Berhasil Tekan Angka Stunting
Pemkab Meranti berhasil menurunkan angka Stunting yang cukup signifikan di 12 Desa Locus dari 16 Locus yang ada, Pemkab Meranti menjadi Pemda terbaik dari 12 Kabupaten Kota di Riau dalam penuntasan
Raih 4 Penghargaan Pemkab Meranti Raih Juara Umum Dalam Penuntasan Stunting.
Rabu 14 Oktober 2020, 22:53 WIB
Pemkab Meranti berhasil menurunkan angka Stunting yang cukup signifikan di 12 Desa Locus dari 16 Locus yang ada, Pemkab Meranti menjadi Pemda terbaik dari 12 Kabupaten Kota di Riau dalam penuntasan
SELATPANJANG. RIAUMADANI. COM - Sejak awal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti fokus terhadap penuntasan Stunting yang ada di wilayahnya. Berbagai program pun digulirkan dalam pelaksanaan aksi konvergensi menekan angka Stunting yang terintegrasi dengan seluruh OPD terkait. Alhasil melalui upaya itu Pemkab Meranti berhasil menurunkan angka Stunting yang cukup signifikan di 12 Desa Locus dari 16 Locus yang ada.
Keberhasilan Pemkab Meranti dalam menekan angka Stunting di wilayahnya ini mendapat apresiasi dari Tim Penilai Kinerja Pencegahan dan Penurunan Stunting 2020-2021 dari Bappedalitbang Provinsi Riau dengan mengukuhkan Pemkab Meranti menjadi Pemda terbaik dari 12 Kabupaten Kota di Riau dalam penuntasan Stunting.
Hal ini diwujudkan dengan pemberian Penghargaan Pemenang I kepada Pemkab Meranti. Bahkan Pemkab Meranti berhasil menyabet seluruh kategori penghargaan dari Pemprov Riau yang disampaikan melalui Zoom Meeting yang diikuti oleh 12 Kabupaten Kota se-Provinsi Riau, Rabu (14/10/2020).
Adapun penghargaan yang diraih sesuai pengumuman yang disampaikan Ketua Tim Penilai Herianto adalah:
1. Peringkat I daerah yang menerapkan Aksi Konvergensi Stunting 1-4 dengan poin 39.
2. Peringkat I Kabupaten Paling Inspiratif dalam Penuntasan Stunting dengan poin 37.9.
3. Peringkat I Kabupaten Paling Replikatif dalam Penuntasan Stunting dengan poin 37.9
4. Peringkat II Kabupaten Paling Inovatif dalam Penuntasan Stunting.
Dari pengakuan pihak penilaian yang dilakukan oleh Tim Bappedalitbang Provinsi Riau bersifat Independen, sesuai dengan aksi nyata yang dilakukan oleh Kabupaten Kota se-Provinsi Riau. Selain melihat langsung ke lapangan untuk melihat aksi nyata yang dilakukan oleh kabupaten kota, Tim ini juga menilai efektifitas program yang telah dijalankan Pemda se-Kabupaten Kota dalam menekan angka Stunting.
Dari fakta di lapangan Tim Penilai sangat mengapresiasi Pemkab Meranti, meski berada di daerah perbatasan, dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi dan keterbatasan anggaran daerah berhasil menekan angka Stunting di wilayahnya.
Sekedar informasi dari penjelasan Bupati Kepulauan Meranti dalam acara Vidconf bersama Tim Penilaian Pencegahan Stunting Provinsi Riau yang juga diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota lainnya. Tingginya angka kemiskinan di Meranti menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya Stunting di Meranti namun dengan program jitu dan komitmen yang kuat dari Pemda Meranti angka Stunting dapat ditekan dan kedepan diharapkan Zero.
Dikatakan Bupati, Pemkab Meranti sangat fokus terhadap upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting dan cara yang paling tepat adalah dengan melibatkan seluruh OPD terkait untuk bersama-sama menyelesaikan masalah Stunting. Karena masalah Stunting tak terlepas dari berbagai sektor mulai dari Infrastruktur aksesbilitas, fasilitas air bersih, pendidikan, kesehatan masyarakat dengan pemberian gizi seimbang kepada Balita, Pemberian Bantuan Sembako, pembinaan ekonomi dan pendapatan masyarakat disektor pertanian/perkebunan dan lainnya, pemberdayaan UMKM, serta sosialisasi melalui media sosial.
