Jumat, 26 April 2024

Breaking News

  • Bupati Bengkalis Ajak Petani Kelola Lahan dan Pekarangan Secara Optimal   ●   
  • Truk Bermuatan Minyak Mentah Diduga Ilegal Dari Jambi Bebas Lalu Lalang di Wilkum Propinsi Riau   ●   
  • Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB   ●   
  • Wabup Husni Merza Audiensi Bersama Ditjen Bina Perencanaan, Tata Ruang Wilayah I Kementerian ATR/BPN   ●   
  • Maju Pilkada Meranti, H.Masrul Kasmy Daftar ke PKB, PDIP dan Demokrat   ●   
Tidak Adanya Plank Proyek
Perkerjaan Siluman Dilakukan PJ Kades Mengkopot, Ketua PEKAT IB Meranti Minta APH Untuk Usut Tuntas.
Rabu 07 September 2022, 09:11 WIB

SELATPANJANG - Proyek pembangunan jalan H. Ibrahim dan jalan kenaga didesa mengkopot, kecamatan tasik putripuyu yang menggunakan anggaran dana desa (ADD) pada tahun 2022, sejak dimulainya proyek tersebut dikerjakan tidak ada satupun papan nama proyek yang dipasangkan oleh pemerintah Desa.

Pasalnya proyek pembangunan jalan tersebut bersumber dari alokasi dana desa yang dibangunkan di jalan H. Ibrahim dengan pagu anggaran, Rp. 52.722.400, dan jalan kenaga dengan anggaran Rp. 43.488.000 terkesan ditutup-tutupi agar masyarakat setempat tidak bisa mengontrol pembangunan tersebut.

Padahal plang papan nama pada proyek tersebut, sangat bertentangan dengan adanya keterbukaan dan transparansi yang dituangkan Pemerintah dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik.

Hal ini disampaikan oleh Ketua organisasi masyarakat (Ormas) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (DPD-PEKAT-IB) Hidayat Abdurrahman SE, dengan tidak dipasangnya papan nama perkerjaan tersebut dinilai bahwa perkerjaan tersebut seperti siluman dan dirinya menduga bahwa hal tersebut terindikasi dugaan korupsi yang dilakukan pemerintahan desa.

"Ini uang negara masa perkerjaan pembangunan dua jalan ini sama sekali tidak pasangkan papan nama, ada apa sebenarnya, ini kita menduga bahwa pemerintahan desa mengkopot ini adanya indikasi korupsi uang rakyat," Sebut hidayat.

Dilanjutkan dia,"kami minta kepada Aparat Penegak hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas atas kenakalan oknum pj Kades mengkopot yang diduga adanya indikasi korupsi bersama bendaharanya sehingga dalam perkerjaan tersebut tidak menggunakan papa nama perkerjaan itu, ada apa," imbuhnya.

Dengan masyarakat tidak bisa turut mengontrol pembangunan tersebut. Sehingga hal ini masyarakat menilai bahwa pemerintahan desa tidak transparasi. Dimana tidak mengetahui sumber dana, nilai kegiatan dan volume kegiatan yang sedang dikerjakan menjadi tidak tahu.

Sementara itu wartawan media Riaumadani.com ini melakukan konfirmasi dan menurut salah seorang warga, dengan tidak adanya papan proyek pembangunan jalan didua tempat tersebut, menjadi tandatanya oleh masyarakat setempat, dimana pemerintahan desa membangun suatu kegiatan tidak transparansi terhadap masyarakat.

"Kami selaku masyarakat tidak mengetahui pembangunan itu berapa anggaran nya dan kami tidak tahu pembangunan dari mana karena tidak mempunyai papa nama yang kami tahu perkerjaan itu bendahara desa yang mengerjakan nya," Sebut Azra'i pada sabtu (06/09/2022).

Dilanjutkan Azra'i lagi,"bahwa perkerjaan jalan kenaga ini sama sekali tidak adanya pengawasan dari pemerintahan desa apa lagi kepala desanya, sudah selesai perkerjaan itu baru dia datang untuk melihatnya," Jelas dia.

"Kami juga meminta kepada pemerintah Desa untuk lebih baik lagi dalam melakukan pembangunan, agar mutu pambangunan itu lebih bagus, Agar kalau membangun itu bisa sampai merasakan ke anak cucu kita, tidak hanya itu ke itu saja untuk diperbaiki, masih banyak lagi pembangunan lain yang harus dibangun," Harap dia lagi.

Tidak sampai disitu, terkait dengan pembangunan jalan dua tempat yang dilakukan tersebut diduga bendahara desa yang menjadi kontraktornya dalam pembangunan itu, bahkan pembangunan tersebut juga diduga telah adanya praktek korupsi yang dilakukan oleh pemerintahan Desa .

"Saya selaku bendera, tugas saya hanya untuk membayar berapa kegiatan yang dibangun dan saya pun selalu koordinasi dengan pak suhami selalu kadesnya," Ungkap Tajuddin.

Sementara itu Pj Kepala Desa Suhaimi membenarkan jika belum adanya papan nama yang dipasang pada proyek pembangunan jalan tersebut.

"Saya mengakui bahwa semang salah kita tidak pasangkan papan nama dan hal itu sudah sampaikan kepada penborong kerja tolong buatkan papan nama nya kalau kita tidak buat itu berarti kita kerja tidak ada indentitas, disitu lah bahwasanya masayarakat kita tahu bahwa ini perkerjaan uang negara bukan uang pribadi," Sebut Suhaimi pada sabtu (06/09/2022).

"Kalau tak salah saya perkerjaan itu panjang nya 58 meter, lebarnya 2 meter, dan tingginya 12 meter ternyata yang dikerjakan dilapangan lebarnya 2,2 cm, tingginya 15 cm, dan panjangnya 60 meter. Sedangkan matrial batu habis empat koyan setengah, apakah ini sesuai dengan spek yang telah dibuat oleh pendamping,"imbuhnya

"Itu pun saya tidak tahu karena proyek ini langsung saya serahkan kepada bendahara desa dan juga pemborong, saya minta perkerjaan itu tidak ada masalah, terkait untung atau apa kamu atur saja, kalau ada untung pak bendahara mau kasi saya, saya terima,"jelasnya Suhaimi.

Dilanjutkan dia,"setelah dilapangan ternyata banyak masyarakat komen ternyata perkerjaan pembangunan jalan tersebut telah dikelola langsung oleh bendahara,"pungkasnya. (Ijl)




Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top