Swasembada Pangan
Kabupaten Rokan Hilir Siap Swasembada Pangan
Jumat 20 Februari 2015, 01:11 WIB
Bupati Rohil Suyatno. Amp
BAGAN SIAPIAPI. Riaumadani.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir [Rohil], Riau bertekad swasembada pangan 2017 mendatang. Keberhasilan itu dapat dicapai bekerjasama dengan Pemda, TNI dan kelompok tani.
Demikian diucapkan Bupati Rohil Suyatno saat membuka agenda konsolidasi pelaksanaan Upsus padi, jagung dan kedele dalam mendukung program swasembada pangan Nasional tahun 2015, aula Kantor Bupati Rohil, Rabu [18/2/2015].
Rapat juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Rohil Jamiludin, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Irianto, Kadistanak Rohil Ir Muslim, Kadis Pertanian dan Peternakan Riau drh Askodia Ribodana Patrianov, Staf ahli kementrian Pertanian RI/diwakili Kasubdit kawasan pangan direktorat Perluasan dan pengelohan lahan, Ir Ikhlas Bahar.
Pada kesempatan itu, bupati, menyampaikan bahwa dahulu ketika masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir merupakan lumbung padi terbesar di Propinsi Riau. Namun, kini produksi padi menurun lantara banyaknya alih fungsi lahan.
Untuk mengembalikan kejayaan masa lalu dalam program peningkatan ketahanan pangan Nasional, jelas bupati, pemerintah daerah bergandeng tangan bersama TNI-AD, kelompok tani, untuk mengatasi persoalan ini nantinya.
Hasilnya dapat dirasakan dalam tiga tahun kedepan, sektor pertanian di Kabupaten Rohil dapat meningkat pesat, dan berkembang sebagai salah satu daerah penghasil lumbung padi terbesar di Propinsi Riau.
"Kejayaan itu Kita buka lagi tidak bisa sepenuhnya menjadi daerah penghasil padi maka separuhnyapun sudah baik. Kita sendiri sudah komit, sebagaimana yang diintruksikan Bapak Priseden RI Joko Widodo, bahwa Indonesia harus menjadi daerah swasembada pangan,"sebut bupati menirukan ucapan presiden RI.
Selain itu, pemerintah daerah bersama DPRD berupaya memajukan sektor pertanian, jagung dan kedelai dalam tiga tahun kedepan.
Terpenting, menurut bupati, kabupaten Rohil harus menjadi yang terbaik dalam bidang pertanian dan palawija
"Untuk Riau, Kabupaten Rohil masih yang terbaik kedelainya. Dan, daerah Darusalam daerahnya sangat potensi untuk tanaman kedelai danjagung, saya berharap bisa tetap dipertahankan. Targetnya, Indonesia harus menjadi daerah swasemnda pangan 2017,"paparnya.
Selanjutnya, Dandim 0303 Bengkalis mengatakan, dalam mewujudkan kegiatan swasembada pangan, TNI selalu siap menjadi pendamping, sesuai UUD 45, UU TNI 34 thn 2004, MoU Kementrian Pertanian dan Perikanan bersama Panglima TNI.
Menurutnya, jika Indonesia tidak dapat melaksanakan program swasembada pangan, dipastikan dapat terjadi krisis pangan kedepanya. Karena, lanjutnya, sekarang ini sudah terjadi perang energi pangan dan air.
Masih katanya, bahwa sangat ironis jika negara Indonesia yang diberikan kekayaan energi alam yang besar tetapi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar. Mudah-mudahan kehadiran TNI sebagai pendamping dapat menjadi pengugah penyuluh pertanian.
"Saya sudah intruksikan babinsa setempat untuk saling melengkapi, tugas Kita sangat berat sekali, dan ini harus dilaksanakan sesuai intruksi presiden RI."ujarnya
"Inti kegiatan ini yakni mensinegrikan program swasembada pangan. Mudah-mudahan kehadiran TNI dapat menjadi motivasi ditengah masyarakat kelompok tani.
