Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Bawa Kabur Duit Desa Rp590 Juta ke Jabar, Mantan Kades Sitorajo Kari Zulhendri Ditangkap   ●   
  • Bupati Siak Alfedri Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketakwaan melalui Gemar Berzakat   ●   
  • Plt Bupati Asmar Serahkan LKPD Tahun 2023 ke BPK RI Perwakilan Riau   ●   
  • Pemkab Meranti Peringati Nuzul Qur’an di Masjid Agung Darul Ulum Selat Panjang   ●   
  • Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting   ●   
Aksi Oknum Polisi Melemparkan Warga dari Atas Truk Dikutuk Keras
Kapolda Riau Diminta Copot Kapolres Rohul
Jumat 03 Juni 2022, 07:38 WIB

ROKAN HULU - Sikap 'arogansi' yang ditunjukkan aparat kepolisian Polres Rokan Hulu (Rohul) pada saat membubabarkan massa aksi unjukrasa Pimpinan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (F SPPP) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di pintu masuk PT. Karya Samo Mas (PT. KSM), Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Senin (30/5) lalu mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat yang ada di negeri seribu suluk.

"Dalam video yang beredar di jagat maya tampak jelas bahwa saat mengamankan massa aksi, ada warga yang diperlakukan seperti binatang, dimana dalam video berdurasi 32 detik, ada polisi dengan menggunakan baret biru melemparkan warga dari atas truck seperti melemparkan binatang.Lalu setelah jatuh ke bawah, orang itupun tampak dibawa paksa oleh oknum polisi berseragam lengkap pengamanan memegang bambu dan membawa warga menuju ke arah dalam pabrik, kata Aktivis Gerakan Masyarakat Rohul, Umri Hasibuan kepada wartawan, Rabu 1 Juni 2022.

Dikatakan Umri, tindakan yang dilakukan kepolisian saat membubarkan massa aksi dinilai tidak manusiawi dan tidak sesuai dengan jargon Kapolri Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan (Presisi).

" Polisi tidak ada melakukan upaya negosiasi antara kedua belah pihak secara persuasif, tiba-tiba dilakukan penangkapan usai massa aksi menyampaikan orasi," katanya.

Dikatakan, Umri, bahwa dalam aksi tersebut, mereka hanya ingin bekerja di PKS tersebut namun tak kunjung diakomodir oleh Pihak perusahaan dengan alasan tertentu.

"Mereka juga adalah WNI yg berhak mendapatkan Perlindungan dan Jaminan atas Hak hak mereka sebagai WNI, kenapa Pihak Kepolisian (Polres Rohul) bertindak terlalu agresif dan represif di lapangan? Tindakan itu kami nilai melanggar HAK ASASI MANUSIA ( HAM),"tegasnya.

Untuk itu, lanjutnya, sebagai masyarakat Rohul mengutuk keras tindakan represif dan arogansi oleh anggota kepolisian yang jelas tampak dalam video yang beredar di jagad dunia maya.

"Kami juga atas nama masyarakat Rohul Riau meminta Kapolda Riau, Irjen.Pol.M.Iqbal Cq.Propam Polda Riau segera memanggil dan memeriksa Kapolres Rohul, Para Kasat terkait, dan khususnya Pelaku utama (Oknum Polisi pake baret Biru dalam Video) apakah Tindakan Mereka itu memenuhi SOP atau tidak ???, tandasnya.

Kasatreskrim Polres Rohul, AKP Buyung Kardinal dikomfirmasi wartawan terkait video yang beredar menyebutkan bahwa adapun warga yang tampak dilemparkan dari atas truk oleh anggota kepolisian Polres Rohul adalah pelaku pemukulan terhadap security PT KSM pada saat aksi dan yang bersangkutan melempar buah (Tandan Buah Segar) kepada petugas.

Namun, saat dipertanyakan apakah sesuai SOP kepolisian dalam mengamankan pelaku anarkis secara paksa dengan melemparkan warga dari atas truck. Buyung tak menjawab.

Sementara Kabid Humas Polda Riau, Kombes Polisi Sunarto saat dikomfirmasi wartawan hingga berita ini diterbitkan belum menjawab. Meskipun, pertanyaan dan video yang dilayangkan wartawan ke WhatsApp miliknya sudah centrang biru. (**)




Editor : Tis
Kategori : Rohul
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top