Senin, 6 Mei 2024

Breaking News

  • Rakor Pemda dan Pemdes se-Riau, Laporan Angka Stunting Siak 2023 Turun 11,6 Persen   ●   
  • Silaturahmi dengan Tim Binfungtaswilnas Mabes TNI, Wabup Bagus Sampaikan Kondisi Abrasi   ●   
  • Rugikan Negara Rp22 M, Mantan Bupati Kuansing Sukarmis di Tahan Kejari   ●   
  • Pemkab Bengkalis Terima Bantuan Alat Aksesibilitas Tahun 2024 Dari Kemensos RI   ●   
  • Menhub Budi : Peralihan Aset dibutuhkan untuk optimalisasi Operasional Bandara   ●   
Tidak Mendapatkan Tanah Hibah Penghulu Sri Gemilang Bangun Musholla di DAS Sekarang Kondisinya Rusak
Rabu 28 Juni 2023, 15:11 WIB

RIAU MADANI. COM. KOTO GASIB - Pembangunan sebuah Musholla merupakan tujuan yang sangat mulia dengan fungsinya sebagai tempat ibadah bagi kaum muslimin, serta untuk kegiatan keagamaan lainnya seperti mengaji, wirid yasin dan juga bisa berfungsi untuk pertemuan majelis lainnya yang bersifat keagamaan khusus umat islam.

Selain itu juga biasanya bangunan sebuah Musholla mempunyai bentuk, karateristik dan punya ciri khas khusus tersendiri seperti bangunan sebuah Masjid, namun bentuk Musholla agak sedikit lebih kecil dari bangunan Masjid yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan tentunya lokasi berdiri bangunan biasanya berada pada pemukiman penduduk yang berasal dari tanah hibah atau wakafnya masyarakat sekitar

Berbeda jauh halnya dengan pembangunan sebuah Musholla di Kampung Sri Gemilang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak, yang dibangun oleh Pemerintah Kampung Sri Gemilang menggunakan dana provinsi dengan sumber dana dari PBP tahun 2022, besar biaya Rp.46.635.700

Bangunan Musholla didirikan pada lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) tepatnya di dalam Sungai. Disekitarnya merupakan Kawasan Wisata Mangrove dengan kondisi saat ini sudah hancur, tidak terurus, rusak berat bahkan sudah lama ditutup karena kayu trek jembatannya sudah lapuk dan banyak yang hancur bahkan tidak ada lagi

Sementara itu Penghulu Sri Gemilang Eswandi Candra ketika ditanya kenapa tidak dibangun Mushollanya di darat agar bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar seperti fungsinya sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya.

Eswandi mengatakan tidak mendapatkan," hibah lahan dari masyarakat, sementara kalau di bangun dalam sungai boleh-boleh saja," ujarnya

Lanjutnya lagi, "Maka dibangunlah Musholla lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Karena harus menyesuaikan, kalau disungai itu boleh karena DAS," Ucap Penghulu Eswandi

Menurut informasi dari masyarakat yang melewati jalan arah sungai tersebut, pada Selasa (27/06/2023) menyebutkan, "bahwa Musholla yang telah dibangun tersebut sampai saat ini belum pernah dimanfaatkan oleh masyarakat, karena letaknya di sungai, bahkan bentuk Mushollanya seperti rumah biasa saja, hanya plong begitu saja tidak seperti bentuk Musholla pada umumnya

"Katanyo itu Musholla, itu tak pernah dimanfaatkan untuk ibadah, kelihatanyo hanya seperti pondok biaso sajo, tak macam musholla pada umumnyo," ucap warga yang lewat disekitar sungai tersebut dengan dialek bahasa daerahnya. (red**01)




Editor : Tis
Kategori : Siak
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top