Wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia
Kegagalan Pemerintah Tangani Covid, WNA Eksodus Dari RI
Jumat 23 Juli 2021, 07:47 WIB
Ilustrasi Kartun Jokowi. (Foto: CNBCIndonesia)
RIAUMADANI. COM - Eksodus Warga Negara Asing (WNA) keluar dari Indonesia selayaknya menjadi perhatian serius pemerintah. Harus diakui hal tersebut merupakan cerminan kegagalan pemerintah dalam menangani penyebaran kasus covid-19.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksodus diterjemahkan sebagai perbuatan meninggalkan tempat asal (kampung halaman, kota, negeri) oleh penduduk secara besar-besaran. Artinya bukan 1 atau 2 negara saja. Eksodus ini seperti yang terjadi pada Wuhan pada awal 2020 lalu. Di mana hampir semua negara memulangkan warganya.
Dilansir GoNews.co dari CNBC Indonesia, beberapa negara sudah meminta warganya untuk pulang. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menyebut sejauh ini diketahui sekitar 2.000 ekspatriat ingin kembali ke Negeri Sakura karena instruksi kantor pusat.
Bila merujuk ke data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah TKA asal Jepang di Indonesia adalah 11.483 orang pada tahun lalu. Dilihat kondisi perbulannya, memang jumlah TKA selalu berkurang meskipun tidak begitu signifikan sekitar 500-1000 orang.
Pemerintah Jepang memfasilitasi pemulangan tersebut, dengan menyiapkan pesawat khusus. Begitu juga dengan karantina serta fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi warganya. Korea Selatan (Korsel) selanjutnya. Sekitar 80 warga negara Korea Selatan (Korsel), mengutip Arirang, telah dipulangkan pekan lalu dengan kondisi sebagian terinfeksi corona. Setidaknya ada sekitar 8.000 orang TKA asal Korsel di tanah air.
Hal ini tidak lepas dari laporan Kedutaan Besar Korsel di Indonesia hingga 22 Juli, ada 288 warga yang tinggal di RI telah terinfeksi virus corona. Sebanyak 15 orang telah meninggal.
Warga Taiwan dan Vietnam juga melakukan hal serupa. Bahkan kepulangan warga Vietnam sudah dilakukan beberapa kali sejak Maret 2021 difasilitasi pemerintah.
Kabar terbaru datang dari Arab Saudi. Sama seperti yang lainnya, diberitakan Saudi Press Agency (SPA) bahwa Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meminta warganya untuk pulang. Ini disampaikan dalam pengumuman terbaru negeri itu, yang melarang warga ke RI.
"Sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa berdasarkan kepedulian pemerintah kerajaan terhadap keselamatan warga yang ingin bepergian ke luar negeri, dan mengingat berlanjutnya wabah pandemi virus corona (Covid-19), penyebaran virus mutasi baru strain virus, dan situasi kesehatan di Republik Indonesia berikut telah diputuskan: mencegah warga bepergian langsung atau tidak langsung ke Indonesia sampai situasi di Indonesia stabil," tulis laporan itu dimuat Arab News.
"Kementerian Dalam Negeri meminta warga yang ada di Indonesia untuk berhati-hati, menjauh dari penyebaran virus dan untuk kembali sesegera mungkin ke kerajaan."
Ekonom Senior Didik Junaidi Rachbini menangkap fenomena tersebut merupakan bukti ketidakpercayaan pemerintah di banyak negara terhadap Indonesia. Menurutnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah gagal mengatasi persoalan Covid-19 sehingga negara lain memilih untuk selamatkan warganya. "Mereka menganggap bahwa Indonesia tidak bisa mengendalikan kasus covid sehingga mereka pergi untuk selamatkan diri ke negaranya. Itu adalah refleksi ketidakpercayaan," kata Didik.
Kasus Covid-19 memang kembali meledak di tanah air dalam sebulan terakhir. Jauh lebih besar dari yang terjadi di tahun lalu. Kasus positif saja beberapa kali mencapai di atas 50 ribu per hari. Sementara korban meninggal dunia sudah di atas 1.000 orang per hari dalam seminggu terakhir. Meskipun tidak menutup mata dari banyaknya jumlah yang sembuh.
Pemerintah juga mencoba berbagai kebijakan dengan bermacam nama. Terakhir adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 yang diubah dari nama PPKM Darurat. Kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto biar lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pelaksana kebijakan yaitu pemerintah daerah.
Bagi Didik itu membingungkan masyarakat, termasuk WNA. Pertimbangan ekonomi, menurutnya lebih kental ketimbang kesehatan. Begitu berbeda yang dilakukan banyak negara, di mana fokusnya adalah menghentikan penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan nyawa yang terinfeksi. "Seperti main-main kebijakan Covid ini. Jadi mau mendorong ekonomi tapi Covid tidak diberesin. Sama dengan beresin ember bocor, bocor tidak ditambal tapi malah diisi air. Dunia melihat itu," terangnya.
"Pemerintah coba berkaca ke diri sendiri. Jangan denial, dikritik, terus kupingnya panas. Kalau gagal sudah terima saja," jelas Didik.
Lalu apa pengaruh eksodus WNA pulang kampung ke ekonomi Indonesia? WNA yang berada di Indonesia saat ini hampir seluruhnya tenaga kerja yang artinya bagian dari investasi. Maka dari itu akan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ke depannya.
Investasi memegang porsi besar dalam perekonomian, setelah konsumsi rumah tangga. Indonesia tahun ini menargetkan investasi sebesar Rp 900 triliun dan Rp 1.200 triliun pada 2022. "Jadi implikasi yang akan ditimbulkan itu langsung terhadap ekonomi. Investasi pasti melorot gara-gara ini," ujarnya.
Tahun ini pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada rentang 3,7-4,5%. Sementara BI memperkirakan 3,5-4,3%. Kalangan ekonom cukup bervariatif, dari 1% hingga 3%. Lebih spesifik secara sektoral, maka properti mewah juga akan jadi korban eksodus WNA ini. Padahal kondisi pasarnya sudah memburuk sejak pandemi Covid-19 melanda RI tahun lalu.
"Sejak international travel ditutup pasar apartemen sewa mengalami penurunan dari ekspatriat. Sehingga dengan adanya evakuasi WNA, jumlah ekspatriat yang ada saat ini menjadi berkurang dan berpengaruh pada okupansi apartemen sewa," kata Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo.
Eksodus ini diperkirakan bisa terus berlanjut bila penanganan Covid-19 tidak segera menunjukkan hasil yang lebih baik.***
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Rabu 17 April 2024, 07:50 WIB
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Rabu 10 April 2024
Upika Kecamatan Sungai Apit Gelar Pawai Takbir Keliling Kota Dikuti Ratusan Masyarakat
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Sabtu 20 April 2024, 09:46 WIB
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Selasa 09 April 2024
Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2024 Rabu 10 April
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Senin 22 April 2024, 23:40 WIB
Terbuka Untuk Umum, DPC PKB Pekanbaru Buka Pendaftaran Calon Walikota
Senin 22 April 2024
Terbuka Untuk Umum, DPC PKB Pekanbaru Buka Pendaftaran Calon Walikota
Jumat 15 Maret 2024
Awal Ramadan Harga Cabai Merah di Pekanbaru Melambung Tinggi Tembus Rp120 Ribu/Kg
Jumat 08 Maret 2024
PJ Gubernur Riau, SF Hariyanto Apresiasi Pelaksanaan Rapim TNI-Polri