Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Plt Bupati Asmar Serahkan LKPD Tahun 2023 ke BPK RI Perwakilan Riau   ●   
  • Pemkab Meranti Peringati Nuzul Qur’an di Masjid Agung Darul Ulum Selat Panjang   ●   
  • Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting   ●   
  • REZITA MEYLANI YOPI, BUPATI INHU RESMIKAN SPKLU PERTAMA UNTUK MOBIL LISTRIK   ●   
  • Bea cukai Bengkalis Musnahkan 19.800 KG Buah Mangga Ilegal, Kerugian Negara Mencapai Ratusan Juta.   ●   
Gubri Syamsuar: Riau Harus Waspada, Thailand Bakal Legalkan Ganja
Rabu 25 Mei 2022, 22:40 WIB
H. Syamsuar Gubernur Riau

KUALA LUMPUR - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mewanti-wanti seluruh masyarakat, khususnya di Provinsi Riau agar berhati-hati dan penuh waspada, mengingat dalam waktu dekat negeri jiran Thailand akan melegalkan narkoba jenis ganja.

Hal itu diungkapkan Gubri usai bertemu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Dato' Seri Hamzah bin Zainudin, di Kantor Kementerian Dalam Negeri Malaysia, Rabu (25/5/2022).

Itu sebabnya, sebut Gubri, Mendagri Malaysia berkeinginan untuk membentuk Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pengawasan di antara ke dua negara. Bahkan juga melibatkan Thailand.

"Dalam tahun 2022 ini diharapkan Satgas sudah dibentuk. Dalam rangka untuk mengawal kawasan perbatasan pesisir," ucapnya, seraya menyebut bahwa narkoba masuk ke Indonesia, khususnya Riau terutama dari jalan-jalan tikus di daerah pesisir.

Jika Satgas sudah dibentuk seperti yang diinginkan Mendagri Malaysia, diharapkan mampu memutus mata rantai peredaran narkoba antar negara.

Mendagri Malaysia juga menginginkan agar Satgas Pengawasan yang akan dibentuk melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

"Satgas ini diharapkan tidak hanya melibatkan dua negara saja [Indonesia-Malaysia] melainkan juga bisa melibatkan negara Thailand," ujarnya.

Gubri menuturkan, Mendagri Malaysia menyampaikan bahwa pada 9 Juni 2022, Thailand akan melegalkan narkoba jenis ganja.

"Menyikapi hal ini, tentunya harus ada kewaspadaan dari pihak Malaysia dan juga Indonesia," kata Gubri mengingatkan.

Untuk itu, Mendagri Malaysia meminta Gubri Syamsuar untuk membincangkan usulan program ini ke lintas Kementerian Republik Indonesia.

"Termasuk nanti Pak Wakapolda Riau bisa membincangkan hal ini dengan Pak Kapolri. Lalu, Kepala BNN Riau bisa melaporkan ke Kepala BNN pusat. Saya juga diminta untuk melaporkan ke Mendagri Bapak Tito Karnavian," jelasnya.

Selain masalah narkoba, Gubri juga membincangkan soal ekonomi pasar gelap, imigran illegal dan konektivitas transportasi RoRo.

Turut hadir bersama Gubri, Wakapolda Riau Brigjen. Pol. Drs. Tabana Bangung, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau D.P. Siregar, dan Protokol Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Rijal Al-Huda.

Terkait konektivitas transportasi, Gubri menyampaikan hasil konfrensi IMT-GT di Bangkok yang telah berlangsung beberapa waktu lalu.

"Kami juga melaporkan hasil konfrensi IMT-GT di Bangkok. Pertemuan itu dihadiri tiga Kepala Negara, Perdana Menteri Thailand, Presiden RI, dan Perdana Menteri Malaysia. Membahas konektivitas antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia yang rutenya melalui Melaka dan Dumai," kata Syamsuar.

Dikatakan dia, di konfrensi IMT-GT Presiden RI Joko Widodo menyepakati agar Malaysia dan Indonesia bisa membangun pelabuhan RoRo Dumai-Melaka.

"Saat ini di Dumai telah dimulai kesiapannya. Kami minta dukungan kepada Pak Mendagri Malaysia agar pembangunan RoRo juga bisa segera di bangun di Melaka," ungkapnya.

Gubri Syamsuar menyampaikan, bahwa Mendagri Malaysia menyambut baik pembangunan RoRo di Melaka dan akan disampaikan melalui sidang Kabinet Malaysia.

"Semoga ini dapat direstui Perdana Menteri Malaysia, sehingga pelabuhan RoRo di Melaka bisa segera dibangun. Saat ini Malaysia telah memberikan kemudahan ekspor dari Indonesia ke Malaysia. Saya harap ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dan Riau khususnya. Semoga ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Riau, Indonesia dan Malaysia. Karena banyak potensi-potensi yang bisa dikembangkan," tandas Syamsuar.

Turut hadir pada pertemuan tersebut, Ketua Polis Negara Polis Diraja Malaysia Tan Sri Acryl Sani Hj. Abdullah Sani, Pengarah Imigresen Imigresen Malaysia Dato' Sri Khairul Dzaimee.

Kemudian, Setiausaha Bahagian Antarabangsa Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia, Dr Abdul Gapar bin Abu Bakar dan Ketua Penolong Setiausaha Bahagian Antarabangsa KDN Malaysia Puan Mazshida.




Editor : Tis
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top