Dugaan Penipuan Travel Biro Umroh
Kapolda Riau, Janji Akan Usut Tuntas Penipuan Travel Umroh
Minggu 15 Maret 2015, 09:02 WIB
Poto Int Ilustrasi
PEKANBARU. Riaumadani. com - Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan berjanji akan mengusut tuntas dugaan penipuan yang travel biro PT Garuda Terobosan Cahaya [GTC]. Sebanyak 3 dari 34 calon jemaah melaporkan pemilik perusahan tersebut ke Polda Riau.
"Kalau sudah dilaporkan ke kita, pasti kita tindaklanjuti," katanya kepada wartawan, Sabtu [14/3/2015]. Kapolda mengaku selama ini pengungkapan kasus penipuan travel biro sulit untuk diungkap karena korban korbannya terlambat untuk membuat laporan ke pihak kepolisian. Sebelumnya, kata Dolly, pihaknya pernah menggelar perkara dugaan penipuan biro umroh. Namun penungkapan kasus itu terkendala karena tersangka hingga kini tidak ketahui keberadaannya.
"Memang pengungkapan kasus penipuan peniupan seperti itu lama. Korban biasanya setelah terjadi one prestasi, dalam kasus perdatanya, baru melapor," tuturnya.
Memang Sulit
"Ini mulanya tentang izin, dimana Polda bukan pihak penerbit izin, bukan lantas semuanya masalah sama polisi, ayo sama-sama yang punya tanggung jawab bekerja, yang punya domain. Audit dan cek dong travel itu," ujar jendral bintang satu tersebut.
Meski sudah meresahkan warga, Kapolda mengaku pihak Departemen Agama [Depag] belum melakukan koordinasi kepada lembaganya. "Belum, belum ada pihak Depag Koordinasi dengan kita. Yang jelas jika ada laporan pasti akan dilakukan penyelidikan," paparnya.
Saat ditanya mengenai kendala kepolisian khususnya Polresta Pekanbaru karena belum juga berhasil mengurai benang kusut pada kasus travel umroh ini, Brigjen Dolly beranggapan, kesulitan selama ini lantaran susahnya menemukan tersangka utama.
"Kita terkendala dengan tersangka utama. Walau begitu tetap kita jalankan penyelidikan pada setiap laporan. Bila problem Polresta berat, kita ambil alih," tegurnya.
Sementara tentang permintaan masyarakat agar Polda Riau bisa mempertemukan antara pemilik perusahaan travel dan korban penipuan, Kapolda menyatakan siap jika memang dibutuhkan. "Kalau ada laporan maka kita tindak sesuai prosedur hukum, namun jika ingin diselesaikan melalui jalur lain, kita siap mempertemukannya," pungkas Brigjen Dolly.
Sebelumnya, 3 dari 34 jemaah calon umroh yang rencananya diberangkatkan oleh biro perjalanan PT GTC membuat laporan ke Polda Riau karena khawatir gagal menunaikan ibadah umroh. Sedianya, para jemaah ini bakal berangkat ke Tanah Suci pada 4 Maret lalu.
Namun kini kantor PT GTC di Jalan Imam Munandar nomor 57, Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya itu pun sudah tutup. Para calon jemaah ini pun sulit berkomunikasi dengan pemilik biro travel umroh GTC, Feri Andria karena mereka mengakui handphone sudah tidak aktif lagi.
Kantor GTC sudah tidak beroperasi lagi. Dari luar terlihat pintu kantor dan pemasaran GTC yang 3 lantai itu digembok besi.
"Sejak Selasa kemarin kantor itu memang sudah ditutup. Senin sore terlihat banyak calon jemaah umroh yang datang," tutur seorang pegawai apotek yang bersebelahan dengan kantor GTC tersebut.
Ragukan Polisi
Salah satu korban penipuan travel umroh pada kasus sebelumnya bernama Susiyah, mengaku prihatin saat mengetahui adanya korban lain atas kasus serupa di Pekanbaru.
Kasus Susiyah sendiri sudah berjalan satu tahun lebih di Polresta Pekanbaru tanpa ada kejelasan. Padahal dirinya sudah menyetor dana senilai Rp68 Juta.
Susiyah mengatakan meski agen yang menipu dirinya berbeda, namun Susiyah yang sempat juga jadi korban penipuan travel umroh dan sudah melapor pada April 2014 lalu tersebut menilai polisi tidak bekerja maksimal. Sebagai bukti adalah terjadi kasus penipuan yang melibatkan PT Garda Terobosan Cahaya [GTC].
"Niat baik pergi umroh justru berujung petaka. Parahnya, sudah satu tahun lebih melapor ke Polisi tapi tidak ada kejelasan. Tentu saya kecewa. Uang itu sudah saya tabung bertahun-tahun, dan itu kongsian dengan kerabat lainnya. Tapi apa tindakan polisi, nihil," ketusnya, Sabtu [14/3/2015].
Ia berfikir bahwa selama ini kinerja kepolisian "nggak jelas", lantaran sudah melakukan beberapa kali gelar perkara dan sudah melibatkan Polda Riau, namun tersangka tak juga bisa ditangkap. Tak cukup disitu, pihaknya sambung Susiyah, juga tidak diberitahu kelanjutan penyidikan.
"Kalau tak saya yang bertanya, polisinya nggak ada yang kabari gimana kelanjutan kasus saya. Paling-paling dijawab mereka, ya kami sudah nyari sampai ke Bandung, Jakarta dan sebagainya, tapi ngak dapat juga buk," tiru susiyah sambil berurai airmata.**
"Kalau sudah dilaporkan ke kita, pasti kita tindaklanjuti," katanya kepada wartawan, Sabtu [14/3/2015]. Kapolda mengaku selama ini pengungkapan kasus penipuan travel biro sulit untuk diungkap karena korban korbannya terlambat untuk membuat laporan ke pihak kepolisian. Sebelumnya, kata Dolly, pihaknya pernah menggelar perkara dugaan penipuan biro umroh. Namun penungkapan kasus itu terkendala karena tersangka hingga kini tidak ketahui keberadaannya.
"Memang pengungkapan kasus penipuan peniupan seperti itu lama. Korban biasanya setelah terjadi one prestasi, dalam kasus perdatanya, baru melapor," tuturnya.
Memang Sulit
"Ini mulanya tentang izin, dimana Polda bukan pihak penerbit izin, bukan lantas semuanya masalah sama polisi, ayo sama-sama yang punya tanggung jawab bekerja, yang punya domain. Audit dan cek dong travel itu," ujar jendral bintang satu tersebut.
Meski sudah meresahkan warga, Kapolda mengaku pihak Departemen Agama [Depag] belum melakukan koordinasi kepada lembaganya. "Belum, belum ada pihak Depag Koordinasi dengan kita. Yang jelas jika ada laporan pasti akan dilakukan penyelidikan," paparnya.
Saat ditanya mengenai kendala kepolisian khususnya Polresta Pekanbaru karena belum juga berhasil mengurai benang kusut pada kasus travel umroh ini, Brigjen Dolly beranggapan, kesulitan selama ini lantaran susahnya menemukan tersangka utama.
"Kita terkendala dengan tersangka utama. Walau begitu tetap kita jalankan penyelidikan pada setiap laporan. Bila problem Polresta berat, kita ambil alih," tegurnya.
Sementara tentang permintaan masyarakat agar Polda Riau bisa mempertemukan antara pemilik perusahaan travel dan korban penipuan, Kapolda menyatakan siap jika memang dibutuhkan. "Kalau ada laporan maka kita tindak sesuai prosedur hukum, namun jika ingin diselesaikan melalui jalur lain, kita siap mempertemukannya," pungkas Brigjen Dolly.
Sebelumnya, 3 dari 34 jemaah calon umroh yang rencananya diberangkatkan oleh biro perjalanan PT GTC membuat laporan ke Polda Riau karena khawatir gagal menunaikan ibadah umroh. Sedianya, para jemaah ini bakal berangkat ke Tanah Suci pada 4 Maret lalu.
Namun kini kantor PT GTC di Jalan Imam Munandar nomor 57, Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya itu pun sudah tutup. Para calon jemaah ini pun sulit berkomunikasi dengan pemilik biro travel umroh GTC, Feri Andria karena mereka mengakui handphone sudah tidak aktif lagi.
Kantor GTC sudah tidak beroperasi lagi. Dari luar terlihat pintu kantor dan pemasaran GTC yang 3 lantai itu digembok besi.
"Sejak Selasa kemarin kantor itu memang sudah ditutup. Senin sore terlihat banyak calon jemaah umroh yang datang," tutur seorang pegawai apotek yang bersebelahan dengan kantor GTC tersebut.
Ragukan Polisi
Salah satu korban penipuan travel umroh pada kasus sebelumnya bernama Susiyah, mengaku prihatin saat mengetahui adanya korban lain atas kasus serupa di Pekanbaru.
Kasus Susiyah sendiri sudah berjalan satu tahun lebih di Polresta Pekanbaru tanpa ada kejelasan. Padahal dirinya sudah menyetor dana senilai Rp68 Juta.
Susiyah mengatakan meski agen yang menipu dirinya berbeda, namun Susiyah yang sempat juga jadi korban penipuan travel umroh dan sudah melapor pada April 2014 lalu tersebut menilai polisi tidak bekerja maksimal. Sebagai bukti adalah terjadi kasus penipuan yang melibatkan PT Garda Terobosan Cahaya [GTC].
"Niat baik pergi umroh justru berujung petaka. Parahnya, sudah satu tahun lebih melapor ke Polisi tapi tidak ada kejelasan. Tentu saya kecewa. Uang itu sudah saya tabung bertahun-tahun, dan itu kongsian dengan kerabat lainnya. Tapi apa tindakan polisi, nihil," ketusnya, Sabtu [14/3/2015].
Ia berfikir bahwa selama ini kinerja kepolisian "nggak jelas", lantaran sudah melakukan beberapa kali gelar perkara dan sudah melibatkan Polda Riau, namun tersangka tak juga bisa ditangkap. Tak cukup disitu, pihaknya sambung Susiyah, juga tidak diberitahu kelanjutan penyidikan.
"Kalau tak saya yang bertanya, polisinya nggak ada yang kabari gimana kelanjutan kasus saya. Paling-paling dijawab mereka, ya kami sudah nyari sampai ke Bandung, Jakarta dan sebagainya, tapi ngak dapat juga buk," tiru susiyah sambil berurai airmata.**
Editor | : | Tim-rtc.HR |
Kategori | : | Hukum |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Sabtu 18 Mei 2024, 08:45 WIB
*TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*
Sabtu 18 Mei 2024
*TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*
Kamis 16 Mei 2024
Keindahan Kiswah Ka'bah di Jakarta dari Perspektif Arsitek dan Ulama
Kamis 16 Mei 2024
RUDI WALKER PURBA BERHARAP PENYELESAIAN KONFLIK PT. RPI DENGAN WARGA KEDEPANKAN KEARIFAN LOKAL*
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 06:11 WIB
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 15 Mei 2024
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem