22 Hari Operasi Anti Narkoba 2021, Polda Riau Ungkap 316 Kasus Narkoba dengan 463 Tersangka

Riau Darurat Narkoba

Minggu 14 Maret 2021, 10:19 WIB

Selama 22 hari Operasi Antik Narkoba 2021 Polda Riau 316 kasus yang berhasil diungkap jajaran Polda Riau dengan 463 orang tersangka yang berhasil diamankan selama operasi Anti Narkoba

RIAUMADANI. COM - Dalam Operasi Kepolisian Kewilayahan Anti Narkoba 2021 yang dilaksanakan jajaran Polda Riau mulai 18 Februari sampai 11 Maret 2021 berhasil mengungkap sebanyak 316 kasus penyalahgunaan Narkoba.

Hal itu diungkapkan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH. SIK. MSi saat menggelar press release, di halaman Mapolda Riau, Jalan Pattimura kota Pekanbaru, Ahad (14/3/2021) pagi tadi.

“Ada 316 kasus yang berhasil diungkap jajaran Polda Riau dengan 463 orang tersangka yang berhasil diamankan selama operasi Anti Narkoba Polda Riau yang digelar selama 22 hari yang lalu,” ujar Kapolda Riau Irjen Agung, didampingi Dirresnarkoba Kombes Victor Siagian, dan Kabid Humas Kombes Sunarto.

Dijelaskan Irjen Agung, dimana dari 463 orang tersangka yang diamankan tersebut, diketahui dari berbagai profesi ataupun pekerjaan baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS), Swasta, Wiraswasta, Petani, Mahasiswa, Petani, Pelajar, Buruh, bahkan pengangguran.

“Dari seluruh tersangka ini, kita berhasil menyita barang bukti Sabu dengan berat 42,19 Kg, Ekstasi sebanyak 50.236 butir, Ganja seberat 1,12 Kg, Uang Tunai Rp 325.387.000, Mobil 9 unit, motor 83 unit, Hp 320 unit,” jelas Agung Jendral Bintang Dua tersebut.

Menurutnya, operasi anti narkoba Polda Riau ini bertujuan untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di wilayah Polda Riau.

“Kita ketahui bahwa Polda Riau menjadi daerah transit dan daerah distribusi peredaran narkoba baik yang ada di Sumatera ataupun di Indonesia, tentu kita tidak ingin itu terus menerus terjadi, dan melalui suatu kajian maka diselenggarakan lah operasi anti narkoba Polda Riau ini,” kata Irjen Agung.

Secara kuantitas pelaksanaan operasi anti narkoba Polda Riau itu telah berhasil mengungkap melebihi dari target operasi yang dimana telah ditetapkan, bahkan bisa menambah dari non target TO.

“Mereka ini bertindak selaku pengedar, kurir, ataupun bandar, ada beberapa yang kita tangkap mereka bertindak sebagai pengendali, kita bisa melihat dari hasil operasi ini karna kita kemudian bisa membuktikan bahwa premis kita terkait narkotika di wilayah Polda Riau ini memang benar, dalam operasi kita ada 44 TO yang berhasil kita capai, bahkan kita bisa menambahnya dengan non target TO,” papar Irjen Agung Setya.

Tidak sampai disitu, pihak Polda Riau melalui jajaran Ditresnarkoba Polda Riau dan jajaran melalukan razia terhadap supir ataupun pengemudi dengan menggunakan alat pendekteksi narkoba dengan cek air liur.

“Dari razia supir, kita dapati 13 orang yang positif menggunakan narkoba dari 1.193 orang yang kita lalukan tes,” ungkapnya.

Lanjut orang nomor satu di Kepolisian Daerah Riau itu, dapat disimpulkan bahwa trend pengguna narkoba paling banyak di usia 26-55 tahun, dan trend berdasarkan aspek pekerjaan paling banyak adalah pengangguran dan buruh.

“Dari para tersangka yang kita amankan, berperan sebagai kurir dikarenakan upah yang diterima berkisar 10-20 juta Rupiah, dan perederan narkoba masih banyak dikendalikan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,” pungkasnya Kapolda Riau mengakhiri. (**)