Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Bupati Bengkalis Ikuti HLM Tim TPID se-Provinsi Riau Tahun 2023
Selasa 14 Maret 2023, 06:22 WIB

RIAUMADANI.COM. PEKANBARU – Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis Toharuddin menghadiri acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Riau yang bertempat di Ballroom Hotel Aryaduta Pekanbaru, Jum’at (10/3/2023) siang.

Acara yang di hadiri oleh Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau ini mengangkat tema “Stabilitas Harga Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)”.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan bahwa kebijakan pengendalian inflasi daerah Provinsi Riau pada tahun 2023 ini menggunakan kerangka 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau senantiasa memperkuat sinergi kebijakan pengendalian inflasi melalui penguatan strategi 4K ini sepanjang tahun 2023,” katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tersebut.

Gubri menyebutkan, untuk keterjangkauan harga ini dilakukan melalui program pasar murah. Ia menyebutkan, pelaksanaan pasar murah sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat secara rutin di 12 kabupaten/kota dengan menitikberatkan frekuensi di 3 kota sampel indeks harga konsumen yaitu Kota Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan.

Menurut Syamsuar, pelaksanaan pasar murah ini utamanya menjelang periode resiko terjadinya inflasi misalnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah kebutuhan pokok akan terus meningkatkan. Pemerintah harus bisa menjamin ketersediaan bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga.

Datuk Seri Setia Amanah ini juga mengungkapkan, untuk ketersediaan pasokan dilakukan dengan digital farming yaitu perluasan implementasi digital farming melalui demplot pada mitra atau klaster binaan untuk meningkatkan produktivitas.

Selanjutnya melakukan peningkatan produksi padi melalui scalling-up implementasi teknologi Intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik (IPAT-BO) secara gradual pada lahan sawah di Kabupaten Kampar.

Gubri melanjutkan, untuk kegiatan kerja sama antar daerah dengan perluasan implementasi kerjasama antar daerah Business to Business atau B2B utamanya pada komoditas beras, aneka cabai, telur, ayam ras, bawang merah, daging sapi, dan sebagainya. Sedangkan untuk pengendalian inflasi melalui kelancaran distribusi dilaksanakan dengan Subsidi Ongkos Angkutan (SOA), bersinergi dengan Pemda untuk menjalankan program subsidi ongkos angkut untuk pengiriman komunitas pangan strategis.

Kemudian, melakukan koordinasi dan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), melalui penguatan mekanisme hubungan kerja antar TPID provinsi dengan TPID kabupaten/kota, untuk optimalisasi dan sinergi upaya yang dilakukan demi menekan disparitas harga antar kabupaten/kota melalui kegiatan yang bersifat koordinatif yang dilakukan secara periodik.

“Optimalisasi data ketahanan pangan pemutakhiran data serta produksi lokal Riau, khususnya untuk komoditas pangan strategis seperti beras, cabai, dan telur untuk memetakan rantai pasok (rantai distribusi) komoditas dan identifikasi kerawanan pemicu inflasi,” ucapnya.

Syamsuar menerangkan untuk program pengendalian inflasi komunikasi efektif itu dilakukan melalui sosialisasi penggunaan produk pangan olahan seperti cabai kering, cabai olahan, daging beku, dan sebagainya.

Sementara itu Toharudin usai rakor tersebut mengatakan bahwa kita di daerah tentu mengikuti berbagai petunjuk dan arahan pimpinan serta Pemerintah Provinsi Riau dalam penanganan inflasi untuk kestabilan ekonomi di daerah.

Menurutnya, terkait menghadapi HBKN, sejauh ini kebutuhan pokok Kabupaten Bengkalis masih dalam keadaan stabil dan kondusif. Namun tetap terus dilakukan pantauan dan kontrol agar masyarakat tidak kewalahan dalam mendapatkan kebutuhan pokok.*INFOTORIAL

 




Editor : Tis
Kategori : Bengkalis
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top