Serapan APBD 2015 
			
			Poto int 
			
					
										Serapan APBD 2015 Provinsi Riau Keempat Terendah di Indonesia
			
        		Selasa 11 Agustus 2015, 05:32 WIB
        
			Poto int 
     			PEKANBARU. Riaumadani.com - Hasil mengecewakan ditorehkan Pemprov Riau dalam pemanfaatan dana ABPD tahun 2015. Hal itu setelah pemerintah pusat menempatkan Riau pada daerah nomor empat di Tanah Air, yang realiasi APBD-nya rendah.  
Kondisi itu diakui Asisten II Setdaprov Riau, Masperi. Menurutnya, realisasi APBD Riau tahun 2015 berada pada posisi terendah keempat di Indonesia. Di mana hingga 30 Juli lalu, resapan ABPD Riau 2015 baru mencapai 22,66 persen.
Dengan serapan yang terhitung kecil tersebut, menasbihkan capaian buruk kinerja Pemprov Riau dalam berapa kurun waktu terakhir.
Menurut Masperi, ada beberapa faktor yang membuat serapan APBD Riau tak maksimal. Di antaranya pergerakan pembangunan yang lamban, sehingga membuat serapan APBD tidak berjalan maksimal.
"Macam-macam. Dulu ada transisi, kemudian ada masalah anggaran yang tak bisa digunakan sampai saat ini, ada anggaran yang tak bisa dilaksanakan," ujarnya.
Lebih lanjut, Masperi mencontohkan serapa dana APBD di Dinas Bina Marga Riau. Di dinas ini saja, ada anggaran dana sebesar Rp810 miliar yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun ini. "Ini yang ingin kita ketahui, apa penyebabnya," tambahnya.
Selain itu, faktor kehati-hatian akibat tingginya pengawasan, turut menyumbang lambatnya pergerakan realisasi anggaran di seluruh satuan kerja di lingkungan Pemprov Riau.
Meski begitu, Masperi mengaku sedikit lega, sebab selama Agustus ini justru realisasi sedikit bergerak, yakni untuk realisasi fisik sudah mencapai 39 persen, sementara realisasi keuangan sudah 23,9 persen. "Kalau ini saya tidak tahu di posisi berapa, kalau yang terendah nomor empat itu waktu terhitung 30 Juli tadi," ujarnya.
Disayangkan
Menyikapi kondisi itu, Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Aparatur Negara [Penjara] Pekanbaru, Taufik, SH, mengaku sangat menyayangkan. Menurutnya, dengan komposisi struktur di Pemprov Riau saat ini, seharusnya kondisi ini bisa dihindari. Apalagi, para pejabat yang saat ini menduduki kepala satuan kerja, adalah hasil assessment. Artinya, mereka yang duduk dan dipercaya menjabat adalah orang-orang hasil saringan yang ketat, sehingga diharapkan kinerja mereka bisa lebih baik dari pejabat sebelumnya.
"Setidaknya, seperti itulah harapan kita saat assessment dilakukan. Artinya, pejabat yang ada saat ini di Pemprov Riau adalah hasil saringan yang ketat, sehingga kualitas mereka dapat diharapkan. Namun yang kita informasinya malah seperti itu. Ini yang disayangkan," ujarnya.
Menurutnya, akan lebih tragis lagi bila penyebab rendahnya serapan, karena faktor yang sama seperti yang dialami para pejabat sebelumnya. Yakni ketakutan akan terjerat masalah hukum, bila dinilai melanggar aturan. "Itu artinya mereka juga sama dengan pejabat sebelumnya. Kita memang tak tahu pasti bagaimana pertanyaan yang diajukan kepada mereka saat proses assessment beberapa waktu lalu. Seharusnya, mereka sudah punya solusi bila menghadapi masalah yang sama," tambahnya.
Kepada Plt Gubri, Taufik juga berharap agar bisa mengingatkan jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi. "Ini akan menjadi sorotan masyarakat. Karena itu wajar bila Pemprov Riau dituntut untuk bekerja lebih keras lagi. Apalagi APBD kan tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat," tandasnya.**
     		
Kondisi itu diakui Asisten II Setdaprov Riau, Masperi. Menurutnya, realisasi APBD Riau tahun 2015 berada pada posisi terendah keempat di Indonesia. Di mana hingga 30 Juli lalu, resapan ABPD Riau 2015 baru mencapai 22,66 persen.
Dengan serapan yang terhitung kecil tersebut, menasbihkan capaian buruk kinerja Pemprov Riau dalam berapa kurun waktu terakhir.
Menurut Masperi, ada beberapa faktor yang membuat serapan APBD Riau tak maksimal. Di antaranya pergerakan pembangunan yang lamban, sehingga membuat serapan APBD tidak berjalan maksimal.
"Macam-macam. Dulu ada transisi, kemudian ada masalah anggaran yang tak bisa digunakan sampai saat ini, ada anggaran yang tak bisa dilaksanakan," ujarnya.
Lebih lanjut, Masperi mencontohkan serapa dana APBD di Dinas Bina Marga Riau. Di dinas ini saja, ada anggaran dana sebesar Rp810 miliar yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun ini. "Ini yang ingin kita ketahui, apa penyebabnya," tambahnya.
Selain itu, faktor kehati-hatian akibat tingginya pengawasan, turut menyumbang lambatnya pergerakan realisasi anggaran di seluruh satuan kerja di lingkungan Pemprov Riau.
Meski begitu, Masperi mengaku sedikit lega, sebab selama Agustus ini justru realisasi sedikit bergerak, yakni untuk realisasi fisik sudah mencapai 39 persen, sementara realisasi keuangan sudah 23,9 persen. "Kalau ini saya tidak tahu di posisi berapa, kalau yang terendah nomor empat itu waktu terhitung 30 Juli tadi," ujarnya.
Disayangkan
Menyikapi kondisi itu, Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Aparatur Negara [Penjara] Pekanbaru, Taufik, SH, mengaku sangat menyayangkan. Menurutnya, dengan komposisi struktur di Pemprov Riau saat ini, seharusnya kondisi ini bisa dihindari. Apalagi, para pejabat yang saat ini menduduki kepala satuan kerja, adalah hasil assessment. Artinya, mereka yang duduk dan dipercaya menjabat adalah orang-orang hasil saringan yang ketat, sehingga diharapkan kinerja mereka bisa lebih baik dari pejabat sebelumnya.
"Setidaknya, seperti itulah harapan kita saat assessment dilakukan. Artinya, pejabat yang ada saat ini di Pemprov Riau adalah hasil saringan yang ketat, sehingga kualitas mereka dapat diharapkan. Namun yang kita informasinya malah seperti itu. Ini yang disayangkan," ujarnya.
Menurutnya, akan lebih tragis lagi bila penyebab rendahnya serapan, karena faktor yang sama seperti yang dialami para pejabat sebelumnya. Yakni ketakutan akan terjerat masalah hukum, bila dinilai melanggar aturan. "Itu artinya mereka juga sama dengan pejabat sebelumnya. Kita memang tak tahu pasti bagaimana pertanyaan yang diajukan kepada mereka saat proses assessment beberapa waktu lalu. Seharusnya, mereka sudah punya solusi bila menghadapi masalah yang sama," tambahnya.
Kepada Plt Gubri, Taufik juga berharap agar bisa mengingatkan jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi. "Ini akan menjadi sorotan masyarakat. Karena itu wajar bila Pemprov Riau dituntut untuk bekerja lebih keras lagi. Apalagi APBD kan tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat," tandasnya.**
| Editor | : | TAm.HR.Gr | 
| Kategori | : | Nasional | 
							Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com						
											
	Komentar Anda
	Berita Terkait
  Berita Pilihan
  
        
                        Internasional
        

        		Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
        
			Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025   
        		Rabu 09 Juli 2025
            
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
        		Rabu 11 Juni 2025
            
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
        		Kamis 08 Mei 2025
            
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
        
                        Politik
        

        		Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
        
			Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
        		Jumat 17 Oktober 2025
            
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
        		Minggu 05 Oktober 2025
            
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
        		Rabu 27 Agustus 2025
            
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
         Nasional         
        

        		Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
        
			Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
        		Jumat 24 Oktober 2025
            
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
  Terpopuler
01
            Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
            
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har        02
            Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
            
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern        03
            Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
            
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan        04
            Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
            
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK        05
            Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
            
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta  Klarifikasi Harta ke KPK        
  
         Pekanbaru         
        

        		Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
        
			Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Senin 20 Oktober 2025
            
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Selasa 07 Oktober 2025
            
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
        		Rabu 01 Oktober 2025
            
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim  Ditreskrimsus Polda Riau