Untuk menggesa penuntasan Stunting di daerah Locus, Pemkab Meranti dikatakan Bupati menjadikan Desa Locus Stunting sebagai lokasi prioritas pelaksanaan program strategis semua OPD dengan begitu penuntasan Stunting dapat dilakukan dengan cepat.
"Kuncinya mengintegrasikan semua OPD untuk membenahi sektor, jadi masalah Stunting ini harus diselesaikan secara keroyokan dan tidak bisa dikerucutkan disatu sektor," ujar Bupati Irwan.
Secara rinci angka keberhasilan Meranti dalam menekan angka Stunting di 12 Locus dari 16 Desa yang menjadi Locus Stunting sebagai berikut:
1. Desa Tenggayun Raya, Rangsang Pesisir, dari 17 kasus menjadi 10 kasus.
2. Desa Tanjung Darul Takzim, Tebingtinggi Barat, dari 20 kasus menjadi 16 kasus.
3. Batang Malas, Tebingtinggi Barat, dari 30 kasus menjadi 11 kasus.
4. Desa Tanjung Kulim, Merbau, dari 35 kasus menjadi 14 kasus.
5. Desa Mantiasa, Tebingtinggi Barat, dari 48 kasus menjadi 22 kasus.
6. Desa Tanjung Pranap, Tebingtinggi Barat, dari 39 kasus menjadi 21 kasus.
7. Desa Beting, Rangsang Pesisir, dari 30 kasus menjadi 9 kasus.
8. Desa Alai, Tebingtinggi Barat, dari 36 kasus menjadi 23 kasus.
9. Topang, Rangsang, dari 51 kasus menjadi 36 kasus.
10. Desa Kuala Merbau, Pulau Merbau, dari 48 kasus menjadi 32 kasus.
11. Desa Gogok Darussalam, Tebingtinggi Barat, dari 30 kasus menjadi 23 kasus.
12. Selatpanjang Timur, dari 93 kasus menjadi 65 kasus.
Diinformasikan juga hadir dalam Vidconf Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Yan Prana, Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau, Emri Julis, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Perwakilan Dirjend Bangda Kemendari, Tim Panelis Penilai Kinerja Pencegahan dan Penanganan Stunting Provinsi Riau dan pejabat lainnya.
Sementara di Kepulauan Meranti dihadiri, Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, Sekdakab Meranti, Dr Kamsol MM, Asisten III Setdakab Meranti, H Rosdaner, Kepala Dinas Kesehatan Meranti, dr Misri Hasanto MKes, Kepala Bappeda Meranti, Rizki Hidayat, Sekretaris DPMPD, Edi M Nur, dan sejumlah pejabat lainnya.
Akhir acara, Sekdaprov Riau Yan prana melalui aksi konvergensi yang terintegrasi dalam penuntasan masalah Stunting di Provinsi Riau ini dapat menuntaskan masalah Stunting yang terjadi di kabupaten Kota. (rilis)
Keberhasilan Pemkab Meranti dalam menekan angka Stunting di wilayahnya ini mendapat apresiasi dari Tim Penilai Kinerja Pencegahan dan Penurunan Stunting 2020-2021 dari Bappedalitbang Provinsi Riau dengan mengukuhkan Pemkab Meranti menjadi Pemda terbaik dari 12 Kabupaten Kota di Riau dalam penuntasan Stunting.
Hal ini diwujudkan dengan pemberian Penghargaan Pemenang I kepada Pemkab Meranti. Bahkan Pemkab Meranti berhasil menyabet seluruh kategori penghargaan dari Pemprov Riau yang disampaikan melalui Zoom Meeting yang diikuti oleh 12 Kabupaten Kota se-Provinsi Riau, Rabu (14/10/2020).
Adapun penghargaan yang diraih sesuai pengumuman yang disampaikan Ketua Tim Penilai Herianto adalah:
1. Peringkat I daerah yang menerapkan Aksi Konvergensi Stunting 1-4 dengan poin 39.
2. Peringkat I Kabupaten Paling Inspiratif dalam Penuntasan Stunting dengan poin 37.9.
3. Peringkat I Kabupaten Paling Replikatif dalam Penuntasan Stunting dengan poin 37.9
4. Peringkat II Kabupaten Paling Inovatif dalam Penuntasan Stunting.
Dari pengakuan pihak penilaian yang dilakukan oleh Tim Bappedalitbang Provinsi Riau bersifat Independen, sesuai dengan aksi nyata yang dilakukan oleh Kabupaten Kota se-Provinsi Riau. Selain melihat langsung ke lapangan untuk melihat aksi nyata yang dilakukan oleh kabupaten kota, Tim ini juga menilai efektifitas program yang telah dijalankan Pemda se-Kabupaten Kota dalam menekan angka Stunting.
