RIAUMADANI. COM - Pesawat Sriwijaya Air yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak" />
Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Dengan Rute Jakarta-Pontianak Jatuh di Kepulauan Seribu.
Minggu 10 Januari 2021, 12:39 WIB
Pesawat Sriwijaya Air yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak sekira pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1/2021).
RIAUMADANI. COM - Pesawat Sriwijaya Air yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak sekira pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1/2021). 

Hingga kini tim gabungan tengah berusaha untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat dengan kode penerbangan SJ182 yang saat itu mengangkut lebih dari 50 peumpang.

Dikutip dari Reuters, Minggu (10/1/2020), otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administration (FAA) pada pertengahan 2020 memberikan peringatan kepada seluruh maskapai di dunia tentang dampak dari pandemi Covid-19 terhadap performa pesawat, khususnya untuk jenis Boeing 737 NG dan Classic.

Pesawat Boeing 737 NG meliputi seri 600, 700, 800, dan 900. Sedang Boeing 737 Classic meliputi seri 300, 400, 500 dan jenis ini masih banyak dipakai maskapai Indonesia, termasuk Sriwijaya Air.
 
FAA menyatakan ada sekitar 2.000 pesawat jenis tersebut yang saat ini dioperasikan maskapai, namun tak terbang karena dampak pandemi Covid-19.

Tak beroperasinya pesawat selama kurang lebih tujuh hari, memberikan risiko korosi yang kemudian menyebabkan kegagalan mesin ganda.

FAA mengeluarkan arahan tersebut setelah inspektur menemukan katup pemeriksaan udara yang rusak saat akan kembali mengoperasikannya.

"Jika ditemukan korosi, katup harus diganti sebelum pesawat kembali beroperasi," kata FAA.

Atas arahan FAA ini, Boeing telah menyarankan operator di seluruh dunia untuk memeriksa pesawat dan memeriksa katup udara apakah masih dalam kondisi layak atau tidak. Salah satunya Sriwijaya Air.

Berusia 26 Tahun, Ini Riwayat Kepemilikan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Pertama Kalinya, Sriwijaya Air Bakal Bawa 188 Turis ke Belitung
Rencananya, 188 turis Malaysia akan didaratkan di Bandara International Hanandjoedin, Belitung dengan maskapai Sriwijaya Air.
 
Kecelakasan pesawat kembali tejadi di Indonesia. Kali ini menimpa maskapai Sriwijaya Air SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak. Pesawat ini dinyatakan hilang kontak setelah terbang selama kurang lebih 4 menit.

Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, memastikan kondisi pesawat dengan kode penerbangan SJ-182 yang hilang kontak, dalam keadaan sehat. Pesawat itu sebelumnya juga sudah terbang PP dengan rute Pontianak-Pangkal Pinang.

"Kondisinya sehat, sebelumnya juga sudah terbang ke Pontianak PP dengan ke Pangkal Pinang. Ini rute kedua ke Pontianak, jadi harusnya tidak ada masalah," jelas Jefferson

Pihak Sriwijaya menyediakan tiga posko informasi terkait pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak. Salah satu posko berada di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami sudah siapkan posko dibantu pihak AP II. Satu posko di sini (bandara Soetta), satu di Pontianak, dan satu di kantor kami," ungkap Jefferson.

Pesawat dengan kode registrasi PK-CLC ini ternyata sudah berusia 26 tahun pada 2020.

Dikutip dari planespotters.net, pesawat ini sudah berganti kepemilikan sebanyak 3 kali. Pertama, pesawat Boeing 737-524 ini dimiliki maskapai asal Amerika Serikat, Continental Air yang dioperasikan perdana pada 31 Mei 1994 dengan kode registrasi N27610.

Kemudian, pesawat ini berpindah kepemilikan oleh United Airlines pada 1 Oktober 2010 dengan kode registrasi yang sama.

Sriwijaya Air sendiri baru menggunakan pesawat ini pada 15 Mei 2012 dengan kode registrasi PK-CLC. Dalam situs tersebut, saat ini status pesawat sudah dinyatakan "Crashed" usai diduga jatuh di wilayah Kepulauan Seribu.
Sumber: Liputan6.com



Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top