Saya berharap kegiatan ini dapat sukses hingga tahun 2017, mendatang, dan Kita bis a swasembada pangan,"harapnya.
Senada Kadistanak Rohil Muslim, menyampaikan, Rokan Hilir sepuluh tahun lalu memiliki areal tanaman pertanian seluas 43 ribu hektar, seiring berjalanya waktu terjadi alih fungsi lahan, dan kini hanya tinggal 32 ribu hektar.
Menindaklanjuti rencana pengembangan areal pertanian, lanjutnya, Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan pengukuran tahun 2013, hasilnya lahan pertanian hanya tinggal 12.709 hektar.
Dan tahun 2014, sasaran tanam setahun 12 ribu hekatr namun realisasi 14 ribuktar. Rencana untuk pengembabgan jaringan jaringan tresier 3 ribu hektar, untuk tahun 2015,
Dirimbo melintang bisa tanam 3 kali setahun artinya Indeks Pertanaman 300. Kemudian, di Rimbo Melintang memiliki pompanisasi untuk mengatur irigasi air. Kabaupaten Rohil sendiri memiliki areal 141 hektar yang masih berstatus Quo, dan terkendala tidak bisa diolah menjadi tambahan areal pertanian.
"Kalau itu bisa diolah menjadi areal pertanian dipastikan dapat menambah luas pertanian padi nantinya,"sebutnya.
Kadis Pertanian dan Peternakan Riau, menyebutkan laju pertumbuhan dalam kurun waktu tahun 2009-2013 terjadi alih fungsi lahan. Persoalanya, sebanyak 9.458 hektar terjadi alih fugsi lahan dengan rata 47 ribu hektar.
Menurutnya, jumlah kerusakan infrastruktur saluran irigasi daerah sepanjang 1.983,15 kilometer dan daerah rawa 4 kilometerlebih. Dengan perhitungan 82 61 persen, dan daerah rawa 78,29 persen
Hal ini dikarenakan, produktivitas rendah, kualitas SDM petani rendah dalam penerapan teknologi dan manajemen, serta Kelembagaan penunjang belum berjalan optimal dan akselibilitas petani terhadap modal lemah. **
Demikian diucapkan Bupati Rohil Suyatno saat membuka agenda konsolidasi pelaksanaan Upsus padi, jagung dan kedele dalam mendukung program swasembada pangan Nasional tahun 2015, aula Kantor Bupati Rohil, Rabu [18/2/2015].
Rapat juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Rohil Jamiludin, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Irianto, Kadistanak Rohil Ir Muslim, Kadis Pertanian dan Peternakan Riau drh Askodia Ribodana Patrianov, Staf ahli kementrian Pertanian RI/diwakili Kasubdit kawasan pangan direktorat Perluasan dan pengelohan lahan, Ir Ikhlas Bahar.
Pada kesempatan itu, bupati, menyampaikan bahwa dahulu ketika masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir merupakan lumbung padi terbesar di Propinsi Riau. Namun, kini produksi padi menurun lantara banyaknya alih fungsi lahan.
Untuk mengembalikan kejayaan masa lalu dalam program peningkatan ketahanan pangan Nasional, jelas bupati, pemerintah daerah bergandeng tangan bersama TNI-AD, kelompok tani, untuk mengatasi persoalan ini nantinya.
Hasilnya dapat dirasakan dalam tiga tahun kedepan, sektor pertanian di Kabupaten Rohil dapat meningkat pesat, dan berkembang sebagai salah satu daerah penghasil lumbung padi terbesar di Propinsi Riau.
"Kejayaan itu Kita buka lagi tidak bisa sepenuhnya menjadi daerah penghasil padi maka separuhnyapun sudah baik. Kita sendiri sudah komit, sebagaimana yang diintruksikan Bapak Priseden RI Joko Widodo, bahwa Indonesia harus menjadi daerah swasembada pangan,"sebut bupati menirukan ucapan presiden RI.