Dari fakta di lapangan Tim Penilai sangat mengapresiasi Pemkab Meranti, meski berada di daerah perbatasan, dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi dan keterbatasan anggaran daerah berhasil menekan angka Stunting di wilayahnya.
Sekedar informasi dari penjelasan Bupati Kepulauan Meranti dalam acara Vidconf bersama Tim Penilaian Pencegahan Stunting Provinsi Riau yang juga diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota lainnya. Tingginya angka kemiskinan di Meranti menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya Stunting di Meranti namun dengan program jitu dan komitmen yang kuat dari Pemda Meranti angka Stunting dapat ditekan dan kedepan diharapkan Zero.
Dikatakan Bupati, Pemkab Meranti sangat fokus terhadap upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting dan cara yang paling tepat adalah dengan melibatkan seluruh OPD terkait untuk bersama-sama menyelesaikan masalah Stunting. Karena masalah Stunting tak terlepas dari berbagai sektor mulai dari Infrastruktur aksesbilitas, fasilitas air bersih, pendidikan, kesehatan masyarakat dengan pemberian gizi seimbang kepada Balita, Pemberian Bantuan Sembako, pembinaan ekonomi dan pendapatan masyarakat disektor pertanian/perkebunan dan lainnya, pemberdayaan UMKM, serta sosialisasi melalui media sosial.
Untuk menggesa penuntasan Stunting di daerah Locus, Pemkab Meranti dikatakan Bupati menjadikan Desa Locus Stunting sebagai lokasi prioritas pelaksanaan program strategis semua OPD dengan begitu penuntasan Stunting dapat dilakukan dengan cepat.
"Kuncinya mengintegrasikan semua OPD untuk membenahi sektor, jadi masalah Stunting ini harus diselesaikan secara keroyokan dan tidak bisa dikerucutkan disatu sektor," ujar Bupati Irwan.
Secara rinci angka keberhasilan Meranti dalam menekan angka Stunting di 12 Locus dari 16 Desa yang menjadi Locus Stunting sebagai berikut:
1. Desa Tenggayun Raya, Rangsang Pesisir, dari 17 kasus menjadi 10 kasus.
2. Desa Tanjung Darul Takzim, Tebingtinggi Barat, dari 20 kasus menjadi 16 kasus.
3. Batang Malas, Tebingtinggi Barat, dari 30 kasus menjadi 11 kasus.
4. Desa Tanjung Kulim, Merbau, dari 35 kasus menjadi 14 kasus.
5. Desa Mantiasa, Tebingtinggi Barat, dari 48 kasus menjadi 22 kasus.
6. Desa Tanjung Pranap, Tebingtinggi Barat, dari 39 kasus menjadi 21 kasus.
7. Desa Beting, Rangsang Pesisir, dari 30 kasus menjadi 9 kasus.
8. Desa Alai, Tebingtinggi Barat, dari 36 kasus menjadi 23 kasus.
9. Topang, Rangsang, dari 51 kasus menjadi 36 kasus.
10. Desa Kuala Merbau, Pulau Merbau, dari 48 kasus menjadi 32 kasus.
11. Desa Gogok Darussalam, Tebingtinggi Barat, dari 30 kasus menjadi 23 kasus.
12. Selatpanjang Timur, dari 93 kasus menjadi 65 kasus.
Diinformasikan juga hadir dalam Vidconf Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Yan Prana, Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau, Emri Julis, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Perwakilan Dirjend Bangda Kemendari, Tim Panelis Penilai Kinerja Pencegahan dan Penanganan Stunting Provinsi Riau dan pejabat lainnya.
Sementara di Kepulauan Meranti dihadiri, Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, Sekdakab Meranti, Dr Kamsol MM, Asisten III Setdakab Meranti, H Rosdaner, Kepala Dinas Kesehatan Meranti, dr Misri Hasanto MKes, Kepala Bappeda Meranti, Rizki Hidayat, Sekretaris DPMPD, Edi M Nur, dan sejumlah pejabat lainnya.
Akhir acara, Sekdaprov Riau Yan prana melalui aksi konvergensi yang terintegrasi dalam penuntasan masalah Stunting di Provinsi Riau ini dapat menuntaskan masalah Stunting yang terjadi di kabupaten Kota. (rilis)
| Editor | : | TIS |
| Kategori | : | Meranti |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau