Rabu, 15 Mei 2024

Breaking News

  • Wabup Husni Merza Hadiri Wisuda Ponpes Amanah Tarbiyah Islamiyah Kampung Rempak   ●   
  • Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran, Ancaman Independensi dan Profesionalisme   ●   
  • Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah   ●   
  • Bupati Rohul H.Sukiman Tinjau Dan Pastikan Pelaksanaan Ujian Sekolah Berjalan Lancar   ●   
  • Bupati Alfedri: Ibadah Haji Adalah Ibadah Fisik, Diminta Calon Jamaah Haji Jaga Kesehatan   ●   
Hubungan Bilateral indonesia- australia
PM Abbott dan SBY Bicarakan Hubungan Bilateral
Rabu 04 Juni 2014, 02:48 WIB
PM.Australia Tonny Abbott dan Presiden RI SBY

CANBERRA. Riaumadani..com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (4/6/2014), dijadwalkan mengambil langkah-langkah penting menuju perbaikan hubungan kedua negara.

Abbott dijadwalkan mengunjungi pulau Batam selama enam jam untuk berbicara selama setidaknya dua atau tiga jam dengan SBY. Pembicaraan ini diharapkan mengakhiri ketegangan hubungan yang telah berlangsug selama enam bulan.

Ketegangan ini dipicu bocornya data intelijen bulan November lalu, yang menunjukkan bahwa Australia berusaha memata-matai telepon seluler SBY, Ibu negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Istana Kepresidenan Republik Indonesia menyatakan optimismenya, bahwa hubungan bilateral -yang dibangun berdasarkan kemitraan menyeluruh- bisa dioptimalkan sekali lagi, dimana kedua negara bisa membangun kembali kepercayaan berdasarkan code of conduct (tata cara perilaku).

Bulan November 2013 lalu, di puncak ketegangan seputar isu spionase, Presiden SBY meminta pembuatan code of conduct. Tata cara ini rencananya akan mengandung protokol-protokol untuk menyelenggarakan operasi intelijen dan keamanan bersama, bahkan satu sama lain.

Beberapa patroli maritim bersama dan operasi berbagi data intelijen akan dibekukan hingga code of conduct itu selesai.

Presiden SBY dan Perdana Menteri Abbott dapat membahas kandungan tata cara tersebut, namun negosiasi akhir rincian-rinciannya akan dilakukan oleh menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara.

Sehari sebelum keberangkatannya ke Batam, Abbott menyatakan pada parlemen Australia bahwa selama ini butuh waktu menegosiasikan code of conduct.

"Pihak Indonesia butuh waktu untuk menyerahkan draft nya ke kami. Saat ini, kami membahas draft mereka, dan saya yakin saat menteri luar negeri dan menteri pertahanan nanti menjalani dialog 'two-plus-two', yang akan berlangsung setelah beberapa pekan ke depan, itu saat yang amat baik untuk menyelesaikan code of conduct ini."

Menurut informasi yang didapat ABC, Indonesia menyerahkan draft tata cara pada tanggal 24 April.  Duta besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, dan duta besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat, sudah berada di Batam.

Presiden SBY dijadwalkan membuka MTQ nasional di Batam. Ia menyatakan akan bertemu dengan Abbott di sela-sela acara tersebut dan juga akan bertemu presiden Singapura, Tony Tan.

Selain membahas isu intelijen, pertemuan Abbott-SBY juga akan membahas isu-isu regional lainnya. Kemungkinan besar, kebijakan Australia terkait pencari suaka dan kebijakan luar negeri China baru-baru ini di bagian barat daya Pasifik.

Abbott telah menyatakan keinginannya untuk "memperbaiki hubungan dengan Indonesia saat (SBY) masih menjabat, karena Ia selama ini tidak hanya menjadi presiden yang hebat, Ia juga teman baik bagi Australia.". **





Editor : Sumber :Kompas.com
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top