Selain itu, pemerintah daerah bersama DPRD berupaya memajukan sektor pertanian, jagung dan kedelai dalam tiga tahun kedepan.
Terpenting, menurut bupati, kabupaten Rohil harus menjadi yang terbaik dalam bidang pertanian dan palawija
"Untuk Riau, Kabupaten Rohil masih yang terbaik kedelainya. Dan, daerah Darusalam daerahnya sangat potensi untuk tanaman kedelai danjagung, saya berharap bisa tetap dipertahankan. Targetnya, Indonesia harus menjadi daerah swasemnda pangan 2017,"paparnya.
Selanjutnya, Dandim 0303 Bengkalis mengatakan, dalam mewujudkan kegiatan swasembada pangan, TNI selalu siap menjadi pendamping, sesuai UUD 45, UU TNI 34 thn 2004, MoU Kementrian Pertanian dan Perikanan bersama Panglima TNI.
Menurutnya, jika Indonesia tidak dapat melaksanakan program swasembada pangan, dipastikan dapat terjadi krisis pangan kedepanya. Karena, lanjutnya, sekarang ini sudah terjadi perang energi pangan dan air.
Masih katanya, bahwa sangat ironis jika negara Indonesia yang diberikan kekayaan energi alam yang besar tetapi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar. Mudah-mudahan kehadiran TNI sebagai pendamping dapat menjadi pengugah penyuluh pertanian.
"Saya sudah intruksikan babinsa setempat untuk saling melengkapi, tugas Kita sangat berat sekali, dan ini harus dilaksanakan sesuai intruksi presiden RI."ujarnya
"Inti kegiatan ini yakni mensinegrikan program swasembada pangan. Mudah-mudahan kehadiran TNI dapat menjadi motivasi ditengah masyarakat kelompok tani.
Saya berharap kegiatan ini dapat sukses hingga tahun 2017, mendatang, dan Kita bis a swasembada pangan,"harapnya.
Senada Kadistanak Rohil Muslim, menyampaikan, Rokan Hilir sepuluh tahun lalu memiliki areal tanaman pertanian seluas 43 ribu hektar, seiring berjalanya waktu terjadi alih fungsi lahan, dan kini hanya tinggal 32 ribu hektar.
Menindaklanjuti rencana pengembangan areal pertanian, lanjutnya, Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan pengukuran tahun 2013, hasilnya lahan pertanian hanya tinggal 12.709 hektar.
Dan tahun 2014, sasaran tanam setahun 12 ribu hekatr namun realisasi 14 ribuktar. Rencana untuk pengembabgan jaringan jaringan tresier 3 ribu hektar, untuk tahun 2015,
Dirimbo melintang bisa tanam 3 kali setahun artinya Indeks Pertanaman 300. Kemudian, di Rimbo Melintang memiliki pompanisasi untuk mengatur irigasi air. Kabaupaten Rohil sendiri memiliki areal 141 hektar yang masih berstatus Quo, dan terkendala tidak bisa diolah menjadi tambahan areal pertanian.
"Kalau itu bisa diolah menjadi areal pertanian dipastikan dapat menambah luas pertanian padi nantinya,"sebutnya.
Kadis Pertanian dan Peternakan Riau, menyebutkan laju pertumbuhan dalam kurun waktu tahun 2009-2013 terjadi alih fungsi lahan. Persoalanya, sebanyak 9.458 hektar terjadi alih fugsi lahan dengan rata 47 ribu hektar.
Menurutnya, jumlah kerusakan infrastruktur saluran irigasi daerah sepanjang 1.983,15 kilometer dan daerah rawa 4 kilometerlebih. Dengan perhitungan 82 61 persen, dan daerah rawa 78,29 persen
Hal ini dikarenakan, produktivitas rendah, kualitas SDM petani rendah dalam penerapan teknologi dan manajemen, serta Kelembagaan penunjang belum berjalan optimal dan akselibilitas petani terhadap modal lemah. **
Editor | : | Ishaq-RO |
Kategori | : | Rohil |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 08 Mei 2024, 07:02 WIB
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”