah dijemput keluarganya. Selain 23 korban meninggal, saat ini ada 10 korban yang dirawat di tiga rumah sakit di Sumatera Barat," jelas Lisda, sebagai mana dikutip dari laman antarasumbarcom, Kamis pagi tadi.

Ia menyebutkan tiga korban selamat dirawat di RSAM Bukittinggi, empat korban di RSUD Padang Panjang, dua orang di Rumah Sakit M.Jamil Padang dan satu lainnya di RS. Bhayangkara.

Tim DVI membantah informasi yang beredar di masyarakat tentang adanya korban erupsi berumur tujuh tahun yang ikut dalam pendakian.

"Tidak, Tim tidak menemukan adanya korban berusia tujuh tahun dalam proses identifikasi," kata Lisda.

Menurutnya tidak ada kesulitan besar saat mengidentifikasi jenazah korban erupsi yang sebagian besar mengalami luka bakar.

"Tidak ada kesulitan, semua bisa cepat dikenali. Untuk penyebab kematian kami tidak melakukan otopsi, hanya identifikasi pengenalan identitas," katanya.

Ia menambahkan, Tim DVI segera menyesuaikan keadaan sesuai perintah dari posko pusat evakuasi Marapi.

"Jika masih ada penyisiran, kami akan terus mengawal. Dan jika dihentikan akan segera kami sesuaikan," pungkasnya.

Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu yang masih simpang siur dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Harap selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat.

Berikut adalah daftar korban jiwa meninggal dunia yang telah teridentifikasi:

1. Muhammad Adan (21)

2. Muhammad Teguh Amanda (19)

3. Nazahra Adzin Mufadhol (22)

4. Muhammad Alfikri (19)

5. Nurva Afitri (27)

6. M. Wilki Syaputra (20)

7. Divo Suhandra (26)

8. Afranda Junaidi (26)

9. Wahlul Alde Putra (19)

10. Riski Rahmat Hidayat (20)

11. Reyhani Zahra Fadli (18)

12. Filhan Alfiqh Faizin (18)

13. Aditya Prasetyo (20)

14. Yasirli Amri (20)

15. Irfandi Putra (21)

16. Muhammad Iqbal (23)

17. Ilham Nanda Bintang (21)

18. Novita Intan Sari (39)

19. Lenggo Baren (19)

20. Zikri Habibi (19)

21. Liarni (22)

22. Frengki Chandra Kusuma (23)

23. Siska Alfina

(**)




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top