
Sapma dan PP Demo Kajati Riau
Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP), jika tuntutan mereka saat aksi tadi, Kamis (27/8/2020) sore
Sapma PP Minta Kajati Riau Mundur, Terkait Soal Dugaan Korupsi di Pemko Pekanbaru
Kamis 27 Agustus 2020, 23:26 WIB

PEKANBARU, RIAUMADANI. COM - Cukup pedas ancaman yang dilontarkan massa unjuk rasa dari Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP), jika tuntutan mereka saat aksi tadi, Kamis (27/8/2020) sore, tak digubris. Massa minta Kajati Riau, Mia Amiaty segera mundur dari kursi jabatannya.
"Jika proses hukum untuk Pemko Pekanbaru ini tidak diindahkan dan tidak ditegakkan, kami minta Kajati Riau untuk mundur dari jabatannya," tegas Bob Karno selaku Koordinator Umum aksi usai keluar dari kantor baru Kejati Riau, Kamis (27/8/2020) sore.
Menurut dia, pihaknya akan terus mengawal proses penanganan terkait kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, yang saat ini tengah dipimpin Walikota Pekanbaru, Firdaus. MT.
Aksi damai yang dilakukan massa ini, merupakan aksi jilid II, sebelumnya massa ini pernah melakukan aksi yang sama di depan kantor Kejati Riau. Namun mereka belum merasa mendapati hasil yang dikehendaki.
Kata Bob, dari pertemuan yang telah dilakukan perwakilan di dalam kantor Kejati Riau, pihak Kejati Riau seakan enggan membuat kesepakatan bersama terkait tuntutan massa.
Karena dugaan adanya keraguan pihak Kejati Riau untuk melakukan penandatangan pada tuntutan mereka, dia menuding pihak Kejati Riau "berkawan" dengan para koruptor yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Ini aksi jilid II, hasil pertemuan tadi sangat disayangkan. Perwakilan Kejati Riau yang ditunjuk hari ini tak berani untuk tanda tangani tuntutan aksi kami. Sebelumnya, mereka bersedia menyampaikan ke bidang-bidang lainnya. Ada apa ini sebenarnya. Apakah mereka berkawan dengan para koruptor itu," kesal Bob.
Sementara itu, kasus dalam isi tuntutan massa untuk diusut yakni, pada dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di kantor Tenayan Raya. Di sana, katanya ditemukan adanya mark up sebesar Rp24 miliar dari pembebasan lahan 130 hektare.
Sedangkan kasus dugaan korupsi Video Wall, menurut Bob kasus ini telah ada penetapan para tersangkanya. Bahkan, sejumlah media di Pekanbaru telah memberitakannya.
"Kami ingin, Kejati Riau untuk segera pidanakan tersangkanya. Karena, dalam pemberitaan tersangkanya akan menyampaikan siapa-siapa saja dalang di balik itu semua," kata Bob.
Sementara itu, kasus kebocoran retribusi sampah di Pekanbaru. Bob menilai Perda sudah dikeluarkan dan Kadis sudah menyampaikan kepada masyarakat. Akan tapi sampai saat ini masih ada pungutan liar kepada warga. Dimana diduga terjadi kebocoran dana itu.
"Lalu sengketan lahan industri di Tenayan Raya. Langkah selanjutnya, Kami akan kawal dan ingatkan kasus ini kepada Kejati Riau," pungkas Bob. hrc
"Jika proses hukum untuk Pemko Pekanbaru ini tidak diindahkan dan tidak ditegakkan, kami minta Kajati Riau untuk mundur dari jabatannya," tegas Bob Karno selaku Koordinator Umum aksi usai keluar dari kantor baru Kejati Riau, Kamis (27/8/2020) sore.
Menurut dia, pihaknya akan terus mengawal proses penanganan terkait kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, yang saat ini tengah dipimpin Walikota Pekanbaru, Firdaus. MT.
Aksi damai yang dilakukan massa ini, merupakan aksi jilid II, sebelumnya massa ini pernah melakukan aksi yang sama di depan kantor Kejati Riau. Namun mereka belum merasa mendapati hasil yang dikehendaki.
Kata Bob, dari pertemuan yang telah dilakukan perwakilan di dalam kantor Kejati Riau, pihak Kejati Riau seakan enggan membuat kesepakatan bersama terkait tuntutan massa.
Karena dugaan adanya keraguan pihak Kejati Riau untuk melakukan penandatangan pada tuntutan mereka, dia menuding pihak Kejati Riau "berkawan" dengan para koruptor yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Ini aksi jilid II, hasil pertemuan tadi sangat disayangkan. Perwakilan Kejati Riau yang ditunjuk hari ini tak berani untuk tanda tangani tuntutan aksi kami. Sebelumnya, mereka bersedia menyampaikan ke bidang-bidang lainnya. Ada apa ini sebenarnya. Apakah mereka berkawan dengan para koruptor itu," kesal Bob.
Sementara itu, kasus dalam isi tuntutan massa untuk diusut yakni, pada dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di kantor Tenayan Raya. Di sana, katanya ditemukan adanya mark up sebesar Rp24 miliar dari pembebasan lahan 130 hektare.
Sedangkan kasus dugaan korupsi Video Wall, menurut Bob kasus ini telah ada penetapan para tersangkanya. Bahkan, sejumlah media di Pekanbaru telah memberitakannya.
"Kami ingin, Kejati Riau untuk segera pidanakan tersangkanya. Karena, dalam pemberitaan tersangkanya akan menyampaikan siapa-siapa saja dalang di balik itu semua," kata Bob.
Sementara itu, kasus kebocoran retribusi sampah di Pekanbaru. Bob menilai Perda sudah dikeluarkan dan Kadis sudah menyampaikan kepada masyarakat. Akan tapi sampai saat ini masih ada pungutan liar kepada warga. Dimana diduga terjadi kebocoran dana itu.
"Lalu sengketan lahan industri di Tenayan Raya. Langkah selanjutnya, Kami akan kawal dan ingatkan kasus ini kepada Kejati Riau," pungkas Bob. hrc
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan