Komisi II DPRD Pelalawan
			
			Menindak lanjuti laporan tim Umang-umang terkait ikan mati di water intake Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau beberapa waktu lalu, komisi II DPRD Pelalawan gelar pertemuan dengan i
			
     			 
					
										DPRD Pelalawan Kecewa Kepada DLHK Riau
			
        		Selasa 20 April 2021, 16:15 WIB
        
			Menindak lanjuti laporan tim Umang-umang terkait ikan mati di water intake Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau beberapa waktu lalu, komisi II DPRD Pelalawan gelar pertemuan dengan iRIAUMADANI. COM - Menindak lanjuti laporan tim Umang-umang terkait ikan mati di water intake Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau beberapa waktu lalu, komisi II DPRD Pelalawan gelar pertemuan dengan instansi terkait. Namun pertemuan itu membuat DPRD Pelalawan kecewa karena pihak DLHK Propinsi Riau tidak dapat menunjukkan hasil analisis laboratorium dari sampel air yang telah diambil.
Pertemuan itu berlangsung diruangan Informasi kantor DPRD Pelalawan Selasa (20/4/2021). Dipimpin langsung oleh ketua komisi II DPRD Pelalawan Abdul Nasib SE didampingi oleh anggota komisi II Sunardi SH. Pertemuan itu juga dihadiri oleh ketua DPRD Pelalawan Baharuddin SH, perwakilan perusahaan PT RAPP dihadiri oleh H. Mabrur selaku manager Humas dan beberapa manager personalia perusahaan PT. RAPP yang mendampinginya. 
Hadir juga kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Propinsi Riau diwakili oleh Rosihan dan Candra Hutasoit. Hadir kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, Eko Novitra ST, M.Si, dan sejumlah stafnya. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan diwakili oleh Sekretaris H.T. Nahar SP, M.Si dan didampingi sejumlah stafnya, serta tim Umang-umang dan perwakilan dari masyarakat.
Dalam pertemuan itu kepala DLH Pelalawan Eko Novitra memaparkan kronologis mulai memperoleh informasi insiden matinya ikan di sungai Kampar paska kejadian, hingga melakukan pengambilan sampel air yang diduga tercemar limbah industri pabrik PT. RAPP, sampai membawa sampel tersebut ke laboratorium di Pekanbaru. Namun pihaknya tidak bisa melakukan penanganan lebih lanjut karena itu merupakan kewenangan DLHK Propinsi Riau, jelasnya.
Sedangkan pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Pelalawan melalui T Mahar menjelaskan bahwa sampel ikan mati yang telah diambil tidak dapat dilakukan analisis dilaboratorium karena sudah membusuk. Adapun hasil pemeriksaan telah dilakukan dari laboratorium pada seekor ikan dan seekor udang hidup yang diambil paska insiden itu, dinyatakan tidak bermasalah, pungkasnya.
Perwakilan dari DLHK Propinsi Riau Rosihan juga menjelaskan bahwa mulai memperoleh informasi dugaan pencemaran lingkungan tersebut pihaknya sudah turun dilapangan. Dia mengaku bahwa bersama tim, saat itu telah melakukan pengecekan hingga melakukan pengambilan sampel air. 
Namun sampel air yang sudah dibawa ke laboratorium sampai hari ini hasilnya belum keluar. Sebab ada beberapa parameter belum dilakukan analisis karena terlupa oleh pihak laboratorium, pungkasnya.
Menanggapi keterangan dari DLHK Propinsi Riau, ketua DPRD Pelalawan mengaku sangat kecewa. Terlebih mendengar pengambilan sampel air oleh pihak DLHK Riau. DLHK Propinsi Riau mengambil sampel air tersebut beberapa waktu setelah pengambilan sampel air oleh DLH Pelalawan yang jarak waktunya cukup jauh paska kejadian ikan mati, saat itu. Sehingga dengan tegas ketua DPRD Pelalawan mengaku meragukan hasil sampel air yang telah dibawa ke laboratorium tersebut.
"Kami sangat kecewa dengan DLHK Propinsi Riau atas belum keluarnya hasil dari laboratorium tersebut. Padahal kita semua berharap, hari ini harusnya sudah bisa dijawab pertanyaan publik terkait ikan mati ini. Jika hasilnya belum keluar seperti ini, tentu tidak bisa dijawab. Kita tersandera menunggu lama seperti ini, pihak perusahaan PT. RAPP juga tersandera," sesalnya. 
Maka itu ketua DPRD Pelalawan meminta agar hasil pemeriksaan sampel air yang diambil dalam inseden ikan mati itu segera dibuka secara terang benderang, seraya mengingatkan pihak DLHK Propinsi Riau jangan bermain-main diranah itu, tandasnya. 
"Kita sangat kecewa atas pengambilan sampel air yang dilakukan oleh DLH Kabupaten Pelalawan dalam insiden itu. Proses pengambilan sampel air itu tidak dilakukan pas pada malam kejadian ikan mati. Pihak DLH Pelalawan melakukan pengambilan sampel air setelah lebih dari 24 jam pada sore besoknya. Pengambilan sampel air dalam kurun waktu yang cukup lama tentu kandungan airnya sudah pasti berubah. Sehingga kalaupun sampel itu sudah diambil dan dibawa ke laboratorium,  hasilnya meragukan, ucapnya.
Ketua komisi II DPRD Pelalawan Abdul Nasib juga memprotes pihak DLHK Propinsi Riau yang dinilai tidak konsisten dalam menjalankan tugasnya. Sebab proses pemeriksaan di laboratorium cuma dua minggu. Sementara paska kejadian hingga hari ini sudah lebih 14 hari kerja, namun hasil pemeriksaan dari laboratorium belum juga keluar, ujarnya. (Sona)
     		| Editor | : | Tis | 
| Kategori | : | Pelalawan | 
							Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com						
											
	Komentar Anda
	Berita Terkait
  Berita Pilihan
  
        
                        Internasional
        

        		Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
        
			Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025   
        		Rabu 09 Juli 2025
            
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
        		Rabu 11 Juni 2025
            
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
        		Kamis 08 Mei 2025
            
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
        
                        Politik
        

        		Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
        
			Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
        		Jumat 17 Oktober 2025
            
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
        		Minggu 05 Oktober 2025
            
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
        		Rabu 27 Agustus 2025
            
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
         Nasional         
        

        		Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
        
			Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
        		Jumat 24 Oktober 2025
            
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
  Terpopuler
01
            Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
            
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har        02
            Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
            
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern        03
            Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
            
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan        04
            Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
            
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK        05
            Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
            
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta  Klarifikasi Harta ke KPK        
  
         Pekanbaru         
        

        		Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
        
			Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Senin 20 Oktober 2025
            
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Selasa 07 Oktober 2025
            
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
        		Rabu 01 Oktober 2025
            
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim  Ditreskrimsus Polda Riau