
Kongres IV Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Sekjen
Edhie Baskoro Yudhoyono dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo memantau
persiapan pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-La,
Surabaya, Jawa Timur
Malam ini , Kongres IV Partai Demokrat Digelar di Surabaya
Selasa 12 Mei 2015, 03:40 WIB

JAKARTA. Riaumadani.com - Pernyataan mengejutkan dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengungkapkan ada partai politik lain yang berusaha mengobok-obok demokrasi di partai yang dipimpinnya itu.
Karena itu, pria yang akrab disapa SBY itu mengingatkan partai politik itu tak meneruskan upayanya. Bila peringatan itu diabaikan, SBY mengancam akan mengungkap identitas parpol tersebut.
Pernyataan mantan Presiden RI ke-6 tersebut, tentu saja mengundang suasana heboh. Hal itu mengingat Partai Demokrat akan menggelar Kongres IV di Hotel Shangrila, Surabaya, malam ini [Selasa, 12/5/2015].
"Saya mendapatkan informasi dari pihak yang sangat layak dipercaya bahwa itu terjadi, bahkan mereka itu sudah melakukan kegiatan di Jawa Timur," kata SBY dalam video yang diunggah di Youtube dan dipublikasikan di akun twitternya, Senin [11/5/2015].
SBY mengingatkan agar partai lain itu tak meneruskan upayanya. SBY akan mengungkap identitas parpol tersebut jika terus mengobok-obok partainya. "Saya ingatkan janganlah begitu. janganlah mengganggu partai lain, sebab kalau masih seperti itu akan saya buka di hadapan publik. Malu loh nanti kalau ada sebuah partai mengobok-obok partai lain," katanya.
SBY mengajak semua parpol menegakkan demokrasi dan semua partai punya kedaulatan serta tetap menjaga etika berpolitik.
"Kita ingin sama-sama menegakkan demokrasi, kedaulatan partai, dan etika dalam berpolitik. Saya ketika jadi Presiden RI selama 10 tahun itu, ada pihak yang konsisten menentang, menyerang dan menghujat saya. Sekarang saat Partai Demokrat ingin berpolitik baik-baik kok malah diganggu," pungkasnya.
Undang Mega
Ada cerita menarik seputar Kongres IV PD, yang akan digelar hari ini. Salah satunya adalah kepastian tentang hadir atau tidaknya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. SBY sendiri berharap Mega bisa hadir sehingga silaturahimnya dengan Megawati kembali terjalin dengan baik.
Undangan untuk Mega, sudah disampaikan sejumlah elit PD saat bertandang ke kediaman Mega pada 8 Mei lalu. Ketika itu, undangan untuk Mega disampaikan Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua Harian Syarif Hasan.
SBY punya harapan besar agar kerjasama parpol tetap terjalin dengan baik. Walaupun berbeda sikap politik namun tak perlu gontok-gontokan.
"Saya kira seluruh rakyat Indonesia ingin kerjasama parpol itu terjalin dengan baik-baik saja. Meskipun posisi politiknya berbeda, bisa saja pandangannya tidak sama tapi tidak harus bermusuhan. Kalau kerjas ama PD dan PDIP itu berlangsung dengan baik, apabila silaturahim saya dengan Ibu Mega kembali terjalin dengan baik pula, tentu ini membawa kebaikan bagi politik di negeri ini," kata SBY.
Tidak hanya Mega, pengurus PD juga mengharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo. Hingga Senin kemarin, Presiden Jokowi memang belum bisa memastikan kehadirannya dalam pembukaan Kongres IV PD. Bila berhalangan, PD dapat memaklumi karena kesibukan Jokowi saat ini. Apabila Jokowi akhirnya tidak bisa hadir dan mengirim utusan, PD dapat menerimanya. Meski begitu, harapan agar Jokowi hadir di acara pembukaan tetap ada.
"Untuk undangan VVIP yaitu presiden, masih mengatakan berusaha akan hadir. Kesibukan beliau sangat banyak. Kita lihat saja nanti," kata Ketua Steering Committee Kongres IV PD Syarief Hasan.
