Sabtu, 4 Mei 2024

Breaking News

  • TAUFIK HIDAYAT KETUA MPC, PP, INHU, BALON BUPATI, RESMI DAFTAR KE PARTAI NASDEM   ●   
  • Usai Dipugar, Bupati Kasmarni Resmikan Kelenteng Tri Dharma Hun Bin Kuan Siak Kecil   ●   
  • Majukan Pertanian di Meranti, Plt Bupati Asmar Temui Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qalbi.   ●   
  • STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”   ●   
  • Wabup Indra Gunawan Beri Apresiasi Pada Guru Tanpa Bosan Meningkatkan SDM Begi Generasi Bangsa   ●   
Dukung Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Bono
Festival Bekudo Bono Kembali Digelar, Zukri: Pemkab Sangat Serius Membangun Kawasan Pariwisata Bono
Selasa 15 November 2022, 06:34 WIB
Bupati Pelalawan H Zukri mengatakan Pemkab sangat serius membangun kawasan pariwisata Bono.

RIAUMADANI. COM. PELALAWAN - Teluk Meranti - Gubernur Riau Syamsuar secara resmi membuka Festival Bekudo Bono (Bono Surfing) di Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan pada Jumat, (11/11/2022).

Festival Bekudo Bono Event olahraga surfing yang berbasiskan budaya dengan menggabungkan olahraga surfing modern dan surfing tradisional yang dilakukan di atas gelombang sungai yang cukup unik dan baru hanya ditemukan di Provinsi Riau yang dinamakan Gelombang Bono, Bono merupakan ombak yang tercipta di daerah muara Sungai Kampar karena pertemuan arus dari sungai dan laut. Tinggi gelombang bisa mencapai 10 meter lebih pada bulan ini karena pengaruh bulan purnama.

Pada awalnya, gelombang bono ditemukan oleh dua orang bore-rider (peselancar) asal Brasil dan Perancis, kini gelombang bono yang dulu ditakutkan akibat suaranya yang menggelegar oleh masyarakat sekitar dijadikan ajang adu jago para peselancar lokal dan internasional. Kegiatan menaklukkan gelombang raksasa ini terangkum dalam Festival Bekudo Bono. Ada dua kategori yang dipertandingkan, lokal dan profesional. Pada kategori lokal para peselancar akan beradu tangkas menaklukkan gelombang raksasa di Teluk Rimba Putus yang terpisah 30 km dari Sungai Kampar. Selama lima tahun terakhir, gelombang Bono Sungai Kampar mulai terkenal karena kerap dikunjungi peselancar nasional dan internasional. Fenomena alam itu terbilang langka karena atau disebut tidal wave di sungai itu berdurasi lama hingga sekitar satu jam.


Tampak hadir dalam Festival Bekudo Bono (Bono Surfing) 2022 antara lain Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Pelalawan Zukri, Istri Bupati Pelalawan Sella Pitaloka, Wakil Bupati Pelalawan Nasarudin beserta istri, Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq, anggota DPRD propinsi Riau Sewitri, Kepala Basarnas Provinsi Riau, I Nyoman Sidakarya, Camat Teluk Meranti Raja Eka Putra, Perwakilan Perusahaan serta seluruh undangan yang hadir.

Dalam sambutan pembukaan Festival Bekudo Bono (Bono Surfing) 2022 Bupati Zukri mengungkapkan, acara ini dilaksanakan setelah vakum selama dua tahun karena adanya wabah pandemi Covid-19.

“Salah satu faktor pendukung kemajuan pariwisata suatu daerah adalah fasilitas pendukung seperti akses jalan menuju ke Teluk Meranti ini. Untuk itu, mohon dukungan dari Pemprov Riau karena akses jalan ke Teluk Meranti ini merupakan akses jalan Provinsi Riau,” ujarnya.

Kemudian, Bupati Pelalawan H Zukri mengatakan bahwa pihaknya sangat serius membangun kawasan pariwisata Bono.

Selain menyiapkan lahan sekira 600 hektar, pihaknya tahun depan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk membangun turap Sungai Kampar dimana gelombang Bono terjadi. Ini menurutnya sangat penting, untuk mengantisipasi abrasi akibat besarnya gelombang Bono.


Sudah banyak rumah maupun bangunan yang hancur akibat abrasi ini. Festival Bekudo Bono (Bono Surfing) 2022 ini diikuti peselancar lokal dan internasional. Kegiatan ini ditandai dengan memukul gong secara bersama-sama sebanyak tujuh kali yang mengambarkan 7 gelombang besar Bono (Seven Ghost). Acara pun berjalan dengan lancar dan sukses.

Pada event kali ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar hadir dan membuka acara bersama Bupati Pelalawan H Zukri.

Banyak harapan disampaikan, mengingat Gelombang Bono yang sudah mendunia, semestinya bisa menjadi icon baru pariwisata Riau bahkan Indonesia.

Keterbatasan infrastruktur pendukung menjadi persoalan yang perlu dukungan semua pihak. Tidak saja pemerintah daerah, tapi juga pemerintah pusat, bahkan swasta.

"Kita harus bersinergi untuk mengembangkan pariwisata Bono ini. Harus ada pihak swasta yang bisa kita gandeng untuk pengembangan kawasan Bono ini," tegas Syamsuar , Jumat (11/11/2022).

Gubri Syamsuar memberi contoh kawasan Mandalika atau Bintan, Kepri yang berkembang karena dukungan Pemerintah Pusat dan juga pihak swasta.

Lanjutnya gubri, bahwa tidak mungkin pengembangan kawasan pariwisata Bono di Sungai Kampar, Teluk Meranti, sepenuhnya mengandalkan keuangan daerah. Baik kabupaten maupun provinsi. "Makanya kita harus bersinergi," tegasnya lagi.

Gubri Syamsuar juga menyarankan agar Festival Bekudo Bono didukung atau digandeng dengan event-event lain, sehingga wisatawan yang datang tidak sekedar melihat gelombang Bono, tapi juga menikmati acara lain, yang tak kalah menarik.

"Sehingga wisatawan semakin tertarik untuk datang ke Teluk Meranti ini," harapnya.


Pemprov Riau sudah membangun jalan lintas Bono. Diperkirakan tinggal 10 km lagi yang masih sirtu, sehingga secara umum jalan menuju lokasi Bono sudah baik.

Pada festival tahun ini, selain diramaikan para peselancar lokal, juga datang 11 peselancar dari mancanegara, antara lain dari Inggris, Kuawit, Singapura, Rusia dan Australia.

Gelombang Bono akan mencapai puncaknya pada hari ini dan besok (11 dan 12/11/2022). Banyak wisatawan yang bahkan rela tidur di tenda-tenda demi melihat gelombang yang berjuluk seven ghost itu. * Advetorial





Editor : TIS
Kategori : Pelalawan
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top