Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Bawa Kabur Duit Desa Rp590 Juta ke Jabar, Mantan Kades Sitorajo Kari Zulhendri Ditangkap   ●   
  • Bupati Siak Alfedri Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketakwaan melalui Gemar Berzakat   ●   
  • Plt Bupati Asmar Serahkan LKPD Tahun 2023 ke BPK RI Perwakilan Riau   ●   
  • Pemkab Meranti Peringati Nuzul Qur’an di Masjid Agung Darul Ulum Selat Panjang   ●   
  • Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting   ●   
Hari Jadi Riau ke-65
Perayaan Hari Adat dan HUT Riau ke-65, Gubri: Orang Riau Jaga Marwah Melayu
Rabu 10 Agustus 2022, 10:35 WIB

PEKANBARU - Harga diri Melayu akan tetap terpelihara jika masyarakat di negeri Riau menjaga dengan baik marwah Melayu. Terlebih lagi bagi kalangan anak muda, hendaknya budaya Melayu lebih menjati diri sehingga anak milenial tidak buta akan budaya Melayu dan sejarah Riau.

Riau dikenal dengan ciri khas budaya Melayu. Kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh agama Islam. Itulah mengapa Melayu tidak bisa dipisahkan dengan Islam.

Demikian disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak seluruh masyarakat Riau untuk memelihara atau menjaga marwah Melayu dalam perayaan Hari Adat Sedunia dan HUT ke - 65 Provinsi Riau, di Balai Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Selasa (9/8/2022) malam.

Menurut Gubri, kalaulah marwah sendiri tidak bisa dijaga, orang lain tidak akan segan dan menghormati kita.

"Perlu kita jaga negeri (Riau) ini, yaitu marwah Melayu harus kita pelihara, karena kalau marwah tidak terpelihara orang tidak akan segan kepada kita," kata Gubernur Syamsuar yang saat itu juga melaksanakan kegiatan bersama acara perayaan Tahun Baru Islam 1444H.

Untuk itu, Gubri mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat Riau agar menanamkan rasa memiliki negeri Riau yang mempunyai banyak keberkahan.

"Riau negeri yang berkah, perlu kita jaga negeri ini," ajak Gubri seraya menyebut kekayaan sumber daya alam Riau seperti minyak yang tak habis-habis adalah salah satu bukti keberkahan dan karunia dari Tuhan.

Ini juga karena di Riau sejak dulu selalu ditinggali oleh orang-orang soleh. Bahkan raja-raja dari kerajaan Melayu banyak dari keturunan Nabi, yang merupakan orang-orang soleh.

Di sisi lain, Gubri juga berharap LAM Riau dapat memainkan peran dan fungsinya untuk menjaga dan meluruskan adat budaya Melayu yang tidak benar.

'Kadang tari persembahan saja ada yang pakai sepatu, apa begitu," tanya Gubri seraya meminta LAM Riau meluruskan hal-hal seperti ini.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Marjohan Yusuf, mengatakan sebagai negeri yang memiliki banyak keberkahan didalamnya, Riau perlu dipelihara dan dirawat, sehingga semakin banyak keberkahan yang didatangkan sang pencipta ke tanah Melayu Riau.

"Negeri kita adalah negeri yang berkah untuk itu kita harus memeliharanya," pungkas Marjohan Yusuf. **




Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top