Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Berhadiah Rp55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pilgubri 2024   ●   
  • Wabup Rohul Hadiri Acara Prosesi Adat Jalang Monjalang Mamak di Gedung LKA Ujung Batu   ●   
  • Kejari Pasir Pengaraian dan Diskominfo Rohul Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Staff Kejari   ●   
  • Pesan Bupati Kasmarni Kepala Sekolah Harus Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan   ●   
  • Seorang Pria Ngaku Anggota Kodim Pekanbaru Kawal Kayu Diduga Ilegal Loging   ●   
Kejari Kampar Berantas Mafia Pupuk
Telusuri Mafia Pupuk Subsidi, Kejari Kampar Juga Turun di Kecamatan Tapung
Senin 06 Juni 2022, 19:00 WIB

TAPUNG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kampar terus dalami dan ungkap modus Mafia pupuk subsidi yang meresahkan masyarakat petani di Kabupaten Kampar.

Untuk kali ini tim penyelidik Mafia pupuk subsidi yang dipimpim Kajari Kampar Arif Budiman didampingi Kasi Intel Silfanus Rotua Simanullang turun langsung ke Kecanatan Tapung temui petani dan pihak terkait, Senin 6 Juni 2022.

"Selain petani pada hari ini kita juga menemui Koordinator Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Tapung beserta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kantor Desa Petapahan," kata Silfanus Rotua Simanullang.

Dari beberapa orang yang namanya ada di dokumen pemebusan dan pembelian ada nama mereka, namun harga yang mereka tebus diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) berkisar Rp 165 ribu hingga Rp 175 ribu per sak.

"Untuk selanjutnya kita akan melakukan klarifikasi terhadap orang - orang yang namanya ada di dokumem penebusan pupuk sunsidi," kata Silfanus lagi.

Sementara itu Koordinator BPP Kecamatan Tapung Nasrun menuturkan, bahwa tak ada kelangkaan pupuk di Kampar seuai dengan informasi yang beredar.

"Sebenarnya pupuk subsidi di Kampar tidak langka, karena secara administrasi kami sudah menyalurkan di BPP melalui kios (pengecer), pengawasan kita melalui verifikasi dan kita telah nelakukan peninjauan dari pengecer hingga ke petani," ungkap Nasrun.

Nasrun menambah petani yang tidak mendapat pypuk subsidi mungkin tidak terhimpun dalam Simluhtan.

"Tidak ada yang fiktif dan mungkin sebagian adalah kerja pengecer, karena pengecer adalah pedagang. Kami dari Kecamatan tak mungkin terhimpun semua karena beribu - ribu petani, tentu ada kesilapan ya bamanya manusia," sambungnya.

Nasrun mengakui untuk pengawasan adalah wewenang serta tugas BPP dan PPL, pengawasan dilakukan tiap kali ada penebusan pembelian pupuk subsidi dari petani dan langsung kita verifikasi.

"Untuk pengecer pupuk subsidi du Kecamatan Tapung adalah Noufal,' tutupnya. (**)




Editor : Tis
Kategori : Kampar
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top