Pematang Reba, Inhu, RIAUMADANI.com- Dengan tema, "Membangun Pendidikan Karakter di Tengah Pandemi", Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab. Indr" />
Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Membangun Pendidikan Karakter di Tengah Pandemi Covid-19
DINAS PENDIDIKAN INHU GAGAS DIALOG INTERAKTIF, SIKAPI DJJ UNDANG PRAKTISI PENDIDIKAN
Kamis 02 September 2021, 15:25 WIB

Pematang Reba, Inhu, RIAUMADANI. com - Dengan tema, "Membangun Pendidikan Karakter di Tengah Pandemi", Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab. Indragiri Hulu (Inhu), mengundang perwakilan Kepala Sekolah, Guru, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan se Inhu, Pensiunan, perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda  Panca Marga PPM Kab. Inhu, Organisasi Pers Kab. Inhu, PWI, IWO, AJI di aula gedung Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab. Inhu, kamis (02/09/21), pagi. 

Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai moderator, Kamaruzaman, S.sos, M.Si, Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Inhu, Eka Satria, SS Ketua PGRI Kab. Inhu, H. Apris, SS Ketua Dewan Pendidikan Kab. Inhu, Datuk Sri Marwan MR Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kab. Inhu, H. Yopi Arianto,SE Mantan Bupati Inhu, dan Usman Syafii Praktisi Pendidikan Kab. Inhu. 

Dalam kesempatan itu, Eka Satria, SS, Ketua PGRI Kab. Inhu mengatakan, "Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik serta memberdayakan potensi peserta didik," katanya. 

Selain itu, karakter setiap daerah pastinya berbeda- beda. Pendidikan karakter saat Covid 19, sudah melalui regulasi edaran Mendikbud No.4 Tahun 2020 sebagai Nawa Cita Presiden Joko Widodo, bahwa proses pembelajaran Daring Jarak Jauh (DJJ) di fokuskan kepada kwalitatif pemahaman terhadap Covid 19 , dan target kurikulum bukanlah jadi ukuran, "tegas dia. 

Kemudian, ruang kelas merupakan proses belajar yang sesungguhnya, sedangkan belajar online dan DJJ bukan proses pembelajaran yang sesungguhnya. Sebagaimana mengutif dari perkataan bijak Ki Hajar Dewantara, "Setiap orang jadi guru dan setiap rumah adalah sekolah. Hal ini hendaknya menjadi acuan pada dunia pendidikan di era pandemi ini, "sebut Eka Satria, SS. 

Sementara moderator lainnya, yakni Datuk Marwan MR Ketua LAMR Kab Inhu, menegaskan, Karakter merupakan bentuk kepribadian peserta didik. Karakter utama ada pada agama dan budaya yang syarat dengan etika, budi pekerti, dan hal ini sesungguhnya harus memiliki karakter yang kuat sebagai jati diri bangsa. 
 
Ia juga menghimbau agar orang tua juga menerapkan disiplin dan ikut membangun karakter, "imbau Marwan. 

Diruang yang sama, Yopi Arianto, SE mantan Bupati Inhu selama dua priode yang juga bertindak sebagai moderator ini mengungkapkan bahwa, pendidikan di era pandemi harus mengikuti Prokes. 

Kalau dahulu orang yang bermasker itu hanya untuk orang sakit saja, namun saat pandemi ini orang bermasker itu sudah terlihat lajim atau sudah umum dilakukan. Beruntung daerah kita adalah salah satu daerah yang proses belajar mengajarnya sudah boleh bertatap muka antara guru dengan murid," ungkapnya. 

Menurutnya guru harus mampu membuat muridnya ceria, tertawa atau riang gembira, karena hal itu juga salah satu untuk membangun karakter murid. Kalau gurunya bagus, gedungnya bagus, didukung fasilitas yang bagus, pastinya sekolah tersebut akan mencetak SDM yang berkualitas, "tuturnya.

Disebutkannya, mengenai infrastruktur pendidikan di Inhu sudah sangat bagus, namun hendaknya di imbangi dengan fasilitas sekolah yang memadai. Hal ini juga menjadi tugas komite sekolah untuk mencari solusi bagaimana melengkapi fasilitas dan pemeliharaan barang," sebutnya. 

Ia juga berharap kepada anggota DPRD Inhu, saat membahas APBD nantinya agar membahas tentang pendidikan, " harap Yopi Arianto.SE 

Usman Safii selaku Praktisi Pendidikan Kab.Inhu memaparkan, bahwa kita harus offtimis, bukan sekedar mungkin tapi sangat mungkin. Membangun karakter diera pandemi sangat mungkin. 

Hal ini tentunya bila pendidikan dilakukan secara Islam, bukan mengupas tentang sekolahnya, tetapi lebih di fokuskan kepada menuntut ilmunya. Sebagaimana hukum syariat bahwa menuntut ilmu itu harus terus dilakukan tanpa batas usia," paparnya. 

Selain itu, dalam metode pendidikan secara Islam akan mencetak pemimpin yang Ulul Albab atau orang yang cerdas, menjadi penemu (Sain), dan menjadi Qurrata Ayun atau yang bisa membuat rasa bangga atau haru orang tuanya. 

Selain itu, juga mencetak para Khoiru Ummah, menjadi generasi pemimpin yang siap untuk memimpin dan di pimpin, juga Alhakam orang- orang yang cerdas dan perkataannya selalu di dengar. 

Oleh karena itu dalam Islam, orang yang pertama sekali bertanggung jawab dalam hal pendidikan anak adalah, Bapak dan Ibunya," ucap, Usman Safii 


PEWARTA : TOMIN AHMAD ANDINIS
EDITOR: BUDI D SRGH                  



Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top