Didukung Kader
Sejauh ini, nama SBY masih menjadi nomor satu untuk calon Ketua Umum PD untuk periode selanjutnya. Terkait hal itu, SBY juga tak menampiknya. Menurutnya, pada dasarnya ia tak punya ambisi untuk menjadi ketua umum kembali.
Kesediaannya maju sebagai calon ketua umum dalam kongres kali ini, lebih akibat begitu derasnya dukungan dari kader PD.
"Sejak saya menyelesaikan tugas sama sebagai presiden Oktober tahun lalu, bulan bulan berikutnya mulailah para kader di daerah menyampaikan kepada saya yang intinya 'Pak pimpin kami sekali lagi agar Bapak bisa menyatukan kembali PD dan membawa PD menuju masa depan yang lebih baik'," papar SBY.
"Saya belum langsung menjawab, saya berbicara dengan Ibu Ani apa harus kita lagi begitu. Dan akhirnya benar belum lama secara resmi saya bersedia kalau memang itu keinginan mayoritas kader PD dan itu sebagai syarat yang pertama tidak boleh ada paksaan tidak ada rekayasa, benar-benar murni keinginan mereka dan nanti kalau saya memimpin lagi partai ini bersama-sama membersarkan partai, saya bersedia," imbuh SBY.
Tak hanya itu, SBY juga tak menampik ada sejumlah kader PD yang tidak menyukainya dan saat ini sedang menyiapkan siasat menjelang Kongres PD.
"Dalam politik itu wajar, demokrasi ya begitu. Saya tahu memang sejumlah kader tidak menyukai saya lantas mungkin ada yang kecewa karena satu dan lain hal. Mungkin ada juga yang menjalankan garis politik pihak tertentu barangkali ingin memimpin partai ini dengan segala cara," ujarnya.
Namun demikian berbagai upaya tersebut dianggap SBY wajar saja. SBY juga tidak akan membalas serangan segelintir elite PD yang mencoba menjatuhkannya tersebut.
"Saya pun tidak berniat membalas serangan-serangan itu karena saya malu untuk berdebat dengan kader sendiri. Biarlah mengalir saja dan ada kok kader lain yang menjelaskan tentang apa yang dikritikkan mereka itu," kata SBY. [bbs, kom, dtc, viv, ral, sis.Hr]
Karena itu, pria yang akrab disapa SBY itu mengingatkan partai politik itu tak meneruskan upayanya. Bila peringatan itu diabaikan, SBY mengancam akan mengungkap identitas parpol tersebut.
Pernyataan mantan Presiden RI ke-6 tersebut, tentu saja mengundang suasana heboh. Hal itu mengingat Partai Demokrat akan menggelar Kongres IV di Hotel Shangrila, Surabaya, malam ini [Selasa, 12/5/2015].
"Saya mendapatkan informasi dari pihak yang sangat layak dipercaya bahwa itu terjadi, bahkan mereka itu sudah melakukan kegiatan di Jawa Timur," kata SBY dalam video yang diunggah di Youtube dan dipublikasikan di akun twitternya, Senin [11/5/2015].
SBY mengingatkan agar partai lain itu tak meneruskan upayanya. SBY akan mengungkap identitas parpol tersebut jika terus mengobok-obok partainya. "Saya ingatkan janganlah begitu. janganlah mengganggu partai lain, sebab kalau masih seperti itu akan saya buka di hadapan publik. Malu loh nanti kalau ada sebuah partai mengobok-obok partai lain," katanya.
SBY mengajak semua parpol menegakkan demokrasi dan semua partai punya kedaulatan serta tetap menjaga etika berpolitik.
"Kita ingin sama-sama menegakkan demokrasi, kedaulatan partai, dan etika dalam berpolitik. Saya ketika jadi Presiden RI selama 10 tahun itu, ada pihak yang konsisten menentang, menyerang dan menghujat saya. Sekarang saat Partai Demokrat ingin berpolitik baik-baik kok malah diganggu," pungkasnya.
