Selasa, 4 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
Gubri H. Syamsuar Dukung Bupati Meranti H.M. Adil Soal DBH Migas
Kamis 15 Desember 2022, 06:41 WIB
Gubernur Riau, Syamsuar dan Bupati Meranti, M Adil

RIAUMADANI. COM, PEKANBARU - Publik selama ini mengetahui Gubernur Riau, Syamsuar dan Bupati Meranti, M Adil selalu bersebrangan dalam kebijakan pemerintah.

Menariknya, jika bicara soal jatah DBH Migas dari pusat ke daerah, Gubri, Syamsuar justru mengaku sependapat dengan Bupati Meranti, M Adil.

Hal ini karena Syamsuar dan M Adil sama-sama menilai pembagian DBH migas masih kurang merata dan tidak adil bagi daerah penghasil migas.

"Bukan hanya belum merata saja, tapi kalau menurut saya belum secara adil sesuai dengan potensi wilayah masing-masing," ucap Suamsiar dilansir tribunpekanbaru.com, Rabu (14/12/2022).

Syamsuar menuturkan, potensi yang berkaitan dengan pendapatan negara berasal dari masing-masing daerah penghasil.

"Harusnya pembagian DBH itu sesuai dengan porsinya. Kalau Malacca Strait (ladang minyak di kabupaten Meranti) tidak juga, karena ada yang besar dan ada yang tidak," tuturnya.

"Seperti Bengkalis, kalau sama dibagi merata marah lah dia, karena di sana (Bengkalis) besar. Makanya harus sesuai porsi," sambungnya.

Meski begitu, Gubri Syamsuar mengungkapkan, pendapatan negara ini tidak hanya untuk daerah penghasil. Namun daerah penghasil harus membantu daerah-daerah bukan penghasil.

"Karena kita ini Negara Kesetuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi tidak mungkin daerah tak berhasil kita biarkan. Jadi harus ada subsidi silang," sebutnya.

Gubernur Riau mengaku, pihaknya dari Asosiasi Pemerintah Provinsi akan membahas persoalan pembagian DBH ini dengan Presiden.

"Kebetulan saya juga pengurus asosiasi pemerintah Provinsi. Kemarin di Solo bertemu dengan teman-teman gubernur, dan sudah sepakat nanti kami pada Januari 2023 kita akan rapat. Karena persoalan ini tidak bisa putus dengan Menteri, tapi harus Presiden," terangnya.

"Namun kami bicarakan dulu bersama gubernur se-indonesia. Sebab aspirasi Provinsi sama juga aspirasi Kabupaten/kota," pungkasnya.(*)
      

   t




Editor : TIS
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top