Undang Mega
Ada cerita menarik seputar Kongres IV PD, yang akan digelar hari ini. Salah satunya adalah kepastian tentang hadir atau tidaknya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. SBY sendiri berharap Mega bisa hadir sehingga silaturahimnya dengan Megawati kembali terjalin dengan baik.
Undangan untuk Mega, sudah disampaikan sejumlah elit PD saat bertandang ke kediaman Mega pada 8 Mei lalu. Ketika itu, undangan untuk Mega disampaikan Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua Harian Syarif Hasan.
SBY punya harapan besar agar kerjasama parpol tetap terjalin dengan baik. Walaupun berbeda sikap politik namun tak perlu gontok-gontokan.
"Saya kira seluruh rakyat Indonesia ingin kerjasama parpol itu terjalin dengan baik-baik saja. Meskipun posisi politiknya berbeda, bisa saja pandangannya tidak sama tapi tidak harus bermusuhan. Kalau kerjas ama PD dan PDIP itu berlangsung dengan baik, apabila silaturahim saya dengan Ibu Mega kembali terjalin dengan baik pula, tentu ini membawa kebaikan bagi politik di negeri ini," kata SBY.
Tidak hanya Mega, pengurus PD juga mengharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo. Hingga Senin kemarin, Presiden Jokowi memang belum bisa memastikan kehadirannya dalam pembukaan Kongres IV PD. Bila berhalangan, PD dapat memaklumi karena kesibukan Jokowi saat ini. Apabila Jokowi akhirnya tidak bisa hadir dan mengirim utusan, PD dapat menerimanya. Meski begitu, harapan agar Jokowi hadir di acara pembukaan tetap ada.
"Untuk undangan VVIP yaitu presiden, masih mengatakan berusaha akan hadir. Kesibukan beliau sangat banyak. Kita lihat saja nanti," kata Ketua Steering Committee Kongres IV PD Syarief Hasan.
Didukung Kader
Sejauh ini, nama SBY masih menjadi nomor satu untuk calon Ketua Umum PD untuk periode selanjutnya. Terkait hal itu, SBY juga tak menampiknya. Menurutnya, pada dasarnya ia tak punya ambisi untuk menjadi ketua umum kembali.
Kesediaannya maju sebagai calon ketua umum dalam kongres kali ini, lebih akibat begitu derasnya dukungan dari kader PD.
"Sejak saya menyelesaikan tugas sama sebagai presiden Oktober tahun lalu, bulan bulan berikutnya mulailah para kader di daerah menyampaikan kepada saya yang intinya 'Pak pimpin kami sekali lagi agar Bapak bisa menyatukan kembali PD dan membawa PD menuju masa depan yang lebih baik'," papar SBY.
"Saya belum langsung menjawab, saya berbicara dengan Ibu Ani apa harus kita lagi begitu. Dan akhirnya benar belum lama secara resmi saya bersedia kalau memang itu keinginan mayoritas kader PD dan itu sebagai syarat yang pertama tidak boleh ada paksaan tidak ada rekayasa, benar-benar murni keinginan mereka dan nanti kalau saya memimpin lagi partai ini bersama-sama membersarkan partai, saya bersedia," imbuh SBY.
Tak hanya itu, SBY juga tak menampik ada sejumlah kader PD yang tidak menyukainya dan saat ini sedang menyiapkan siasat menjelang Kongres PD.
"Dalam politik itu wajar, demokrasi ya begitu. Saya tahu memang sejumlah kader tidak menyukai saya lantas mungkin ada yang kecewa karena satu dan lain hal. Mungkin ada juga yang menjalankan garis politik pihak tertentu barangkali ingin memimpin partai ini dengan segala cara," ujarnya.
Namun demikian berbagai upaya tersebut dianggap SBY wajar saja. SBY juga tidak akan membalas serangan segelintir elite PD yang mencoba menjatuhkannya tersebut.
"Saya pun tidak berniat membalas serangan-serangan itu karena saya malu untuk berdebat dengan kader sendiri. Biarlah mengalir saja dan ada kok kader lain yang menjelaskan tentang apa yang dikritikkan mereka itu," kata SBY. [bbs, kom, dtc, viv, ral, sis.Hr]
Editor | : | TIM |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan